gedung joang 45 saksi bisu kemerdekaan indonesia - News | Good News From Indonesia 2024

Gedung Joang 45, Saksi Bisu Kemerdekaan Indonesia

Gedung Joang 45, Saksi Bisu Kemerdekaan Indonesia
images info

Jika Kawan GNFI ingin mempelajari sejarah kemerdekaan Indonesia, maka Gedung Joang 45 merupakan tempat yang tepat untuk dikunjungi.

Gedung Joang 45 bertempat di Jl. Menteng Raya No. 31, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat. Lokasi museum berada di tengah-tengah perkantoran dan tempat makan di daerah Menteng.

Jika ingin naik transportasi umum, maka Kawan GNFI dapat menggunakan kereta. Kawan GNFI dapat turun di Stasiun Gondangdia lalu jalan kaki sejauh 550 meter.

Alternatif rute lainnya adalah Kawan GNFI dapat turun di Stasiun Cikini, lalu melanjutkan perjalanan menggunakan Mikrotrans 10A. Kawan GNFI dapat turun di bus stop Farmasi RP Soeroso dan jalan kaki sejauh 260 meter untuk sampai di Gedung Joang 45.

Jam Operasional

Gedung Joang 45 tutup pada hari Senin. Kawan GNFI dapat mengunjungi museum ini pada hari Selasa sampai dengan Minggu pada pukul 9.00 hingga 15.00 WIB.

Tiket Masuk

Selasa – Jumat

  • Anak-anak/Pelajar Rp5000,-
  • Mahasiswa Rp5000,-
  • Dewasa Rp10.000,-
  • Wisatawan Mancanegara Rp50.000,-

Harga tiket masuk museum pada akhir pekan tetap sama kecuali untuk orang dewasa, yaitu Rp15.000. Pihak museum menawarkan pembayaran secara tunai maupun melalui QRIS.

Selain itu, Gedung Joang 45 juga menawarkan harga diskon jika Kawan GNFI datang bersama rombongan dengan minimal 30 orang.

Suasana Museum

 Teras Depan Gedung Joang 45 | Tania Simatupang
info gambar

Museum Gedung Joang 45 memang dirancang agar pengunjung dapat merasakan perjuangan kemerdekaan Indonesia sejak zaman Belanda. Kawan GNFI yang berkunjung tidak perlu khawatir akan kebingungan mendalami sejarah Indonesia.

Pihak museum sudah mengatur rute dan denah museum agar pengunjung mempelajari sejarah sesuai urutan, mulai dari penjajahan Belanda hingga Jepang.

Kawan GNFI dapat melihat bangunan Gedung Joang 45 berdiri kokoh dan rapi. Hal ini dikarenakan bangunan museum memang didesain untuk hotel, yaitu Hotel Schomper. Kini, ruangan kamar hotel dialihfungsikan menjadi perpustakaan, ruang kreativitas anak, serta kantor museum.

Suasana di Dalam Gedung Joang 45 | Tania Simatupang
info gambar

Pada masa penjajahan Jepang, pemuda Indonesia mengambil alih hotel tersebut. Mereka menjadikan hotel milik keluarga L. C. Schomper ini sebagai tempat mereka mendapatkan pendidikan politik.

Koleksi

Koleksi-koleksi yang ada di Gedung Joang 45 masih dijaga dengan baik. Bagian teras depan museum menampilkan foto-foto pahlawan wanita nasional Indonesia. Selain itu, terdapat juga telapak tangan wanita pejuang’45 dan pengisi pembangunan. Patung Rasuna Said, salah satu pahlawan wanita, juga dipajang di teras depan.

Koleksi Museum Gedung Joang 45 | Tania Simatupang
info gambar

Pihak museum sudah mengatur denah museum agar pengunjung dapat mengerti alur sejarah kemerdekaan Indonesia. Kawan GNFI hanya perlu mengikuti alur tersebut dan membaca deskripsi yang terdapat pada tiap koleksi museum.

Alur berkunjung dimulai dari koleksi-koleksi museum saat Indonesia dijajah Belanda. Setelah itu, Kawan GNFI akan masuk ke ruangan yang menceritakan perjuangan bangsa Indonesia melawan Jepang.

Baju-baju tentara yang turut berjuang juga ditampilkan di museum. Lencana dan bendera organisasi pemuda Indonesia yang berdiri pada zaman penjajahan Jepang juga turut ditampilkan.

Salah satu koleksi unik yang terdapat di Gedung Joang 45 adalah koleksi mobil dinas yang dulu digunakan oleh Soekarno dan Moh. Hatta. Koleksi mobil tersebut dikenal dengan mobil REP 1 dan REP 2.

Ruang Penyimpanan Mobil REP 1 dan REP 2 | Tania Simatupang
info gambar

Selain koleksi museum, Gedung Joang 45 juga dilengkapi oleh bacaan-bacaan sejarah. Kawan GNFI dapat mengunjungi perpustakaan yang terdapat di bagian belakang museum. Kawan GNFI dapat mendalami sejarah kemerdekaan Indonesia melalui koleksi buku di sana.

Perpustakaan Gedung Joang 45 | Tania Simatupang
info gambar

Kegiatan yang Bisa Dilakukan

Banyak kegiatan yang dapat dilakukan di Gedung Joang 45. Gedung Joang 45 menerima kunjungan dari pihak sekolah yang ingin membawa murid-muridnya belajar sejarah di sana.

Selain itu, penjaga museum bercerita bahwa biasanya diadakan Napak Tilas Proklamasi tiap 16 Agustus 1945. Pada acara tersebut, biasanya pihak museum menerima lebih dari 1000 pengunjung. Untuk meramaikan acara, koleksi mobil yang ada di museum biasanya dikeluarkan dari tempat parkirnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

TS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.