Dalam rangka menyambut hari toleransi sedunia, 38 seniman yang tergabung dalam program Strengthening Interfaith Forum and Youth Engagement in Indonesia to Promote Tolerance (SHIFT) menggelar sebuah acara tentang Satu Akar, Ragam Rupa: Budayawan Muda untuk Toleransi. Lokasinya berada di bertempat di Galeri Cipta 2, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.
Acara ini merupakan kolaborasi dari Campaign, USAID Indonesia, Search for Common Ground, dan Freedom House yang bertujuan untuk menyuarakan isu toleransi, khususnya beragama lewat seni pertunjukan.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara kampanye sosial yang sebelumnya sudah dimulai sejak 22 Agustus 2024. Adapun komunitasnya berasal dari Bandung Raya, Cirebon, dan Jabodetabek.
Setelah melewati serangkaian workshop, mentoring, dan program inti, yaitu mempresentasikan program atau gerakannya dalam menyuarakan toleransi di kota asalnya masing-masing, 9 komunitas ini ditugaskan kembali untuk mempresentasikan program atau gerakannya pada Minggu (17/11) di Jakarta.
SHIFT adalah proyek yang diinisiasi oleh Search for Common Ground Indonesia yang mempunyai 2 tujuan, yaitu:
- Membekali pemimpin-pemimpin muda dengan pengetahuan dan keterampilan untuk memanfaatkan seni dan budaya digital terkait kampanye FORB.
- Menumbuhkan kolaborasi antarpemimpin agama dan kelompok pemuda kreatif untuk mempromosikan kebebasan dan toleransi beragama secara kolektif.
Melalui wawancara media, Laras Sabila Putri selaku Project Lead and Marketing Communication Manager menyampaikan “Harapannya orang-orang bisa lebih terbuka, bisa lebih toleransi, bisa lebih menghargai satu sama lain. Jangan anggap ‘aku paling bener, karena menurut aku keyakinanku paling bener’ walau menurut pribadi gapapa. Tapi kalau dalam bermasyarakat, alangkah baiknya kita hormati satu sama lain, jangan saling mengganggu. Tapi kita mencoba menciptakan lingkungan yang lebih inklusif lagi, masyarakat bisa toleransi tinggi.”
Acara Satu Akar, Ragam Rupa: Budayawan Muda untuk Toleransi terbagi menjadi 3 sesi. Pertama ada sesi presentasi dari komunitas-komunitas yang tergabung dalam SHIFT, kemudian ada 2 sesi workshop dengan beberapa narasumber ternama seperti:
- Aktivis budayawan dan Kemanusiaan, Inayah Wulandari Wahid
- Penulis dan Sutradara Film, Riri Riza
- Anis Hanim selaku Program Director Searching for Common Ground Indonesia
- Aninditha Restahanifa Putri selaku Project co-Lead SHIFT and Outreach Campaign
Meskipun menyuarakan isu yang sama. Namun, pada sesi presentasi ini, setiap komunitas mempunyai cara yang beragam dengan keunikannya masing-masing, dari pertunjukan teater, festival hingga buku.
Namun selain menyampaikan gagasan, bertukar pikiran, dan pameran tentang Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (KBB), bersamaan dengan rangkaian acaranya, mereka mengajak pengunjung yang hadir untuk ikut serta dalam kampanye sosial #projectSHIFT melalui aplikasinya dengan menyelesaikan aksi sosial atau challenge.
Dengan demikian, secara otomatis kegiatan itu akan membuka donasi tanpa mengeluarkan uang sama sekali untuk mendukung KBB dan #ForABetterWorld.
Aktivitas dibuka dengan pertunjukan tari topeng. Setelahnya lanjut ke sesi presentasi dan live pameran yang dibawakan oleh perwakilan dari 9 komunitas:
- "Merayakan Perbedaan, Membangun Solidaritas” oleh Gebyar Nusantara dari Cirebon
- “Pagelaran Cahaya Karya: Seni sebagai Wadah Membangun Toleransi” pada 20 Oktober 2024 di 150 Coffee & Garden oleh Bedas Galuh Karapihan (BELUK) dari Bandung
- “Women of Faith and Culture Fair: Mendorong Perempuan Berkarya dan Berdaya” oleh Generasi Inklusi Nusantara (GIN) dari Jakarta
- “Launching dan Bincang Buku ‘Perempuan Penggerak Perdamaian (Cerita Perempuan Lintas Iman Menjaga Perdamaian di Ciayumajakuning)” pada 5 Oktober 2024 oleh Beda Setara dari Cirebon
- “Pangdamping Kaasih Diri: Melodi Perdamaian yang Menyatukan Perbedaan” oleh Santika Lestari dari Bandung
- “Pagelaran Seni #TolakBala: Merayakan Toleransi di Tahun Politik” pada 28 Oktober 2024 dalam rangka ulang tahun Pelita ke-3 serta Hari Sumpah Pemuda oleh Sega Jamblang dari Cirebon
- “Mengukir Perdamaian Melalui Warna-Warni Budaya” lewat Cross Ethnicity on Art and Cultural Performance di Institut Daarul Qur’an pada 28 Oktober 2024 oleh One Peace dari Jakarta
- “Festival Merawat Beda Vol. III: Membangun Jembatan Antarbudaya dengan Seni, Musik, dan Sejarah Tionghoa” oleh Merawat Beda dari Bandung
- “Menyelami Kearifan Tari Topeng Kelana Cirebon” yang berupa pelatihan dan lomba tari yang digelar pada 11-13 Oktober 2024 dan 10 November 2024 oleh Pemuda Kreatif dari Cirebon
Mempelajari Keberagaman Agama melalui Festival Toleransi 2024
Selain mempresentasikan projeknya, 9 komunitas ini menginisiasi aksi kampanye sosial baik itu bertema kesetaraan atau pendidikan tentang KBB. Perwakilan komunitas juga bercerita tentang tantangan hingga hasil pencapaian mereka atas rangkaian programnya.
Sesi presentasi dan live pameran ini terbagi menjadi 3 sesi. Di sela-sela sesinya diisi dengan 2 ‘Expert Sharing Session’ yang pertama tentang "Budaya Sebagai Kekuatan Membangun Toleransi Dalam Keberagaman" bersama Inayah Wulandari Wahid, Anis Hamim dan Aninditha Restahanifa Putri.
Adapun yang kedua membahas tentang "Sinema Indonesia dalam Merayakan Keberagaman Budaya" bersama Riri Riza.
Selain itu, acara ini juga turut dimeriahkan oleh perilisan lagu baru dari musisi Reuben Nathaniel yang berjudul “Dreamer, Dream”. Selain itu, ada juga pameran foto mini terkait dokumentasi dari 9 komunitas dalam prosesnya menjalani aksi kampanye sosial KBB.
Ada juga Lembaran Kertas besar yang disediakan untuk mengajak pengunjung yang datang menyampaikan suaranya terkait isu toleransi dan KBB di selembar kertas stickynote.
Kertas-kertas ini akan ditempel. Pengunjung juga diajak menentukan pilihan terkait 4 pertanyaan besar tentang isu ini, apakah itu merupakan tantangan atau kekuatan unik.
Melihat Sejarah dan Perkembangan Kota Jakarta di Pameran Reclaiming Identities
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News