kisah pak dungu cerita rakyat dari jawa tengah yang memiliki pesan moral mendalam - News | Good News From Indonesia 2024

Kisah Pak Dungu, Cerita Rakyat dari Jawa Tengah yang Memiliki Pesan Moral Mendalam

Kisah Pak Dungu, Cerita Rakyat dari Jawa Tengah yang Memiliki Pesan Moral Mendalam
images info

Kisah Pak Dungu merupakan salah satu cerita rakyat yang berasal dari daerah Jawa Tengah. Kisah yang terdapat dalam cerita rakyat ini memiliki pesan moral mendalam yang bisa menjadi pembelajaran bagi Kawan di kehidupan sehari-hari.

Bagaimana cerita lengkap dari kisah Pak Dungu ini?

Latar Belakang Pak Dungu 

Dilansir dari buku 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara: Cerita Kepahlawanan, Mitos, Legenda, Dongeng, & Fabel dari 33 Provinsi, pada zaman dahulu di sebuah kampung hiduplah seorang laki-laki bernama Pak Dungu. Dirinya hidup berkeluarga bersama satu orang istri dan belum memiliki anak.

Panggilan Pak Dungu yang disematkan kepada dirinya ini bukan tanpa sebab. Laki-laki ini dipanggil Pak Dungu oleh masyarakat sekitar karena mudah percaya dengan orang lain.

Meskipun demikian, sebenarnya Pak Dungu merupakan orang yang baik hati dan suka bergaul dengan siapa saja. Namun sifat mudah percaya ini seringkali dimanfaatkan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab kepada dirinya.

Ditipu untuk Menjual Kerbau dengan Harga Murah

Pada suatu hari, Pak Dungu hendak pergi ke pasar untuk menjual kerbau yang dia miliki. Pak Dungu merawat dengan baik kerbau ini sejak kecil.

Alhasil sapi Pak Dungu ini tumbuh sehat dan memiliki badan yang besar. Ketika hendak pergi ke pasar, sang istri menitipkan pesan kepada Pak Dungu agar dia bisa menjual kerbau tersebut seharga 250 ribu.

Sang istri juga berpesan agar Pak Dungu jangan sampai ditipu oleh pembeli yang ada. Akhirnya Pak Dungu berangkat ke pasar dengan kerbau yang akan dia jual.

Sesampainya di pasar, Pak Dungu bertemu dengan Pak Busuk dan Pak Colek. Ketika Pak Dungu menawarkan kerbau yang dia miliki, Pak Busuk dan Pak Colek justru mengatakan hewan yang dia bawa merupakan kambing.

Pak Busuk dan Pak Colek pun menawar hewan tersebut agar bisa mereka beli dengan harga lima ribu. Pak Dungu mulai kebingungan dengan perkataan Pak Busuk dan Pak Colek yang menganggap dirinya membawa kambing, bukan kerbau.

Tidak lama kemudian, Pak Golek datang mendekati mereka. Pak Golek mengatakan bahwa hewan yang dibawa Pak Dungu merupakan kambing dan menawar dengan harga yang sama.

Setelah berpikir beberapa saat, Pak Dungu kemudian menyerahkan kerbau yang dianggap sebagai kambing dan menerima uang lima ribu dari ketiga orang tersebut. Sesampainya di rumah, sang istri tentu langsung marah besar setelah mengetahui Pak Dungu menjual kerbau mereka dengan harga lima ribu saja.

Memberikan Balasan dengan Menjual Lonceng Emas

Pak Dungu tidak tinggal diam dengan situasi yang dia alami. Dirinya kemudian mulai mencari ide agar bisa mendapatkan uang 250 ribu dari kerbau tersebut.

Akhirnya Pak Dungu menemukan sebuah ide untuk membalas ketiga orang yang sudah menipunya. Pak Dungu berangkat ke pasar dan membeli sebuah lonceng emas kecil.

Dirinya kemudian bekerja sama dengan beberapa pedagang makanan yang ada di pasar. Pak Dungu berkata jika dia membunyikan lonceng ini, maka para pedagang bisa berkata bahwa setiap makanan yang dia beli lunas begitu saja.

Pak Dungu kemudian mencari tiga orang yang sudah menipunya, yakni Pak Busuk, Pak Colek, dan Pak Golek. Pak Dungu mengajak ketiga orang tersebut untuk makan bersama dirinya.

Pak Busuk, Pak Colek, dan Pak Golek tidak menaruh rasa curiga dan mengikuti ajakan Pak Dungu tersebut. Mereka pun memakan semua makanan yang ditawarkan oleh Pak Dungu.

Setelah semua makanan habis, tiba-tiba Pak Dungu berkata bahwa dirinya akan membayar semua makanan tersebut. Ketika para pedagang menyebutkan total pesanan, Pak Dungu mengeluarkan lonceng emas dan membunyikannya.

Tiba-tiba semua pedagang berkata bahwa pesanan Pak Dungu sudah lunas. Melihat hal ini, ketiga orang tersebut langsung tertarik dengan lonceng yang dimiliki Pak Dungu.

Pak Busuk kemudian bertanya apakah Pak Dungu menjual lonceng emas tersebut. Pak Dungu kemudian berkata bahwa dia akan melepas lonceng ini jika ada orang yang mampu membayar sebanyak 250 ribu.

Tanpa pikir panjang, ketiga orang ini langsung mengeluarkan uang dan melunasi lonceng emas Pak Dungu. Tidak lama kemudian, mereka pergi ke warung makan lain yang ada di pasar untuk mencoba kesaktian lonceng tersebut.

Mereka memesan semua makanan yang ada di warung tersebut. Ketika tagihan diberikan oleh pemilik warung, mereka kemudian membunyikan lonceng emas yang sudah dimiliki sebelumnya.

Namun tidak ada perubahan apa-apa yang terjadi. Pedagang tetap menagih pembayaran dari makanan yang sudah mereka makan.

Melihat hal ini Pak Busuk, Pak Colek, dan Pak Golek baru menyadari bahwa mereka sudah dibalas oleh Pak Dungu. Akhirnya mereka mesti menerima ganjaran dari perbuatan buruk yang sudah dilakukan.

Itulah kisah Pak Dungu dari Jawa Tengah. Dari cerita tersebut bisa diambil pelajaran bahwa janganlah sekali-kali menipu dan membohongi orang lain karena akan berdampak buruk juga nantinya.

Sumber:
- Reza, Marina Asril. 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara: Cerita Kepahlawanan, Mitos, Legenda, Dongeng, & Fabel dari 33 Provinsi. Visimedia, 2010.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Irfan Jumadil Aslam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Irfan Jumadil Aslam.

IJ
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.