survei gybn pemuda indonesia berkontribusi terhadap konservasi biodiversitas asean - News | Good News From Indonesia 2024

Survei GYBN: Pemuda Indonesia Berkontribusi Terhadap Konservasi Biodiversitas ASEAN

Survei GYBN: Pemuda Indonesia Berkontribusi Terhadap Konservasi Biodiversitas ASEAN
images info

Dengan segala kreativitas dan keterbatasannya, orang muda di Indonesia bergerak untuk beramai-ramai menyelamatkan bumi. Menariknya, kegiatan yang mereka lakukan sejalan dengan Kunming-Montreal Global Biodiversity Framework (KM GBF). 

Hal ini terlihat dari survei yang diadakan oleh Global Youth Biodiversity Network (GYBN) Asia Tenggara bersama dengan GYBN Indonesia. Survei ini dilakukan secara serentak di 10 negara ASEAN, termasuk Indonesia. 

Dari 381 proyek yang dikumpulkan dari 10 negara ASEAN tersebut, seluruhnya selaras dengan pencapaian KM GBF. 

KM GBF merupakan perjanjian internasional yang diadopsi pada 2022 oleh 196 negara saat Konferensi Keanekaragaman Hayati PBB (COP15). Tujuannya adalah memandu upaya global dalam melindungi dan memulihkan keanekaragaman hayati hingga tahun 2030.

Keterlibatan orang muda memainkan peran penting dalam melakukan konservasi keanekaragaman hayati di kawasan ASEAN. 

“Isu biodiversitas ini sangat kompleks. Maka, perlu didorong adanya partisipasi yang inklusif. Karena, tidak bisa jika hanya satu lapisan masyarakat saja yang membantu mengimplementasikan dan melakukan monitoring,” kata Nadia Putri Rachma, Regional Coordinator GYBN Asia Tenggara dan National Coordinator GYBN Indonesia. 

Pemuda dan Konservasi Kehati

GYBN adalah jejaring yang digerakkan oleh pemuda dan merupakan konstitusi resmi untuk Konvensi Keanekaragaman Hayati (UN CBD), yang didedikasikan untuk konservasi keanekaragaman hayati dan praktik-praktik berkelanjutan.

Nadia menekankan pentingnya peran orang muda, mengingat nantinya merekalah pemimpin masa depan. Meskipun survei yang dilakukan GYBN tidak mewakili orang muda se-Indonesia, tetap bisa dilihat sebagai data awal. 

Dalam waktu relatif singkat GYBN Indonesia bisa mendapatkan banyak bukti bahwa kegiatan yang telah dilakukan oleh orang muda Indonesia sangat banyak. Namun, mereka sering kali tidak menyadari sudah melakukan apa saja. 

“Pendokumentasian ini sangat penting untuk melacak kegiatan apa saja yang sudah dilakukan. Ketika sudah menyadari apa yang sudah mereka lakukan, mereka bisa lebih memahami pola kegiatan mereka. Dengan begitu, di masa mendatang mereka bisa menyusun rencana strategis untuk melakukan sesuatu,” kata Nadia.

Selain itu, dari sudut pandang pengambilan keputusan, pemetaan tersebut menjadi sebuah informasi yang menguatkan bahwa anak muda memang benar-benar punya kontribusi. 

Baca juga Suara dari Kalimantan di COP16 CBD: Peran Masyarakat Adat dalam Menjaga Biodiversitas Hutan
 

Suka kegiatan yang fun

Dalam survei terlihat bahwa orang muda sangat tertarik pada kegiatan yang nyata, yang seru, dan menyenangkan (fun). 

“Kalau ikut menanam pohon atau menyelam untuk restorasi terumbu karang, aksinya kan lebih kelihatan, lebih bisa merasakan koneksi dengan alam, sekaligus berdiskusi dengan masyarakat sekitar. Having fun itu penting untuk orang muda. Kalau tidak happy dalam melakukan sesuatu, apa gunanya kita melakukan hal itu?” kata Nadia. 

Sebaliknya, pemuda kurang menyukai kegiatan yang terkait dengan advokasi, hukum, dan pendanaan. Nadia menilai, advokasi merupakan hal yang memerlukan kapasitas pemahaman lebih mendalam dan belum umum diberikan kepada pemuda.

“Tidak semua orang mau advokasi dan mencari pendanaan. Kegiatan tersebut memerlukan akses informasi yang tidak banyak didapatkan oleh orang muda. Beberapa di antaranya terkait dengan privilege. Misalnya, apakah punya koneksi, punya latar belakang pendidikan yang baik untuk memahami hal tersebut,” tutur Nadia.

Pentingnya pendanaan

Upaya perlindungan lingkungan membutuhkan pembiayaan yang tidak hanya dalam bentuk finansial, tetapi juga dukungan non finansial. Survei mengungkap, 72 persen orang muda di ASEAN sudah mendapatkan small grants dan pendanaan. Namun, ada 24 persen yang tidak mempunyai pendanaan. 

“Padahal, mekanisme finansial penting sekali. Ketika ada dana, berarti ada peluang untuk membuat kegiatan kita jadi lebih sustainable. Bukan hanya satu kali kegiatan, lalu selesai. Di samping itu, ketika pendanaan mencukupi, kita bisa melakukan kegiatan-kegiatan yang memiliki dampak lebih besar,” kata Nadia. 

Menurutnya, kelompok pemuda perlu mendapatkan dukungan non finansial, misalnya area publik yang bisa diakses. Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan lebih banyak sumber daya untuk melakukan aksi bagi lingkungan.

Pemuda Indonesia dan ASEAN

Dibandingkan dengan pemuda dari negara ASEAN lain, ternyata hasilnya tak jauh berbeda dari survei terhadap orang muda Indonesia. Misalnya, dalam hal kegiatan yang paling disukai dan yang paling tidak disukai. 

“Di Indonesia kegiatannya menekankan pada penyelamatan hutan dan konservasi spesies. Tapi, bukan berarti mereka sebenarnya tidak melakukan hal lain. Banyak orang muda Indonesia yang menjalin kerja sama dengan media, banyak pula yang melakukan kegiatan lingkungan dari sudut pandang non konservasi,” kata Nadia.

Nadia menjelaskan, rata-rata pemuda Indonesia menyadari isu-isu lingkungan. Tak sedikit responden yang proyeknya berkisar di topik pengetahuan tradisional. Mereka mendokumentasikan praktik kearifan lokal dan berdiskusi dengan masyarakat adat. 

Oleh karena itu, pemuda dapat menjadi partner kerja sama yang setara. Nadia berharap agar para pemuda dapat menemukan mentor yang mendukung aksi mereka bagi lingkungan.

“Di masa mendatang keterlibatan orang muda harapannya tidak lagi dipandang sebagai maskot, melainkan sebagai rekan yang setara, yang punya andil langsung, yang punya suara yang tidak lagi diremehkan,” kata Nadia.

Baca juga Dosen IPB University Ungkap Potensi ‘Menghidupkan Kembali’ Tasmanian tiger

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FN
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.