ekowisata boonpring andeman inovasi warga desa tawarkan pesona hutan bambu di malang - News | Good News From Indonesia 2024

Ekowisata Boonpring Andeman, Inovasi Warga Desa Tawarkan Pesona Hutan Bambu di Malang

Ekowisata Boonpring Andeman, Inovasi Warga Desa Tawarkan Pesona Hutan Bambu di Malang
images info

Wisata Boon Pring di Malang, Jawa Timur tidak hanya memberikan nuansa damai ketika wisatawan berkunjung ke tempat itu. Tempat wisata ini juga mengalirkan mata air yang dipercaya khasiat dalam pengobatan

Dinukil dari Tempo, objek wisata Boon Pring ini terletak di Desa Sanankerto, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Kampung bambu ini berada di wilayah selatan dan berjarak sekitar 40 kilometer dari pusat Kota Malang dengan waktu tempuh 1 jam.

Malang Night Paradise, Taman Lampion Megah di Kota Malang

Kepala Desa Sanankerto, Mohammad Subur menjelaskan objek wisata Boon Pring awalnya adalah hutan bambu. Penduduk sekitar memanfaatkannya untuk membuat rumah dan kayu bakar di dapur.

Kemudian pada tahun 1978, ada program konservasi dari pemerintah yang mengajak masyarakat bergotong royong membuat embung atau telaga dengan kedalaman 2 sampai 3 meter.

Lalu pada 1983, masyarakat melakukan penanaman beragam jenis bambu dimulai sampai berumpun-rumpun sesuai jenis masing-masing. Sebelum bernama Boon Pring, objek wisata ini bernama Sumber Andeman atau Taman Wisata Andeman.

Enam mata air

Air yang terdapat di tempat wisata Boon Pring berasal dari enam mata air, yakni Sumber Adem, Sumber Towo, Sumber Gatel, Sumber Maron, Sumber Krecek, dan Sumber Seger. Sumber Adem dan Sumber Towo menjadi mata air terbesar.

Dikatakan Sumber Adem karena bila ada yang melihat akan merasakan ketenangan. Adapun Sumber Gatel karena banyak yang berendam di air itu langsung sembuh bila kulitnya terasa gatal-gatal.

“Mata air Sumber Towo berusia paling tua dan dipercaya mampu mengobati berbagai penyakit,” jelas Subur.

Malang Strudel, Oleh-Oleh Khas Malang yang Mirip Backlava

Sementara itu, Sumber Segar berair jernih sehingga bisa langsung diminum, juga bisa mengobati pegal dan linu. Adapun Sumber Maron dipercaya sebagai penanda pergantian musim di tempat itu.

“Jika airnya mulai surut, tandanya masuk musim kemarau dan begitu sebaliknya. Sedangkan Sumber Krecek karena selalu mengeluarkan bunyi ‘krecek-krecek’.”

Dikelola warga

Boon Pring saat ini dikelola oleh BUMDes Kerto Raharjo. Hal ini merupakan bentuk nyata upaya warga melindungi sumber air. Hal ini berawal dari kelompok tani bambu tergerak merawat dan menanam bambu yang dikembangkan jadi objek wisata pada 2015.

“Dulu ranu-ranu di sini masih sepi, banyak pohonnya. Setahun sekali digelar orkes dangdut pada saat bersih desa. Sponsornya rokok Bentoel,” kata Lilik.

Mengenal Kota Malang, Kota Wisata Berpotensi di Jawa Timur

Tiket memasuki Boon Pring cukup terjangkau, hanya Rp10.000 per orang sudah termasuk biaya kolam renang yang terletak di bagian depan kompleks wisata ini. Lokasi pertama yang dikunjungi di Boon Pring adalah Arboretum Bambu.

Lokasi ini sering digunakan sebagai vanue pemotretan yang ikonik di saat matahari terbit ketika semburat cahaya matahari melewati rimbunnya rumpun bambu dengan latar kabut yang masih menggantung di udara.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.