dasar penetapan mohammad hatta sebagai bapak koperasi indonesia - News | Good News From Indonesia 2024

Dasar Penetapan Mohammad Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia

Dasar Penetapan Mohammad Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia
images info

Selain menjadi negarawan yang nasionalis, Mohammad Hatta dikenal sebagai ekonom yang intelek. Hal ini dibuktikan dari gelar Bapak Koperasi Indonesia yang ia miliki. Melalui Kongres Koperasi ke-2 yang diadakan pada 1956, Mohammad Hatta resmi menyandang gelar sebagai Bapak Koperasi Indonesia.

Penyematan tersebut diberikan untuk mengapresiasi jasa, gagasan, dan kontribusi yang diberikan oleh Hatta terhadap kemajuan koperasi dan ekonomi kerakyatan bangsa Indonesia.

Ketertarikan dalam bidang ekonomi telah membawa Hatta memperdalam ilmu tersebut hingga ke Eropa. Di sanalah ia mendapat inspirasi dan menerapkannya di tanah air.

Penetapan Bung Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia tidak luput dari dua alasan besar berikut ini yang berhasil menumbuhkan semangat ekonomi kerakyatan yang terkandung dalam nilai-nilai koperasi.

Optimisme Hatta

Koperasi memiliki banyak manfaat dan peluang. Menurut Hatta, konsep koperasi sangat sesuai dengan sistem sosial dan karakteristik rakyat Indonesia yang gemar menolong dan gotong royong.

Koperasi juga dinilai mampu menumbuhkan rasa toleransi, tanggung jawab dalam diri masyarakat. Selain itu, ia pun percaya perekonomian rakyat dapat diperkokoh melalui pengaplikasian koperasi.

Ia pun mempelajari sistem koperasi yang dianut bangsa Skandinavia sebagai bekal dan acuan untuk diterapkan di tanah air. Di sana, ia mendapat banyak pengetahuan dan pengalaman baru serta menjadi saksi bagaimana koperasi dapat betul-betul menyejahterakan rakyat dan anggotanya.

Dua tahun pasca Indonesia merdeka tepatnya pada 12 Juli 1947, Hatta mengadakan Kongres Koperasi yang pertama dan meresmikan tanggal tersebut sebagai Hari Koperasi Nasional.

Hasil lain dari kongres itu adalah pendirian Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI) dan menetapkan prinsip gotong royong sebagai asas koperasi.

Peran aktif Hatta dalam mengembangkan dan mengawasi pergerakan koperasi di Indonesia dibuktikan dengan gagasannya atas munculnya beberapa jenis koperasi, seperti, koperasi konsumsi, koperasi kredit, dan koperasi produksi di tengah masyarakat.

Mengenal Bapak Koperasi Indonesia dan Pemikirannya tentang Koperasi

Pada 1908, organisasi Budi Utomo mendirikan koperasi yang menyediakan keperluan rumah tangga. Disusul oleh Serikat Dagang Islam (SDI) yang mendirikan koperasi penyedia keperluan sehari-hari. Kedua organisasi tersebut menerapkan konsep koperasi yang dicetuskan oleh Hatta.

Selain menjadikan koperasi sebagai alat pembuktian kemandirian ekonomi rakyat, Hatta membantuk Lembaga Pendidikan Koperasi dan mendirikan Sekolah Menengah Koperasi di tiap daerah.

Ide ini dicetuskan pada Kongres Koperasi ke-2, bersamaan dengan pembentukan Dewan Koperasi Indonesia (DKI) dan penetapan Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia.

Gagasan Ekonomi Kerakyatan

Hatta yang berasal dari keluarga dengan latar belakang berdagang melihat koperasi sebagai peluang yang bagus untuk membangun ekonomi kerakyatan. Hal ini semakin didukung dengan prinsip kebersamaan yang melekat dalam diri rakyat Indonesia, utamanya di Tanah Minang, tempat ia lahir.

Faktor lain yang menjadikan penyebab pendirian koperasi adalah kondisi perekonomian masyarakat Indonesia yang sangat memprihatinkan setelah melewati masa penjajahan. Rakyat hidup dalam belenggu asing, terlilit utang dengan bunga yang tinggi dan kejaran lintah darat.

Saat itu, Belanda mengeksploitasi perekonomian rakyat yang berujung pada penderitaan.

Kondisi ini mengundang simpati dari Hatta yang saat itu masih mengenyam pendidikan di Belanda dan tergabung dalam organisasi Perhimpunan Indonesia. Menurutnya, rakyat Indonesia harus bisa berdiri sendiri, menciptakan sistem perekonomian berbasis kerakyatan, dan terhindar dari kendali Belanda.

Bersamaan dengan itu, semangat koperasi di kawasan Eropa terutama Skandinavia memotivasi Hatta untuk menyelam lebih dalam. Ia melihat bagaimana masyarakat dengan ekonomi lemah mampu bangkit dan meningkatkan kesejahteraan melalui koperasi.

Hatta semakin yakin bahwa koperasi mampu menumbuhkan rasa percaya diri, semangat nasionalisme, serta kemandirian pada rakyat. Hasilnya, rakyat tidak akan tergantung pada siapapun selain anggota dari koperasi itu sendiri yang mengedepankan asas gotong royong dan tolong menolong.

Mohammad Hatta, Memperjuangkan Ekonomi Rakyat Indonesia Lewat Koperasi

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MF
IF
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.