asal usul suku minangkabau menguak sejarah dan kearifan lokalnya - News | Good News From Indonesia 2024

Asal-usul Suku Minangkabau, Menguak Sejarah dan Kearifan Lokalnya

Asal-usul Suku Minangkabau, Menguak Sejarah dan Kearifan Lokalnya
images info

Suku Minangkabau, yang kini menjadi salah satu kelompok etnis terbesar di Indonesia, menyimpan sejarah yang kaya dan penuh cerita.

Nama “Minangkabau” sendiri konon berasal dari kisah adu kecerdikan antara leluhur Minangkabau dengan pasukan kerajaan dari Jawa. Cerita ini, sebagaimana dituturkan dalam Tambo, menjadi cikal bakal penamaan suku yang kita kenal sekarang.

Namun, lebih dari sekadar legenda, asal-usul Minangkabau juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor lainnya. Yuk, simak lebih lanjut!

Adu Kerbau, Cikal Bakal Nama “Minangkabau”

Kisah ini bermula dari legenda yang diyakini masyarakat Minangkabau hingga kini. Menurut Tambo (sejarah lisan adat), saat itu ada pasukan kerajaan Jawa yang datang untuk mencoba menguasai wilayah Minangkabau.

Para tetua adat Minang yang dikenal cadiak pandai (cerdik dan pintar), yakni Datuak Maharajo Dirajo, Datuak Suri Dirajo, dan Cati Bilang Pandai, menyambut dengan taktik yang tak terduga.

Alih-alih bertempur langsung dengan pasukan besar tersebut, mereka justru menawarkan solusi yang tak biasa, yaitu adu kerbau.

Adu Kerbau © Muchtamir, via Wikimedia Commons
info gambar

Pasukan Jawa membawa kerbau besar sebagai andalan mereka, sementara orang Minangkabau hanya memiliki seekor kerbau kecil yang bahkan belum tumbuh tanduknya.

Namun, ternyata ada siasat di balik itu. Pemuka adat Minang memohon izin untuk memasang besi tajam di kepala kerbau kecil sebagai pengganti tanduk, yang kemudian disebut "minang".

Saat pertandingan dimulai, kerbau kecil itu langsung menyeruduk perut kerbau besar, seolah mencari susu dari induknya. Tentu saja, besi tajam tersebut menusuk perut kerbau besar hingga robek, dan menyebabkan kemenangan telak bagi kerbau kecil milik suku Minangkabau.

Pertarungan ini sukses berkat strategi dan kearifan lokal masyarakat suku ini. Momentum tersebut menjadi asal-usul dari nama “Minangkabau”, yang berarti "kerbau menang".

Sejak saat itu, wilayah Sumatra Barat dikenal sebagai “Ranah Minang”, rumah bagi penduduk suku Minangkabau yang dikenal dengan kepandaian dan ketangguhannya.

Baca juga: 5 Srikandi Minangkabau, dari Pelopor Pers Perempuan hingga Pendekar Silat, Siapa Favoritmu?

Asal-usul Suku Minangkabau

Tak hanya legenda dan tradisinya yang membuat suku Minangkabau terkenal, sejarah dari pembentukan suku ini pun menarik untuk ditelusuri.

Berdasarkan Tambo Minangkabau, nenek moyang orang Minang diyakini berasal dari daerah yang disebut Tanah Basa atau Tanah Besar, yang mengacu pada Benua Asia.

Beberapa ahli menyebutnya sebagai kawasan di Timur Tengah, tepatnya Basrah, yang kini berada di antara wilayah Irak dan Persia.

Desa Pariangan © MichaelJLowe, via Wikimedia Commons
info gambar

Leluhur Minangkabau kemudian berlayar melewati Teluk Persia, menyusuri Benua Asia hingga tiba di Sumatra. Tempat bermukim pertama mereka adalah Pariangan di Padang Panjang, Sumatra Barat, yang dianggap sebagai titik awal peradaban Minangkabau.

Dari sana, mereka mulai berpencar ke tiga wilayah administratif Minangkabau (Luhak), yaitu Tanah Datar, Agam, dan Lima Puluh Kota. Proses ini disebut "manaruko," atau membangun pemukiman baru.

Di sinilah terjadi perpaduan antara para pendatang dari Pariangan dan penduduk asli yang akhirnya membentuk budaya, adat, serta identitas Minangkabau yang kita kenal sekarang.

Perkembangan Suku Minangkabau, dari Empat hingga Jadi Puluhan

Mulanya masyarakat Minangkabau hanya terdiri dari empat suku besar: Bodi, Caniago, Koto, dan Piliang.

Bodi dan Caniago dipimpin oleh Datuk Perpatih Nan Sabatang yang menganut sistem demokratis dan egaliter. Di sisi lain, Koto dan Piliang berada di bawah kepemimpinan Datuk Katumanggungan yang lebih hierarkis dan terstruktur.

Kedua tetua ini kemudian menciptakan dua sistem adat yang saling melengkapi, yaitu Kelarasan (Lareh) Bodi Caniago dan Koto Piliang.

Bundo Kanduang © Bisma27, via Wikimedia Commons
info gambar

Namun, seiring waktu, terjadi proses pemekaran suku, persebaran penduduk, dan pengaruh imigran. Ini mengakibatkan struktur masyarakat Minangkabau semakin kompleks.

Jumlah suku pun bertambah hingga lebih dari empat puluh, termasuk suku-suku seperti Jambak, Mandaliko, Singkuang, dan Malayu.

Baca juga: Mengenal Bukittinggi, Kota di Sumatra Barat yang Pernah Jadi Ibu Kota Negara Darurat

Kearifan Lokal yang Lestari

Kisah adu kerbau di awal mencerminkan kebijaksanaan, dan filosofi hidup orang Minangkabau yang selalu mengutamakan akal budi. Inilah yang menjadi dasar dari kebudayaan Minangkabau hingga kini.

Orang Minang terkenal dengan semangat merantau dan berdagang, serta kemampuan untuk beradaptasi di berbagai belahan dunia, sembari tetap menjaga nilai-nilai adat mereka.

Sistem kekerabatan matrilineal yang mengutamakan garis keturunan dari ibu, merupakan contoh bagaimana masyarakat Minang terus melestarikan budayanya.

Adat ini menciptakan kesetaraan dan penghormatan terhadap perempuan, yang turut memegang peranan penting dalam lingkup keluarga maupun masyarakat.

Tak hanya itu, “Batu Batikam” di Batusangkar juga menjadi bukti fisik dari warisan budaya suku Minangkabau.

Batu ini dipercaya sebagai saksi sejarah bagaimana Datuk Perpatih Nan Sabatang dan Datuk Katumanggungan, meski berbeda ideologi, berhasil menyatukan masyarakat Minangkabau di bawah dua sistem adat: Lareh Bodi Caniago dan Koto Piliang.

Prasasti Batu Batikam © BP48Fadhillah, via Wikimedia Commons
info gambar

Batu berlubang yang ditikam oleh keris tersebut dianggap sebagai tanda kesepakatan antara dua pemuka adat ini, yang hingga kini terus dikenang oleh masyarakat Minang.

Batu Batikam sendiri terletak di tengah “Medan Nan Bapaneh”, suatu tempat bermusyawarah yang sudah ada sejak zaman pra-sejarah.

Peninggalan bersejarah ini juga menunjukkan bahwa tradisi musyawarah dan mufakat sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Minangkabau sejak lama.

Baca juga: Seni Pertunjukan Tradisional yang Mendunia dan Hanya Ada di Indonesia, Ini Daftarnya!

Dari asal-usul hingga prasasti bersejarah, suku Minangkabau merupakan representasi dari kekayaan budaya dan adat, kebijaksanaan, dan semangat pantang menyerah.

Setiap aspek sejarah tersebut mengajarkan kita pentingnya strategi, kebersamaan, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan tanpa melupakan akar budaya.

Inilah salah satu dari banyaknya kearifan lokal Nusantara kita. Jika cerita ini menginspirasi, jangan ragu untuk membagikannya. Yuk, Kawan GNFI, kita lestarikan sejarah ini bersama!

 

Sumber Referensi:

Sairin, S. (2013). Demokrasi dalam Perspektif Kebudayaan Minangkabau. Humaniora, 0(1). https://jurnal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora/article/view/1993/1797

https://forumsumbar.com/opini/33489/bagaimanakah-asal-usul-suku-di-minangkabau/

https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbsumbar/batu-batikam-dan-pembuktian-dua-tokoh-minangkabau/

https://museumadityawarman.sumbarprov.go.id/artikel/detail/minangkabau-asal-muasal-ranah-minang-alam-mnangkabau

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NR
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.