Bicara soal Hari Sumpah Pemuda yang selalu diperingati setiap 28 Oktober, Jong Sumatranen Bond merupakan satu nama yang tidak bisa dipisahkan dari momen tersebut. Sebab Jong Sumatranen Bond menjadi salah satu organisasi pemuda yang hadir dalam Kongres Pemuda yang diadakan pada 28 dan 29 Oktober 1928 yang nantinya melahirkan sumpah tersebut.
Lahirnya Sumpah Pemuda pada 1928 memang menjadi salah satu momen penting dalam perjalanan kemerdekaan Indonesia. Pernyataan ikrar yang disampaikan dalam Kongres Pemuda tersebut menjadi pernyataan kebangsaan dari para generasi muda yang ada di Indonesia.
Dengan adanya Sumpah Pemuda ini, para generasi muda menyatakan persatuan tanpa memandang latar belakang yang dimilikinya, baik asal daerah, suku, maupun agama. Hal ini semakin diwujudkan dengan hadirnya beberapa organisasi pemuda yang ada pada periode waktu tersebut, seperti Jong Sumatranen Bond, Jong Java, Jong Islamieten Bond, Jong Batak Bond, Jong Celebes, Jong Ambon, Minahasa Bond, Madura Bond, dan lainnya.
Jong Sumatranen Bond menjadi salah satu organisasi pemuda yang turut hadir dalam Kongres Pemuda ini. Berikut 5 fakta menarik terkait yang mungkin belum Kawan ketahui sebelumnya terkait organisasi pemuda yang satu ini.
1. Tidak Terbentuk di Sumatra
Meskipun menjadi organisasi perkumpulan pemuda asal Sumatra, Jong Sumatranen Bond pada awalnya tidak terbentuk di Pulau Andalas tersebut. Dikutip dari buku Jong Sumatranen bond: perjuangan dalam membangun persatuan (1917-1931), organisasi pemuda ini pertama kali dibentuk di Batavia.
Para pelajar asal Sumatra yang menuntut ilmu di Batavia berinisiasi untuk membentuk perkumpulan. Perkumpulan ini bisa menjadi wadah bagi para pelajar asal Sumatra yang berada di Batavia.
Akhirnya pada 9 Desember 1917, 90 orang para pelajar asal Sumatra berkumpul di Gedung Volkslectuur dan membentuk organisasi Jong Sumatranen Bond.
2. Tersebar di Beberapa Wilayah Indonesia
Kemunculan Jong Sumatranen Bond di Batavia ternyata berhasil menarik perhatian para pemuda asal Sumatra lain yang tersebar di beberapa daerah. Dengan semangat yang sama, akhirnya mereka juga berkeinginan untuk membentuk wadah bagi para pemuda Sumatra yang berada di satu daerah yang sama.
Semangat ini akhirnya memunculkan cabang-canag Jong Sumatranen Bond di beberapa daerah lain yang ada di Indonesia, seperti Sukabumi, Buitenzorg (Bogor), Padang, Bukittinggi, Serang, dan lainnya.
3. Cikal Bakal Terbentuknya Jong Bataks Bond
Jong Sumatranen Bond juga menjadi cikal bakal terbentuknya organisasi pemuda lain yang ada di Indonesia pada periode waktu tersebut, yakni Jong Bataks Bond. Pada awalnya, Jong Sumatranen Bond berisi pada pemuda yang berasal dari berbagai daerah yang ada di Sumatra dengan latar belakang suku yang berbeda-beda, mulai dari Minangkabau, Batak, Gayo, Melayu, dan lainnya.
Namun pemuda yang berasal dari Suku Minangkabau memiliki pengaruh yang lebih menonjol dibandingkan yang lainnya. Hal ini memunculkan kekhawatiran terhadap dominasi tersebut, khususnya dari pemuda yang berasal dari Suku Batak.
Mereka khawatir adat dan budaya Batak tidak memiliki ruang yang cukup di Jong Sumatranen Bond. Akhirnya para pemuda Batak ini di bawah pelopor Amir Sjarifuddin memutuskan keluar dari Jong Sumatranen Bond dan membentuk Jong Bataks Bond.
4. Ikut Andil dalam Kongres Pemuda yang Melahirkan Sumpah Pemuda
Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya, Jong Sumatranen Bond menjadi salah satu organisasi yang hadir dalam Kongres Pemuda yang digelar pada 28 dan 29 Oktober 1928. Bahkan salah satu tokoh dari Jong Sumatranen Bond, yakni Mohammad Yamin menjadi salah satu panitia yang dibentuk untuk penyelenggaraan kongres tersebut.
5. Melahirkan Tokoh-Tokoh Nasional
Jong Sumatranen Bond juga menjadi tempat lahirnya tokoh-tokoh nasional Indonesia di masa yang akan datang. Wakil presiden pertama Indonesia, yakni Mohammad Hatta menjadi salah satu tokoh nasional yang lahir dari organisasi pemuda ini.
Selain itu, Mohammad Yamin juga menjadi salah satu tokoh nasional penting yang lahir dari Jong Sumatranen Bond. Bahkan keterlibatan Mohammad Yamin sudah terlihat pada saat dirinya menjadi sekretaris di kepanitiaan Kongres Pemuda yang diadakan pada 1928.
Selain dua nama tersebut, terdapat beberapa tokoh nasional lahir yang juga lahir dari Jong Sumatranen Bond, seperti Mohammad Amir, Bahder Djohan, dan Djamaludin Adinegoro.
Sumber:
- Darmansyah dan Misman Misman. Jong Sumatranen bond: perjuangan dalam membangun persatuan (1917-1931). Museum Sumpah Pemuda, 2010.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News