Cabai Jawa (Piper retrofractum) adalah tanaman rempah dari kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Tanaman ini dikenal dengan bentuknya yang unik serta rasanya yang pedas, yang berbeda dari cabai-cabai pada umumnya.
Cabai Jawa juga memiliki banyak khasiat kesehatan sehingga kerap dijadikan sebagai bahan utama untuk membuat jamu tradisional.
Mengenal Cabai Jawa
Cabai Jawa tergolong dalam famili Piperaceae, yakni keluarga yang sama dengan lada hitam (Piper nigrum). Berbeda dengan cabai yang biasa kita temui, cabai Jawa memiliki bentuk panjang dan ramping, serta berwarna hijau ketika muda dan merah atau coklat ketika matang.
Rasa pedas pada cabai Jawa berasal dari senyawa alami bernama piperin, yang juga ditemukan pada lada hitam. Piperin dipercaya memiliki khasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan meredakan berbagai penyakit ringan.
Di beberapa daerah di Indonesia, cabai Jawa juga dikenal dengan sebutan cabai jamu, cabai puyang, atau cabai rempah.
Tanaman ini biasa digunakan dalam berbagai ramuan tradisional, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara-negara Asia Tenggara lainnya, seperti Thailand dan Malaysia.
Tanaman tropis
Cabai Jawa adalah tanaman tropis yang tumbuh subur di iklim hangat dengan curah hujan tinggi. Tanaman ini dapat ditemukan di daerah pegunungan hingga dataran rendah dengan ketinggian sekitar 500-800 meter di atas permukaan laut.
Di Indonesia, cabai Jawa banyak dibudidayakan di Pulau Jawa, terutama di daerah yang memiliki tanah subur dengan sistem pengairan yang baik.
Cabai Jawa tumbuh sebagai tanaman merambat dan sering dijumpai menempel pada pohon atau tiang penyangga. Tanaman ini memiliki daun lebar berwarna hijau tua, dengan batang yang cukup kuat.
Karena kebutuhannya akan sinar matahari cukup tinggi, cabai Jawa sering ditanam di area terbuka atau area dengan sedikit naungan.
Baca juga Khasiat Lempuyang, Bahan Jamu yang Bunganya Dijadikan Shampo Alami
Sederet Khasiat Cabai Jawa
1. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Kandungan piperin dalam cabai Jawa mampu merangsang produksi sel darah putih yang berfungsi sebagai sistem pertahanan tubuh.
2. Meredakan Sakit Kepala
Cabai Jawa memiliki sifat analgesik atau pereda nyeri, yang dapat membantu meredakan sakit kepala atau migrain. Ekstrak cabai Jawa juga kerap digunakan dalam minyak pijat atau minyak gosok untuk meredakan nyeri otot.
3. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan
Tanaman ini mengandung senyawa yang merangsang produksi enzim pencernaan, sehingga dapat membantu mengatasi masalah pencernaan seperti perut kembung atau gangguan lambung.
4. Mengatasi Masalah Pernapasan
Cabai Jawa juga dipercaya mampu meredakan batuk dan pilek karena sifatnya yang hangat dan membantu membersihkan saluran pernapasan.
Cara Mengolah Cabai Jawa Menjadi Jamu
Cabai Jawa sering diolah menjadi jamu yang berfungsi untuk meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh. Berikut adalah cara sederhana untuk mengolah cabai Jawa menjadi jamu:
Bahan-bahan
- 5–7 buah cabai Jawa kering
- 1 ruas jahe
- 1 ruas kunyit
- 1 sendok makan madu
- Air secukupnya
Cara Membuat
- Bersihkan cabai Jawa, jahe, dan kunyit, lalu tumbuk atau haluskan hingga menjadi pasta.
- Rebus pasta tersebut dengan air hingga mendidih, sekitar 10–15 menit.
- Saring air rebusan untuk memisahkan ampas.
- Tambahkan madu sebagai pemanis alami sebelum diminum.
Diminum dalam keadaan hangat
Jamu cabai Jawa ini dapat diminum dalam keadaan hangat, baik diminum di pagi hari untuk meningkatkan daya tahan tubuh atau saat merasa kurang fit.
Jamu ini juga bisa diminum beberapa kali dalam seminggu, namun tidak dianjurkan untuk dikonsumsi secara berlebihan.
Baca juga Terungkap Ragam Khasiat Ketepeng Cina: Antimalaria, Antibakteri, Antiinflamasi
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News