menyongsong 2025 bagaimana masyarakat merayakan akhir tahun dengan penuh harapan - News | Good News From Indonesia 2024

Menyongsong 2025, Bagaimana Masyarakat Merayakan Akhir Tahun dengan Penuh Harapan?

Menyongsong 2025, Bagaimana Masyarakat Merayakan Akhir Tahun dengan Penuh Harapan?
images info

Menyambut tahun baru selalu menjadi momen yang dinanti-nanti. Di Indonesia, akhir tahun adalah waktu untuk berkumpul, berbagi cerita, dan merencanakan masa depan. Berdasarkan survei yang dilakukan sebagai bagian dari tugas akhir dalam Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) GNFI Batch 7 dengan topik Applied Data Analyst & Visualization for Digital Journalism, artikel ini akan mengupas bagaimana masyarakat Indonesia merayakan akhir tahun 2024 dan harapan mereka untuk tahun 2025.

Survei ini dilaksanakan dari 26 Oktober hingga 10 November 2024, dengan pengumpulan data menggunakan metode survei online. Penulis berhasil mengumpulkan tanggapan dari 202 responden yang berasal dari berbagai kelompok usia, dengan mayoritas berada di rentang usia 17 hingga 25 tahun. Responden juga termasuk kelompok usia 26 hingga 40 tahun dan lebih dari 40 tahun.

Data yang dikumpulkan mencakup berbagai pertanyaan, mulai dari rencana perayaan akhir tahun, anggaran yang disiapkan, hingga harapan, dan resolusi untuk tahun mendatang.

Analisis dilakukan dengan mengelompokkan jawaban berdasarkan tema yang muncul, sehingga kami dapat memahami tren dan pola yang ada di masyarakat.

Rencana Perayaan

Dari hasil survei, terlihat bahwa mayoritas responden, yaitu sekitar 63,9%, merencanakan untuk merayakan akhir tahun dengan berkumpul bersama keluarga. Perayaan ini diisi dengan kegiatan seperti makan malam bersama dan berbagi cerita tentang pengalaman sepanjang tahun.

Hanya sekitar 16,8% responden yang memilih untuk merayakan di tempat umum, seperti taman atau pusat perbelanjaan, sementara 13,4% lainnya menyatakan tidak merayakan sama sekali.

Pembukaan MSIB GNFI Batch 7, Mahasiswa Belajar Data Analis dan Visualisasi untuk Jurnalis Digital

Anggaran Perayaan

Sebagian besar responden (sekitar 75,7%) menganggarkan di bawah satu juta rupiah untuk perayaan akhir tahun. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat lebih memilih perayaan yang sederhana namun bermakna.

Sekitar 15,8% responden mempersiapkan anggaran antara satu hingga tiga juta rupiah dan sisanya lebih dari tiga juta rupiah.

Dengan anggaran yang terbatas, banyak responden memilih untuk merayakan dalam lingkup keluarga, menciptakan suasana yang lebih intim dan hangat.

Persiapan Perayaan

Waktu persiapan perayaan juga bervariasi. Sebagian besar responden (42,6%) mulai mempersiapkan perayaan pada hari H, sedangkan 32,7% lainnya mempersiapkan pada seminggu sebelumnya. Sekitar 8,4% lainnya memilih untuk mempersiapkan dua minggu sebelumnya dan 16,3% mempersiapkan satu bulan sebelumnya.

Persiapan ini sering kali melibatkan pemilihan menu makanan, dekorasi rumah, dan pengaturan kegiatan yang akan dilakukan bersama keluarga.

Makanan dan Minuman Khas

Ketika ditanya mengenai makanan dan minuman khas yang disiapkan saat merayakan akhir tahun, hampir semua responden (89,2%) menyebutkan hidangan khas keluarga seperti masakan tradisional, makanan spesial dan kue.

Beberapa di antaranya menyebutkan rendang, nasi goreng, dan kue-kue khas yang menjadi favorit keluarga. Makanan tidak hanya berfungsi sebagai hidangan. Namun, juga sebagai pengikat emosi dan kenangan yang tak terlupakan.

Pembagian Momen di Media Sosial

Terkait dengan media sosial, hanya 11,9% responden yang selalu membagikan momen perayaan akhir tahun dan 13,9% responden yang tidak merayakan.

Sementara itu, persentase besar di 74,3% responden yang sering dan kadang-kadang membagikan momennya.

Pembagian momen ini sering kali dilakukan dengan foto-foto kebersamaan, makanan yang disajikan, dan momen-momen berharga lainnya.

Meskipun ada keinginan untuk berbagi kebahagiaan, masih ada sebagian orang yang lebih memilih untuk menikmati momen dalam lingkup keluarga tanpa harus membagikannya secara publik.

Keterlibatan dalam Kegiatan Sosial

Survei juga menanyakan tentang keterlibatan responden dalam kegiatan sosial atau amal saat menyambut akhir tahun. Hanya sekitar 29,7% responden yang mengaku terlibat dalam kegiatan tersebut, sementara sebagian besar (70,3%) lainnya tidak melakukannya.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada kesadaran sosial, masih banyak yang lebih fokus pada perayaan pribadi dan interaksi dengan keluarga.

Pembelian Produk Lokal, Mendukung Ekonomi dan Budaya Daerah

Selain rencana perayaan, anggaran, dan makanan khas, survei juga menggali minat masyarakat untuk mendukung produk-produk lokal saat menyambut tahun baru.

Hasil survei menunjukkan bahwa 41,1% responden berencana untuk membeli produk lokal, sementara 12,9% menyatakan tidak akan melakukannya, dan 46% masih belum memutuskan.

Kecenderungan masyarakat untuk membeli produk dalam negeri mencerminkan kesadaran akan pentingnya mendukung perekonomian dan budaya daerah. Makanan lokal tidak hanya menjadi hidangan, tetapi juga simbol kebersamaan dan identitas budaya yang ingin dilestarikan.

Beberapa contoh makanan khas yang sering disajikan saat perayaan akhir tahun adalah rendang, nasi goreng, dan aneka kue tradisional.

Dengan memilih produk lokal, masyarakat tidak hanya merayakan akhir tahun, tetapi juga berkontribusi pada keberlangsungan usaha kecil dan menengah di daerah mereka. Hal ini menciptakan siklus positif yang mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan memperkuat ikatan sosial dalam komunitas.

Pembelian produk lokal saat perayaan akhir tahun mencerminkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya sendiri, serta harapan untuk menyongsong tahun baru dengan optimisme.

Harapan dan Resolusi untuk 2025

Salah satu bagian paling menarik dari survei ini adalah harapan dan resolusi responden untuk tahun 2025. Banyak peserta survei yang menekankan pentingnya perbaikan diri dan pencapaian tujuan hidup.

Di antara harapan yang paling sering muncul adalah keinginan untuk menjadi pribadi yang lebih baik, mengembangkan diri, dan mencapai keberhasilan dalam karier dan pendidikan. Beberapa responden juga berharap untuk lebih sehat dan bahagia, baik untuk diri sendiri maupun keluarga.

Berikut adalah beberapa contoh harapan yang muncul:

"Semoga saya bisa lulus kuliah dengan baik dan mendapatkan pekerjaan yang sesuai."

"Saya berharap bisa lebih disiplin dan fokus pada pengembangan diri."

"Semoga tahun 2025 membawa kebahagiaan dan kesehatan bagi keluarga saya."

"Saya ingin lebih aktif dalam kegiatan sosial dan memberi dampak positif bagi orang lain."

Survei ini memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana masyarakat Indonesia merayakan akhir tahun 2024 dengan penuh harapan untuk tahun 2025. Meskipun perayaan dilakukan dalam skala yang sederhana, makna di balik setiap momen sangatlah dalam.

Masyarakat cenderung merayakan dengan berkumpul bersama keluarga, menikmati hidangan khas, dan menantikan masa depan yang lebih baik.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perayaan akhir tahun bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga merupakan refleksi harapan dan impian yang ingin dicapai setiap individu. Semoga di tahun 2025, semua harapan ini dapat terwujud, dan masyarakat dapat terus merayakan momen-momen berharga bersama orang-orang terkasih.

Mari, kita songsong tahun baru dengan semangat baru, penuh optimisme, dan harapan yang lebih baik.

 

 

Sumber Survei: Hasil Survei Tugas Akhir Studi Independen GNFI Batch 7 (Pola Perilaku Masyarakat Saat Menyambut Akhir Tahun 2024)

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

TA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.