sejarah sampah plastik dan masuknya ke indonesia - News | Good News From Indonesia 2024

Sejarah Sampah Plastik dan Masuknya ke Indonesia

Sejarah Sampah Plastik dan Masuknya ke Indonesia
images info

Siapa yang tidak kenal dengan plastik? Kawan-kawan GNFI, tentunya plastik adalah bahan yang kita semua gunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Tetapi apakah Kawan pernah berpikir asal usul dari plastik itu sendiri? Bagaimana juga plastik bisa masuk ke Indonesia? Tenang saja, tidak perlu Kawan GNFI susah mencari-cari. Karena berikut adalah sejarah singkat terbuatnya plastik dan bagaimana plastik bisa masuk ke Indonesia.

Plastik pertama kali dibuat pada masa pasca-revolusi industri. Pembuatan plastik dilatarbelakangi oleh ketergantungan bidang industri kepada bahan-bahan yang sepenuhnya dari alam. Seperti kayu, logam, batu, tulang, dll.

Setiap bahan-bahan tersebut memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Misalnya, meskipun kayu mudah ditemukan dan diproses, akan tetapi kayu masih dibutuhkan dalam menjaga pelestarian lingkungan dan ketersediaan oksigen melalui pepohonan. Sedangkan logam, batu, tulang, dll. walaupun tidak se-krusial kayu dalam pelestarian lingkungan dan ketersediaan oksigen, tidak mudah ditemukan dan/atau diproses manusia. 

Sehingga diperlukan suatu bahan sintetis yang tidak sepenuhnya bergantung pada alam, lalu ringan, murah, tahan lama, dan mudah produksinya sekalian. Oleh karena itu, dibuatlah plastik sebagai bahan alternatif praktis dalam perindustrian dan dapat menjaga ketersediaan sumber daya alam.

Bahan plastik yang terawal dibuat oleh ilmuwan asal Inggris bernama Alexander Parkes pada tahun 1862. Plastik ciptaan Parkes ini terbuat dari bahan organik selulosa dan kerap disebut dengan istilah “Parkesin”. Pada masa itu, plastik “Parkesin” digunakan sebagai bahan dasar dari gagang pisau, sisir, kancing, dsb. 

Plastik pun semakin lama berkembang dengan pesat dari tahun ke tahun. Perkembangan signifikan plastik selanjutnya ditemukan oleh penemu asal Amerika bernama John Wesley Hyatt pada tahun 1869.

Ia membuat plastik dari bahan polimer yang pertama di dunia. Di mana polimer merupakan salah satu bahan utama pembuatan plastik modern yang digunakan di masa sekarang. Plastik polimer buatan John Wesley Hyatt ini berasal dari pengolahan selulosa yang berasal dari serat kapas dengan kapur barus.

Pembuatan plastik polimer milik Hyatt bertujuan sebagai alternatif dari gading gajah, sebab kebutuhan akan gading tersebut telah berdampak negatif bagi populasi gajah-gajah di dunia. Penemuan Hyatt sangat signifikan bagi kemajuan teknologi manusia; untuk pertama kalinya, manusia dapat membuat suatu bahan tanpa sepenuhnya bergantung pada alam.

Lalu pada tahun 1907, penemu Belgia-Amerika bernama Leo Baekeland berhasil membuat “Bakelite”, yakni plastik pertama di dunia yang sepenuhnya sintetis. Dalam arti bahwa “Bakelite” tidak memiliki unsur-unsur molekul dari alam.

Penemuan Hyatt dan Baekeland melatarbelakangi proses perkembangan plastik yang besar lebih lanjut. Berkat mereka, banyak perusahaan-perusahaan industri tertarik dalam pengembangan teknologi plastik, sehingga plastik mengalami penemuan baru demi penemuan baru.

Plastik polystyrene ditemukan pada tahun 1929, lalu polyester pada tahun 1930, kemudian polyvinylchloride (PVC) dan polyethylene pada tahun 1933, dan nilon pada tahun 1935. 

Industri plastik lebih lagi didorong dan dibangun saat timbulnya Perang Dunia II. Sebab industrialisasi memiliki kepentingan yang setara dengan kekuatan militer. Sumber daya alam negara pun juga harus dilestarikan, lantas produksi bahan-bahan sintetis menjadi prioritas.

Plastik digunakan secara masif di Perang Dunia II. Misalnya, plastik nilon digunakan dalam parasut, tali, pelindung tubuh, lapisan helm, dst. Di negara Amerika Serikat saja, produksi plastik meningkat sebesar 300% selama Perang Dunia II (Science History Institute)

Seusai Perang Dunia II, plastik mulai tersebar di semua belahan dunia akibat globalisasi, termasuk Indonesia. Dimana plastik masuk ke dalam Indonesia secara bertahap setelah Perang Dunia II.

Sebab pada tahun 1940-an, plastik masih belum dikenal masyarakat Indonesia. Melainkan rakyat-rakyat Indonesia mulai intim dengan plastik pada awal masa 1950-an. Seiring dengan terbangunnya 12 pabrik yang memproduksi barang kebutuhan sehari-hari berbahan plastik di Jawa.

Di mana pabrik-pabrik tersebut mengimpor bahan baku plastik dari perusahaan Belanda serta Amerika Serikat dengan distributornya berupa perusahaan minyak Shell dan Bataafsche Petroleum Maatschappij.

Kelancaran distribusi barang dan bahan baku akibat globalisasi dunia pun mempercepat produksi barang plastik di Indonesia. Masyarakat Indonesia pada masa tahun 1950-an pun dengan cepat memilih dan menggunakan plastik dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Entah untuk peralatan rumah tangga, perlengkapan kerja, sisir, sikat gigi, kancing, mainan anak-anak, kemasan makanan/minuman, dll. Adapun preferensi masyarakat terhadap plastik dikarenakan bentuk dan warnanya yang beragam, praktis, beratnya yang ringan, harganya yang sangat murah, dan sifatnya yang tahan lama serta kedap air. Penggunaan plastik oleh masyarakat di Indonesia dan seluruh dunia pun bertambah pesat hingga masa sekarang.

Sumber:

  • B. Amanda. (2020). Waste4Change. Sejarah Plastik dari Masa Lalu.
    https://waste4change.com/blog/sejarah-penemu-plastik/
  • (n.d). Science History Institute. History and Future of Plastics.
    https://www.sciencehistory.org/education/classroom-activities/role-playing-games/case-of-plastics/history-an
  • (2022). Pasti Angkut. Sejarah dan Perkembangan Plastik di Indonesia.
    https://www.pastiangkut.id/blog/sejarah-dan-perkembangan-plastik-di-indonesia
  • H. T. Hendaru. (2019). Historia. Awal Mula Barang Plastik di Indonesia.
    https://historia.id/kultur/articles/awal-mula-barang-plastik-di-indonesia-vqm1J/page/2

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.