Presiden RI, Prabowo Subianto, baru saja melakukan lawatan kenegaraan ke China. Salah satu kegiatan yang masuk ke dalam agenda RI 1 ini adalah mengunjungi Monumen Pahlawan Rakyat di Beijing.
Kunjungan Prabowo di Monumen Pahlawan Rakyat tersebut dilakukan pada Sabtu (9/11/2024) lalu. Sang presiden melakukan peletakan karangan bunga atau flower tribute.
Lagu kebangsaan Indonesia dan China juga terdengar diputar pada momen bersejarah itu. Setelahnya, Presiden Prabowo mengikuti karangan bunga yang dipindahkan ke bagian depan monumen.
Kemudian, setibanya di lokasi yang telah ditentukan, presiden bersama delegasi lainnya mendengarkan lagu Flowers to the Heroes. Setelahnya, tampak Prabowo merapikan pita karangan bunga dan memberikan penghormatan.
Kawan GNFI, setahun yang lalu, Presiden ke-7 RI, Joko Widodo juga sempat mengunjungi monumen bersejarah ini saat melawat ke China.
Namun, tahukah Kawan, apakah Monumen Pahlawan Rakyat ini? Mengapa tempat ini dianggap bersejarah hingga dikunjungi oleh petinggi-petinggi negara?
Rekap Lawatan Perdana Prabowo di China: Dapat Suntikan Investasi Senilai US$10 Miliar hingga Dukungan untuk Program MBG
Monumen Pahlawan Rakyat, Beijing, simbol semangat dan perjuangan rakyat Tiongkok
Rénmín Yīngxióng Jìniànbēi atau Monumen Pahlawan Rakyat adalah sebuah monumen setinggi 10 lantai yang didirikan sebagai monumen nasional Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Bangunan ini menjadi simbol semangat dan perjuangan masyarakat Tiongkok, sekaligus mengenang para martir perjuangan revolusioner abad ke-19 dan ke-20.
Monumen ini dibangun sesuai dengan resolusi Sidang Pleno Pertama Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok yang ditetapkan pada 30 November 1949.
Pembangunannya dimulai pada Agustus 1952 hingga Mei 1958. Orang di balik kemegahan monumen perjuangan ini adalah Liang Sicheng dan istrinya, Lin Huiyin.
Kawan GNFI dapat menemukan rentetan sejarah perjuangan rakyat Tiongkok yang digambarkan dalam delapan episode saat terjadinya revolusi besar.
Seluruh kronologi atau peristiwa revolusi yang tercatat meliputi, Penghancuran Candu di Humen (1839), hingga Perang Perlawanan dengan Jepang (1931-1945). Semuanya tertulis dengan rapi.
Pada bagian depan monumen, terdapat prasasti dengan tanda tangan Mao Zedong, mantan Presiden RRT, yang berbunyi, “Kemuliaan abadi bagi para pahlawan rakyat”.
Sebagai informasi, Mao Zedong merupakan sahabat baik Presiden RI yang pertama, Soekarno. Saat Soekarno mengunjungi negara teman karibnya itu, ia disambut dengan pawai raksasa dan tembakan penghormatan.
Baik Mao maupun Soekarno, keduanya merupakan sosok penting di balik berdirinya masing-masing negara. Mao Zedong memproklamirkan berdirinya China, sedangkan Soekarno merupakan Bapak Proklamator RI yang ikut berjasa dalam kemerdekaan Indonesia.
Monumen ini memang dibuat untuk mengabadikan perjuangan pahlawan Tiongkok dalam pembebasan dan revolusi.
Tahun 2014, pemerintah Tiongkok menetapkan adanya Hari Peringatan Martir, di mana pada saat itu, seluruh pemimpin negara akan memberikan karangan bunga di Monumen Pahlawan Rakyat sebagai bentuk penghormatan.
China vs AS: Sekutu Mana yang Lebih Dipilih Warga ASEAN?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News