Kreatif dan punya sejuta budaya, dua hal tersebut memang sangat cocok disematkan untuk Indonesia.
Kawan GNFI, saat ini Indonesia memiliki lima kota/kabupaten yang masuk ke dalam daftar jaringan UNESCO Creative Cities Network (UCCN).
UCCN adalah sebuah jaringan kota kreatif yang dibentuk oleh UNESCO, organisasi di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan seluruh negara di dunia.
Dibentuk pada 2004, UCCN bertujuan agar kota-kota di dunia dapat saling mempromosikan kerja sama dan kreativitas. Keduanya merupakan faktor strategis dalam pengembangan dan pembangunan kota yang berkelanjutan.
Melalui laman UNESCO, saat ini terdapat 350 kota di seluruh dunia yang sudah tergabung dalam jaringan kota kreatif UNESCO.
Kota kreatif diharapkan untuk dapat mendorong adanya pembangunan berkelanjutan melalui berbagai inovasi dan promosi yang dapat menjawab berbagai tantangan global, seperti pertumbuhan ekonomi, krisis kesehatan, dampak lingkungan, dan ketegangan sosial.
UNESCO menganggap bahwa kota memiliki peran penting untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan yang berfokus pada masyarakat dan komunitas lokal.
Di sisi lain, hal tersebut juga sejalan dengan Agenda 2030, yang salah satu tujuannya adalah menjadikan kota dan pemukiman manusia yang inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan.
Nah, kira-kira, di mana saja, ya, kota/kabupaten di Indonesia yang masuk ke dalam jaringan kota kreatif UNESCO?
Yogyakarta Berpotensi untuk Masuk dalam Jaringan Kota Kreatif Dunia UNESCO
5 kota/kabupaten yang termasuk dalam UCCN
Sejauh ini, terdapat lima kota/kabupaten di Indonesia yang sudah diresmikan sebagai kota kreatif UNESCO, di antaranya:
- Pekalongan sebagai City of Craft and Folk Art. Kota yang terkenal dengan batiknya ini diakui sebagai UCCN pada tahun 2014 silam.
- Bandung sebagai City of Design, dan diakui pada 2015.
- Ambon sebagai City of Music. Kota di wilayah timur Indonesia ini masuk UCCN pada tahun 2019.
- Jakarta sebagai City of Literature, diakui pada 2021.
- Surakarta sebagai City of Craft and Folk Art, diakui pada 2023.
Kawan GNFI, sebagai bentuk apresiasi, Kementerian Pariwisata memberikan plakat monumen untuk lima kota dan kabupaten yang masuk ke UCCN itu.
Namun penyediaan prasarana promosi plakat baru diselesaikan di Bandung. Sementara itu, empat kota/kabupaten lainnya akan segera menyusul.
Plakat tersebut nantinya akan ditempatkan di beberapa lokasi strategis, seperti Museum Batik Pekalongan, Jalan Ir. Soekarno Bandung, Taman Pattimura Ambon, Taman Ismail Marzuki Jakarta, dan Balaikota Surakarta.
Saat ini, dua kota lain di Indonesia juga sedang diajukan sebagai UCCN, loh, Kawan. Keunikan masing-masing kota yang diangkat menjadi nilai tambah untuk pariwisata dan ekonomi kreatif di setiap kabupaten atau kota terkait.
Keren, ya, Kawan! Semoga semakin banyak kota dan kabupaten di Indonesia yang masuk ke dalam UCCN dan dapat mendukung pembangunan ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan yang berkelanjutan!
Wonosobo Berpeluang Jadi Kota Kreatif Dunia UNESCO
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News