Obesitas merupakan masalah kesehatan terbesar di seluruh dunia. Di Indonesia, obesitas tidak hanya dialami oleh orang dewasa saja, tetapi anak-anak dapat mengalami obesitas sejak dini.
Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan, bahwa prevalensi penduduk Indonesia yang mengalami obesitas sebesar 15,4%.
Obesitas menjadi salah satu penyebab penyakit tidak menular yang menjadi permasalahan kematian secara global di dunia. Kondisi ini dapat ditandai dengan adanya peningkatan berat badan yang abnormal, disebabkan oleh adanya timbunan lemak yang berlebihan di dalam tubuh dan tidak di imbangi dengan aktivitas fisik.
Lemak tersebut dapat berasal dari konsumsi makanan yang berlebihan. Selain itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan sesorang terkena berbagai penyakit tidak menular, seperi stroke dan jantung koroner.
Perhitungan indeks massa tubuh dapat menjadi salah satu cara untuk mengetahui risiko memiliki berat badan berlebih. Seseorang dikategorikan obesitas bila didapatkan indeks massa tubuh (IMT) >25 kg/m. Adanya peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT) di atas nilai rata-rata yang normal merupakan gambaran kondisi obesitas.
Selain dari asupan lemak yang berlebih, kurangnya mengkonsumsi asupan serat juga mempengaruhi obesitas. Kurangnya mengkonsumsi serat pangan dalam makanan sehari-hari dapat meningkatkan risiko terkena obesitas. Diketahui bahwa makanan yang mengandung serat tinggi dapat menurunkan berat badan, memberikan rasa kenyang yang lebih lama dan rendah kalori.
Asupan serat yang cukup membantu untuk menurunkan berat badan pada penderita obesitas kalangan anak anak maupun dewasa. Mengkonsumsi makanan yang tinggi serat dapat membuat merasa kenyang dan memperlambat kerja lambung. Menurut Prakasita dkk. (2019) menyatakan makanan dengan banyak manfaat seperti tinggi serat dapat membantu dalam menurunkan tingkat obesitas di Indonesia.
Kacang-kacangan menjadi sumber makanan tinggi serat, salah satunya adalah kacang merah atau Phaseolus vulgaris L. Kacang merah sering kali dijadikan bahan baku pembuatan sebuah makanan, yang dikarenakan kandungan protein, serat dan karbohidrat yang tinggi serta harganya yang murah, sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat.
Kacang merah merupakan sumber bahan pangan alternatif tinggi serat yang baik, karena di dalam 100 gram kacang merah terdapat 4 gram serat larut dan serat tidak larut. Selain itu, kacang merah juga mengandung antioksidan yang dapat membantu menurunkan berat badan.
Antioksidan dan serat yang ada pada kacang merah dapat memberikan berbagai manfaat untuk penderita obesitas, karena dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan menurunkan gula darah. Kacang merah yang sudah melewati proses pengolahan, akan memiliki aktivitas antioksidan yang lebih tinggi.
Dengan demikian, kacang merah dapat menjadi salah satu sumber alternatif bahan pangan tinggi serat yang sangat dianjurkan bagi penderita obesitas. Dari hasil penelitian yang sudah didapat bahwa, mengkonsumsi kacang merah secara konsisten dapat menurunkan berat badan bagi penderitas obesitas baik dari kalangan anak-anak maupun orang dewasa. Mengonsumsi kacang merah mampu menurunkan angka obesitas yang ada di Indonesia.
Dengan cara memodifikasi makanan atau menambahkan kacang merah dalam proses pengolahan berbagai makanan, sebagai bahan pangan alternatif tinggi serat bagi penderita obesitas sangat dianjurkan. Salah satunya kita dapat menambahkan kacang merah dalam pembuatan yogurt.
Di mana, susu dan kacang merah mengandung protein yang tinggi dan serat pangan yang tinggi dan sangat bermanfaat untuk penderita obesitas. Kacang merah yang mengalami proses fermentasi menjadi yoghurt memiliki kandungan zat gizi lebih tinggi dibandingkan yang tidak mengalami proses fermentasi.
Manfaat serat pangan dalam penambahan dalam pengolahan makanan dapat memperlambat kinerja lambung dan membuat kita merasa kenyang lebih lama serta membantu untuk mengontrol berat badan.
Sumber:
- Nugroho, P.S. (2020) ‘Jenis Kelamin Dan Umur Berisiko Terhadap Obesitas Pada Remaja Di Indonesia’, An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(2), p. 110. Available at: https://doi.org/10.31602/ann.v7i2.3581.
- Winarsi, H. et al. (2019) ‘FERMENTASI BAKTERI-ASAM-LAKTAT MENINGKATKAN KANDUNGAN FENOLIK DAN SERAT YOGURT SUSU KECAMBAH KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris L.), MINUMAN FUNGSIONAL UNTUK OBESITAS Fermentation Of Lactic Acid Bacteria Improving Phenolic and Fiber Content Of Red Kidney Bean Sprouts Milk (Phaseolus Vulgaris L.) Yogurt, A Functional Drinks For Obesity’, Jurnal Gizi dan Pangan Soedirman, 3(1), pp. 64–75. Available at: https://jos.unsoed.ac.id/index.php/jgps.
- Simanjuntak, R.R. et al. (2022) ‘Snack Bar Sorgum Dan Kacang Merah Rendah Indeks Glikemik Sebagai Makanan Selingan Tinggi Serat Penderita Diabetes Melitus’, Jurnal Gizi dan Dietetik, 1(2), pp. 78–86. Available at: https://doi.org/10.34011/jgd.v1i2.1246
- Lindawati, N.Y. and Ma’ruf, S.H. (2020) ‘PENETAPAN KADAR TOTAL FLAVONOID EKSTRAK ETANOL KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris L.) SECARA SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL’, Jurnal Ilmiah Manuntung, 6(1), pp. 83–91. Available at: https://doi.org/10.51352/jim.v6i1.312.
- Lestari Wulandari, D. et al. (2020) ‘Potensi yogurt kacang merah terhadap kadar kolesterol hdl pada remaja obesitas’, Sport and Nutrition Journal, 2(1), pp. 10–16. Available at: https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/spnj/.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News