Merupakan ruang terbuka utama di pusat kota, Alun-Alun pada umumnya memiliki daya tarik yang unik bagi masyarakat sekitar maupun masyarakat pendatang. Alun-alun kerap kali menjadi tempat favorit untuk bersantai, berolahraga, atau hanya sekadar menikmati pemandangan karena tempatnya dikelilingi pepohonan rindang dan area duduk yang nyaman.
Seperti salah satunya alun-alun Jombang. Kawasan ini kini menjadi pusat dari berbagai kegiatan, mulai dari acara budaya sehingga kegiatan lokal kecil, yang mencerminkan semangat kebersamaan masyarakat Jombang dan nilai-nilai lokal yang kuat.
Mulanya alun-alun Jombang hanyalah lapangan yang hanya ramai di kala hari-hari besar dan ada upacara. Bangunan ini dikatakan sudah berdiri sejak zaman kerajaan. Kemudian pada tahun 2021 lalu, alun-alun ini direvitalisasi.
Menjelajahi Alun-Alun Kota Wisata Batu, Pusat Keramaian dengan Bianglala dan Patung Warna-warninya
Revitalisasi ini merupakan rencana dari bupati Jombang kala itu, Mundjidah Wahab yang merasa kondisi alun-alun saat itu dipandang kurang layak untuk menjadi ikon atau wajah dari kota Jombang. Wahab mengatakan kalau sebenarnya agenda revitalisasi ini udah ada sejak tahun 2020 dengan anggaran Rp8 milyar. Namun karena adanya pandemi, agenda revitalisasi tidak bisa dilanjutkan pada tahun itu.
Proses revitalisasi tersebut hanya berlangsung selama satu tahun. Pada 14 Maret 2022, Alun-Alun Jombang kembali diresmikan dengan wajah baru. Ingin tahu apa saja yang baru dari tempat ini?
Berlokasi di Jl. Diponegoro No.1-3, Kaliwungu, Kec. Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Alun-alun Jombang berada tidak jauh dari stasiun kereta api, hanya berjarak 200m. Sedangkan jarak ke terminal bus terdekat hanya 5 km. Ini memudahkan jika masyarakat luar daerah ingin berwisata ke alun-alun Jombang.
Kawasan tersebut buka 24 jam dan dilengkapi dengan beberapa pengamanan petugas yang berpatroli. Siapapun yang ingin berwisata kesini, tidak dikenakan biaya tiket, atau masuk ke sini gratis!
Yang baru dari alun-alun ini adalah konsepnya yang dibuat lebih ramah untuk semua umur. Ini bisa dilihat dari warna-warna cerah di bata pada jalan utama yang berwarna merah serta ada beberapa warna lainnya juga di beberapa titik. kemudian warna cerah juga ada pada wahana permainan anak.
Wahana ini menyuguhkan beberapa permainan anak layaknya di sekolah dasar seperti salah satunya perosotan dan terowongan mini. Berbeda dengan jam operasional alun-alun, wahana ini dibuka dari pukul 07.00 hingga 10.00 di pagi hari dan 15.00 hingga 18.00 waktu setempat.
Kisah Alun-Alun Blitar yang Pernah Jadi Tempat Rampogan Macan di Zaman Kolonial
Selain itu, perubahan lebih berwarna juga bisa dilihat dari cat-cat bangunan yang lebih cerah. Seperti bangunan kamar mandi umum. Kemudian juga di kawasan ini terdapat tanaman hias dan bangku taman yang lebih banyak dari sebelumnya.
Berbicara tentang kuliner, di dekat kawasan ini juga menyajikan beberapa ragam makanan ringan dengan harga yang terjangkau dan enak seperti pentol urat, es kul kul endul, es pisang hijau dan es teler durian yang tersedia di gerobak dekat rumah kenangan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News