"Banyak jalan menuju Roma"
Begitulah bunyi satu pepatah populer yang kadang menjadi kalimat motivasi. Meski terdengar klise, ternyata pepatah ini bisa juga berlaku dalam proses belajar menulis artikel.
Secara pribadi, penulis lebih banyak belajar menulis artikel secara otodidak, dan hampir tidak pernah mengikuti program bootcamp menulis artikel yang "layak", setidaknya sampai kesempatan ikut Writing Camp Good News From Indonesia (GNFI) datang di bulan September—Oktober 2024.
"Layak" yang penulis maksud di sini bukan hanya merujuk pada jadwal, materi atau tugas yang diberikan, tetapi juga merujuk pada proses diskusi maupun koreksi yang berlangsung secara rutin.
Dengan demikian, peserta bisa belajar mengenali hal-hal teknis soal menulis di media online, dan meminimalkan aneka kesalahan umum yang biasa muncul dalam proses menulis.
Dari program besutan GNFI Academy ini, penulis bisa belajar lebih banyak soal teknik aplikatif menulis, khususnya di media yang mengedepankan orisinalitas tulisan.
Boleh dibilang, proses belajar di sini tidak "asal jalan", karena berusaha membuat artikel yang tidak "asal jadi", bahkan sejak masih berupa rencana ide dalam pikiran.
Sekalipun bentuknya opini atas suatu peristiwa, misalnya pertandingan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia, artikel yang dibuat harus orisinal, runtut, faktual, dan (kalau bisa) tanpa typo alias salah ketik.
Saat harus mengolah informasi dari sumber referensi "berat", seperti jurnal ilmiah, terdapat satu tantangan unik. sebab, selain harus mampu membuat tulisan yang (minimal) lolos kurasi, tulisan itu juga tak boleh kurang atau melebihi batas jumlah kata yang sudah ditentukan, yakni antara 500—1000 kata.
Tari Legong, "Menari" dalam Adaptasi
Otomatis, tulisan itu harus simpel, dan mudah dipahami pembaca, sekalipun topiknya agak rumit. Dari proses "penyederhanaan" yang rumit inilah, satu frase paradoksal tentang menulis terbukti benar adanya:
"Menulis itu simpel, tapi tantangan terbesar dalam menulis adalah membuat tulisan simpel."
Di luar urusan teknis dan proses menulis, Writing Camp GNFI yang penulis ikuti, juga menghadirkan satu pengalaman unik, yakni penulis membuat tulisan di GNFI dengan menggunakan ponsel, bukan laptop seperti pada umumnya, dengan pertimbangan lebih praktis.
Dari segi teknis, menulis di ponsel juga bisa memberi gambaran, apakah satu tulisan terlalu panjang atau tidak. Gambaran ini cukup membantu, karena GNFI juga bisa diakses melalui ponsel.
Secara umum, dari total 15 tulisan yang penulis buat selama proses Writing Camp hingga Kamis (17/10) silam, hanya satu artikel yang dibuat menggunakan laptop. Itupun karena kebetulan sedang latihan praktek memakai fitur cek plagiasi di laptop.
Dari pengalaman penulis, tampilan seluler situs GNFI cukup nyaman diakses, baik untuk menulis maupun membaca artikel di GNFI. Agar lebih optimal dan fleksibel di masa depan, khususnya di perangkat seluler, GNFI perlu mulai mempertimbangkan kehadiran aplikasi seluler GNFI.
Di sisi lain, berbagai tantangan yang ada selama Writing Camp menunjukkan, ada satu standar tinggi yang harus diikuti di GNFI. Namun, (seharusnya) ini tidak menjadi beban, selama proses koreksi dan belajar dapat tetap seiring sejalan.
Plus-Minus Iklan Lowongan Kerja Online di Indonesia
Koreksi dan belajar sangat dibutuhkan dalam proses belajar menulis, supaya kemampuan peserta lebih berkembang dari waktu ke waktu. Terlepas dari perbedaan kemampuan atau bakat seseorang dalam menulis, proses koreksi dan belajar minimal bisa membantu seseorang mengenali kemampuannya.
Soal penilaian bagus atau tidaknya sebuah tulisan, itu sepenuhnya wewenang editor atau pembaca. Sebab, sebuah tulisan hanya akan layak disebut bagus atau tidak secara objektif, berdasarkan penilaian pembaca dan editor, bukan si penulis.
Meski durasi Writing Camp relatif pendek, yakni sekitar 1 bulan, program pelatihan menulis berbasis daring ini adalah satu tempat belajar menulis artikel di media online, yang sangat menarik untuk dicoba.
Jika memang serius dan punya minat besar dalam menulis, Writing Camp GNFI akan menjadi satu kesempatan yang menyenangkan.
Berani coba, Kawan GNFI?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News