Jika berbicara tentang Kabupaten Gresik, sebagian orang mungkin langsung mengingat kuliner tradisionalnya yang sudah cukup populer, yaitu ada rujak cingur, kue tape, dan nasi krawu. Kabupaten Gresik dikenal karena salah satu pelabuhannya yang strategis, sehingga ini menjadikan Gresik sebagai pusat perdagangan Indonesia sejak dulu.
Di antara ketiga hidangan tradisional yang tadi disebutkan, nasi krawu mempunyai kisah sejarah yang mungkin belum banyak diketahui orang banyak. Alasannya, meskipun makanan ini merupakan hidangan tradisional Gresik, menurut beberapa penjual setempat, pada awalnya hidangan itu diperkenalkan oleh orang Madura sekitar abad ke-20.
Dahulu, hidangan tersebut diolah dengan beberapa tradisi budaya Madura. Namun, seiring berjalannya waktu, nasi krawu berkembang dengan budaya setempat.
Dikutip dari laman resmi Dinas Pariwisata & Ekonomi Kreatif, Kebudayaan, Kepemudaan & Olahraga Kabupaten Gresik, pada tahun 2022 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menetapkan nasi krawu sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia dengan nomor sertifikat 2194/F4/KB.09.06/2022.
Nama 'krawu' berasal dari cara mengambil serta menyajikan lauk-pauknya dengan cara di 'krawuk' atau diambil dengan menggunakan tangan langsung. Isi dari hidangan itu adalah nasi yang lauk utamanya daging sapi yang disuwir dan jeroan sapi. Kemudian, ditambah dengan sambal terasi atau sambal krawu dari campuran cabai, petis, serta terasi, dan olahan kelapa serundeng.
Menariknya, pilihan serundeng di beberapa tempat makan umumnya ada 2 yang dibedakan dengan warna. Yang pertama ada warna coklat muda dengan rasa yang manis dan ada warna kemerahan yang rasanya pedas.
Di Gresik, ada sebuah tempat makan Nasi Krawu Buk Marjani yang sudah buka lebih dari 40 tahun. Berlokasi jalan Nyai Ageng Pinatih No. 22, tempat ini buka dari jam 5 pagi hingga jam 8 malam. Namun, proses memasak sendirinya sudah dimulai dari jam 3 pagi dan proses memanaskan hingga jam 8 pagi setiap harinya.
Saat ini Nasi Krawu Buk Marjani dikelola oleh cucunya dan mempunyai 2 cabang. Selain nasi krawu, di sini juga menyediakan sayur menir yang masih merupakan makanan khas dari Gresik dan ada juga semur usus dengan harga yang relatif terjangkau.
Memasak nasi krawu bisa dibilang mudah. Selain nasi, kita hanya perlu membuat suwiran daging dan jeroan sapi, 2 macam serundeng dan sambal. Untuk membuat bumbu krawu pada suwiran daging sapi sebanyak 250 gram, bahan yang perlu disiapkan untuk bumbu halus:
- ¾ sdt garam
- 1 sdt gula merah
- ½ sdt ketumbar dan asam jawa
- 3–5 siung bawang putih
- 10 buah bawang merah
- 2 butir kemiri
Kunyit dan lengkuas yang dipotong 1 cm
Namun sebelum dicampur dengan bumbu halus, daging sapi perlu di marinasi dahulu hingga air rebusannya menyusut. Berikut bahan yang dibutuhkan untuk menambah aroma dari daging:
- 600 ml air
- ¾ sdt garam
- 100 ml santan kental
- 1 batang serai bagian putihnya saja
- 2 lembar daun salam
Untuk serundeng merah dan coklat, bahan yang dibutuhkan di antaranya:
- ¼ kelapa setengah tua diparut memanjang
- ½ sdt gula pasir
- ¾ sdt garam
- 2 siung bawang putih
- 2 cm kunyit yang sudah dihaluskan (serundeng coklat)
- 2 lembar daun jeruk yang sudah dihaluskan (serundeng coklat)
- 3 buah cabai merah tanpa biji yang sudah dihaluskan (serundeng merah)
Terakhir, sajikan semua dengan nasi di atas selembar daun pisang. Mudah bukan?
Sop Ayam Pak Min yang Selalu Ramai di Klaten
Sumber referensi:
https://disparekrafbudpora.gresikkab.go.id//detailpost/nasi-krawu-gresik
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News