Apple Inc., raksasa teknologi asal Amerika Serikat, mengajukan rencana investasi sebesar USD100 juta atau sekitar Rp 1,58 triliun ke Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Angka ini jauh lebih besar dibandingkan rencana awal sebesar USD10 juta yang sebelumnya direncanakan untuk membangun pabrik aksesoris dan komponen di Bandung, Jawa Barat.
Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, mengonfirmasi bahwa proposal tersebut diterima pada 19 November 2024.
"Tentunya kami mengapresiasi niat Apple dalam proposal tersebut," ujarnya di Jakarta, Rabu (20/11). Ia juga menyebutkan bahwa Kemenperin akan segera melakukan rapat pimpinan untuk membahas detail rencana investasi ini.
Potensi Baru Indonesia Meskipun Apple Batalkan Rencana Pembukaan Pabriknya
Kewajiban TKDN Jadi Fokus Utama
Meski menyambut positif langkah Apple, Kemenperin tetap menyoroti kewajiban perusahaan untuk memenuhi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 29 Tahun 2017, produk telepon seluler yang dijual di Indonesia harus memenuhi nilai TKDN minimal 40%.
Sejauh ini, Apple memilih skema pengembangan inovasi melalui pendirian tiga Apple Academy di BSD Tangerang, Batam, dan Surabaya.
Namun, nilai investasi Apple untuk TKDN disebut masih memiliki kekurangan sekitar Rp 240 miliar. Hal ini berdampak pada tertundanya penjualan iPhone 16 di Indonesia.
"Kalau ini mereka bisa realisasikan, maka Apple akan mendapatkan nilai TKDN 40% dan produknya bisa masuk Indonesia," jelas Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Untuk mendorong kepatuhan terhadap TKDN, Kemenperin memberikan tiga syarat utama kepada Apple.
Pertama, Apple diwajibkan mendirikan divisi penelitian dan pengembangan (R&D) di Indonesia.
Kedua, Apple harus melibatkan perusahaan lokal dalam rantai pasok global (GVC). Ketiga, skala investasi harus menciptakan nilai tambah bagi industri teknologi dalam negeri.
"Kami ingin memastikan keadilan bagi semua investor di Indonesia. Selain itu, komitmen ini juga penting untuk mendukung pembangunan ekosistem teknologi digital di dalam negeri," kata Febri.
Berkunjung ke Indonesia, Bos Apple Nonton Wayang hingga Makan Sate Ayam
Potensi Besar Produk Apple di Indonesia
Indonesia merupakan pasar penting bagi Apple di Asia Tenggara, dengan penjualan ponsel mencapai 2,61 juta unit pada 2023, mengungguli Vietnam yang mencatat penjualan 1,43 juta unit.
Pendapatan Apple di Indonesia diperkirakan mencapai Rp 30 triliun tahun lalu, angka yang jauh lebih besar dibandingkan rencana investasi terbaru mereka.
Kemenperin berharap langkah Apple ini tidak hanya meningkatkan investasi asing, tetapi juga menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif. "Kami ingin investasi ini memberikan dampak nyata bagi perkembangan ekonomi nasional," tutup Febri.
Kebijakan serupa juga diterapkan pada Alphabet, induk Google, terkait Google Pixel 9 yang saat ini belum memenuhi syarat TKDN. Pemerintah berkomitmen untuk memberlakukan aturan yang adil bagi semua pemain di pasar teknologi Indonesia.
Gadget dan Dampaknya untuk Manusia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News