ande ande lumut cerita rakyat jawa timur kaya pesan moral - News | Good News From Indonesia 2024

Ande-Ande Lumut, Cerita Rakyat Jawa Timur Kaya Pesan Moral

Ande-Ande Lumut, Cerita Rakyat Jawa Timur Kaya Pesan Moral
images info

Kisah Ande-Ande Lumut berasal dari daerah Jawa Timur dan menjadi salah satu cerita rakyat yang kaya akan nilai-nilai kehidupan. Bagi Kawan yang ingin tahu lebih banyak tentang cerita Ande-Ande Lumut ini, simak artikel ini sampai selesai ya! 

Ringkasan Cerita Ande-Ande Lumut

Cerita Ande Ande Lumut menceritakan tentang kesetiaan Pangeran Adipati Anom dan Dewi Candrakirana. Untuk lebih jelasnya, berikut merupakan ringkasan cerita dari Ande-Ande Lumut. 

Kerajaan Kembar di Jawa Timur

Dahulu kala, terdapat dua kerajaan kembar di Jawa Timur, yaitu Kerajaan Jenggala yang dipimpin Raja Jayengnegara dan Kerajaan Kediri yang diperintah oleh Raja Jayengrana. Menurut kisah, kedua kerajaan ini dulunya merupakan satu wilayah bernama Kahuripan. Sebelum wafat, Raja Airlangga berpesan agar kedua kerajaan ini disatukan kembali melalui pernikahan demi menghindari peperangan.

Pernikahan dan Pelarian Dewi Sekartaji

Untuk memenuhi wasiat tersebut, Panji Asmarabangun, putra Raja Jayengnegara, dinikahkan dengan Dewi Sekartaji, putri Raja Jayengrana.

Namun, suatu hari Kerajaan Jenggala diserang oleh musuh. Saat itu, Dewi Sekartaji terpaksa melarikan diri ke sebuah desa terpencil untuk menyelamatkan dirinya. Di sana, ia menyamar sebagai gadis kampung dan mengabdi kepada Nyai Intan, seorang janda kaya raya.

Nyai Intan memiliki tiga putri genit bernama Klenting Abang, Klenting Ijo, dan Klenting Biru. Sekartaji diangkat menjadi anaknya dan diberi nama Klenting Kuning, tetapi ia sering diperlakukan kasar oleh ibu angkat serta ketiga kakak angkatnya.

Pencarian Sang Pangeran

Di Kerajaan Jenggala, Panji Asmarabangun berhasil mengalahkan musuh, tetapi merasa sedih karena kehilangan istrinya. Setelah keadaan stabil, ia memutuskan untuk mencarinya.

Ketika seorang pengawalnya melaporkan bahwa ada gadis desa yang mirip istrinya, Panji Asmarabangun menyusun rencana. Ia menyamar sebagai Ande Ande Lumut, seorang pemuda tampan yang tinggal bersama Mbok Randa di Desa Dadapan. Sang pangeran mengadakan sayembara untuk mencari pasangan hidup, dengan harapan dapat menemukan istrinya.

Sayembara dan Ujian Yuyu Kangkang

Berita sayembara ini sampai ke desa tempat tinggal Klenting Kuning dan saudara-saudaranya. Ketiga kakaknya berdandan untuk mengikuti sayembara, sementara Klenting Kuning diolok-olok dan diperintahkan mencuci pakaian di sungai.

Di sungai, seekor burung bangau ajaib memberikan cambuk kepada Klenting Kuning untuk membantunya. Ketika Klenting Kuning menuju Desa Dadapan, ia bertemu Yuyu Kangkang, seekor kepiting raksasa yang menguji peserta sayembara.

Ketiga kakaknya rela mencium Yuyu Kangkang demi menyeberangi sungai, tetapi Klenting Kuning menolak. Dengan bantuan cambuk ajaib, ia berhasil menyeberang tanpa syarat.

Pertemuan dengan Ande Ande Lumut

Kisah Ande-Ande Lumut
info gambar

Di Desa Dadapan, sayembara dimulai. Semua peserta menunjukkan kecantikan mereka, tetapi Ande Ande Lumut tidak tertarik. Ia memilih Klenting Kuning, yang ternyata adalah istrinya, Dewi Sekartaji.

Setelah mengungkap penyamarannya, Panji Asmarabangun dan Dewi Sekartaji bersatu kembali. Sebagai bentuk penghargaan, Panji Asmarabangun mengajak Mbok Randa tinggal di istana.

Sementara itu, Nyai Intan dan ketiga putrinya kembali ke desa mereka dengan rasa malu. Panji Asmarabangun dan Dewi Sekartaji pun hidup bahagia selamanya.

Baca juga: Cerita dan Pesan Moral Legenda Batu Menangis dari Kalimantan

Pesan Moral Cerita Rakyat Ande-Ande Lumut

Cerita rakyat Ande-Ande Lumut mengandung banyak pelajaran berharga yang dapat menjadi panduan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa pesan moral yang bisa dipetik dari kisah ini:

1. Selalu Berbuat Baik dan Bersabar

Salah satu nilai utama yang diajarkan melalui kisah Ande-Ande Lumut adalah pentingnya memiliki sifat sabar. Kesabaran akan membuahkan hasil yang baik di kemudian hari.

Selain itu, kita juga diajarkan untuk selalu berbuat baik kepada siapa saja, sebagaimana yang dilakukan oleh tokoh Klenting Kuning. Meskipun ia sering diperlakukan tidak adil oleh Nyai Intan serta kedua saudara tirinya, Klenting Biru dan Klenting Hijau, ia tetap bersikap sabar dan tidak membalas perbuatan buruk mereka.

2. Menjaga Kehormatan Diri

Dalam cerita ini, Klenting Kuning menunjukkan sikap tegas dalam menjaga kehormatannya. Ketika diminta memenuhi syarat untuk dicium oleh Yuyu Kangkang agar bisa menyeberangi sungai, ia dengan tegas menolak demi mempertahankan harga dirinya sebagai seorang wanita. Sikap ini menjadi contoh betapa pentingnya menjaga martabat dalam situasi apapun.

3. Menghindari Sifat Sombong dan Tamak

Pesan moral lainnya adalah untuk tidak menjadi sombong dan tamak, karena sifat-sifat tersebut hanya akan membawa kerugian.

Hal ini tercermin pada Klenting Biru dan Klenting Hijau, yang memandang rendah Klenting Kuning dan merasa diri mereka lebih baik serta lebih cantik. Namun, akibat kesombongan tersebut, keduanya gagal mendapatkan perhatian Ande-Ande Lumut karena telah kehilangan kehormatan mereka setelah dicium oleh Yuyu Kangkang.

Baca juga: Kisah Pak Dungu, Cerita Rakyat dari Jawa Tengah yang Memiliki Pesan Moral Mendalam

Cerita rakyat Ande-Ande Lumut tidak hanya menawarkan hiburan melalui alur kisahnya yang menarik, tetapi juga mengajarkan berbagai nilai kehidupan yang relevan hingga saat ini.

Dari kisah Klenting Kuning yang sabar dan teguh menjaga kehormatannya, hingga pelajaran tentang pentingnya rendah hati dan menjauhi kesombongan, dongeng ini menyimpan pesan moral yang mendalam bagi setiap pembacanya. Semoga artikel ini bermanfaat ya! 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MA
AA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.