Presiden Prabowo Subianto menyelenggarakan agenda pembekalan khusus di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah selama kurang lebih tiga hari Mulai Jumat (25/10) hingga Minggu (27/10).
Pembekalan yang diberikan kepada jajaran menteri, wakil menteri, pejabat setara menteri hingga kepala badan di Kabinet Merah Putih ini diharapkan menyamakan frekuensi untuk mencapai visi misi Presiden Prabowo.
Museum Kavaleri Bandung Punya Wajah Baru, Tujuan Menarik untuk Belajar Sejarah Kemiliteran
Selain itu, Prabowo menyebut Magelang merupakan pusat perlawanan terhadap penjajah Belanda. Mantan Danjen Kopassus ini berharap semangat perjuangan itu dapat tertular pada para menterinya.
“Daerah Magelang merupakan suatu sentra perlawanan kita terhadap penjajah mulai ratusan tahun, dikenal sebagai perjuangannya Pangeran Diponegoro, di antara 5 gunung, itu saya kira cukup membawa aura tradisi keberanian, tradisi cinta tanah air,” katanya dalam sidang kabinet perdana di Kantor Presiden, Rabu (23/10).
Sejarah Akmil
Dimuat dari situs resmi Akademi Militer, sejarah Akmil berawal dari berdirinya Militaire Academie (MA) Yogyakarta pada tanggal 31 Oktober 1945, atas perintah Kepala Staf Umum Tentara Keamanan Rakyat, Letnan Jenderal TNI Oerip Soemohardjo.
Pada 1950, MA Yogyakarta terpaksa ditutup sementara karena alasan teknis setelah meluluskan dua angkatan, sehingga taruna angkatan ketiga harus menyelesaikan pendidikannya di KMA Breda, Netherland.
Mengambil Langkah Besar, Rencana Modernisasi Militer Filipina Senilai $35 Miliar
Supaya bisa memenuhi kebutuhan ABRI, didirikan Sekolah Perwira Darurat di beberapa tempat antara lain Malang Mojoagung, Salatiga, Tangerang, Palembang, Bukit Tinggi, dan Brastagi, Prapat.
Pada tanggal 1 Januari didirikan Sekolah Perwira Genie Angkatan Darat (SPGI AD) di Bandung dan pada tanggal 23 September 1956 berubah menjadi Akademi Teknik Angkatan Darat (ATEKAD).
Akmil Magelang
Mengingat pentingnya sekolah perwira TNI AD, Pimpinan ABRI kemudian mendirikan suatu Akademi Militer. Gagasan ini pertama kali muncul dalam Sidang Parlemen Menteri Pertahanan pada tahun 1952.
Setelah melalui proses panjang, Presiden Soekarno meresmikan pembukaan kembali Akademi Militer Nasional yang berkedudukan di Magelang, Jawa Tengah sebagai lanjutan dari MA Yogyakarta pada 10 November 1957.
RI Ekspor 500 Unit Bom Latih Produksi Malang untuk Militer Vietnam
Pada tahun 1961, Akmil Magelang diintegrasikan dengan ATEKAD Bandung dengan nama Akademi Militer Nasional yang berkedudukan di Magelang. Dalam rangka reorganisasi di lingkungan ABRI, maka pada tanggal 14 Juni 184 Akabri berubah jadi Akmil.
Setelah pemisahan Polri dari tiga angkatan lainnya dan perubahan ABRI menjadi TNI pada 1 April 1999, secara resmi pula Akademi Kepolisian terpisah dari AKABRI. Kemudian Akabri berubah namanya menjadi Akademi TNI yang terdiri dari Akmil, AAL, dan AAU.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News