mengenal ragam rumah adat jawa timur - News | Good News From Indonesia 2024

Mengenal Ragam Rumah Adat Jawa Timur

Mengenal Ragam Rumah Adat Jawa Timur
images info

Kawan GNFI wajib tahu, nih, apa saja rumah adat di Jawa Timur. Mulai dari rumah adat osing hingga tengger, semuanya ada, lho! Pasti kepo banget, kan? Yuk, simak apa saja rumah adat di Jawa Timur ini!

Rumah Adat Joglo

Rumah Adat di Jawa Timur_Rumah Adat Joglo
info gambar

Rumah adat joglo adalah bangunan tradisional yang berasal dari Jawa, terkenal karena atap limasnya yang tinggi dan terbuat dari kayu jati. Di Jawa Timur, terdapat variasi seperti joglo Situbondo, yang memiliki desain lebih sederhana dibandingkan dengan versi yang ada di Jawa Tengah.

Ciri khasnya meliputi ukiran pada pintu yang dianggap sebagai pelindung, serta ruang tengah yang sakral yang selalu diterangi lampu.

Rumah Joglo Darmo Wongso, Rumah Adat Tertua yang Ada di Ngawi

Struktur rumah ini umumnya terdiri dari dua bagian utama: pendopo untuk kegiatan sosial dan ruang belakang untuk aktivitas sehari-hari.

Rumah Adat Osing

Rumah adat osing adalah bangunan tradisional yang berasal dari suku Osing di Banyuwangi, Jawa Timur, yang terletak di Desa Kemiren, sebuah kawasan yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya.

Struktur rumah ini umumnya dibangun menggunakan kayu lokal seperti Kayu Bendo, Tanjang Risip, dan Cempaka. Meskipun banyak rumah modern di daerah tersebut, penggunaan anyaman bambu (gedheg) untuk dinding masih cukup umum.

Rumah adat osing memiliki tiga jenis atap yang berbeda, yang mencerminkan status sosial penghuninya. Atap cerocogan, yang merupakan atap tunggal, biasanya dihuni oleh keluarga dengan ekonomi rendah dan semakin jarang terlihat akibat kemajuan pariwisata.

Atap baresan memiliki tiga sisi atap dengan tambahan ruangan di sisi kanan atau kiri, dan biasanya dihuni oleh keluarga dengan ekonomi menengah.

Sementara itu, atap tikel balung, yang memiliki empat sisi atap, melambangkan status sosial tinggi dan umumnya dihuni oleh keluarga kaya dan terhormat.

Filosofi dan keunikan rumah adat osing terletak pada pencahayaan dan arsitekturnya. Rumah ini tidak dilengkapi dengan jendela, sehingga sirkulasi udara dan pencahayaan alami terbatas, memberikan kesan yang sangat tradisional.

Dalam pembangunan, prinsip ekologi diterapkan dengan penggunaan bahan-bahan lokal dan sistem konstruksi yang fleksibel (knock-down). Ornamen hiasan yang menghiasi rumah ini sering kali terdiri dari motif flora dan geometris, seperti peci-ringan, anggrek, slimpet, dan kawung.

Dengan demikian, rumah adat osing bukan hanya sekadar tempat tinggal, melainkan juga merupakan representasi budaya dan filosofi yang mendalam dari masyarakat suku Osing.

Ini Filosofi Rumah Adat Joglo Sinom yang Wajib Kawan Ketahui!

Rumah Adat Tengger

Rumah adat Tengger merupakan bangunan tradisional yang dibangun oleh suku Tengger di lereng Gunung Bromo, terutama di Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari. Rumah ini memiliki struktur yang terbuat dari kayu dan papan, tidak bertingkat, dan bukan merupakan rumah panggung, dengan atap yang tinggi dan meruncing.

Umumnya, rumah adat ini hanya dilengkapi dengan satu atau dua jendela, memberikan kesan sederhana namun fungsional. Desain rumahnya dirancang sedemikian rupa agar berdampingan, bertujuan untuk melindungi penghuni dari angin kencang dan cuaca buruk, sehingga menciptakan suasana solidaritas yang kuat di antara warga.

Di dalam rumah, terdapat dua area utama dengan fungsi spesifik. Bale-bale berfungsi sebagai area depan yang nyaman untuk bersantai dan bercengkerama dengan tetangga, sementara omah jero adalah ruang dalam yang digunakan untuk berkumpul bersama keluarga.

Konsep desain ini mencerminkan adaptasi masyarakat Tengger terhadap lingkungan sekitar serta nilai-nilai sosial yang dijunjung tinggi dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Rumah Adat Limasan

Rumah Adat Jawa Timur_Rumah Adat Limasan
info gambar

Rumah adat limasan adalah bangunan tradisional yang khas di Jawa, terutama di Jawa Timur dan Jawa Tengah, dengan ciri utama berupa atap berbentuk limas yang memiliki empat sisi segitiga. 

Material yang digunakan untuk membangun rumah ini umumnya adalah kayu jati dan bata merah yang tidak dilapisi cat, memberikan kesan alami dan tradisional.

Di dalam rumah, terdapat beberapa area yang memiliki fungsi berbeda, seperti pendapa yang digunakan untuk menerima tamu, omah jero yang merupakan ruang untuk berkumpul bersama keluarga, dan senthong yang berfungsi sebagai kamar tidur.

Filosofi yang terkandung dalam rumah limasan mencerminkan nilai-nilai keseimbangan dan keharmonisan dalam budaya Jawa.

Selain itu, struktur yang fleksibel dari rumah ini juga membantu meredam guncangan gempa, menjadikannya pilihan yang aman bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan gempa.

Mengenal Rumah Adat Karo, Siwaluh Jabu

Rumah Adat Dhurung

Rumah adat dhurung adalah bangunan tradisional yang berasal dari Jawa Timur, khususnya di wilayah Banyuwangi dan sekitarnya.

Dengan bentuk yang menyerupai gubug dan pondasi bulat, rumah ini tidak dilengkapi dengan dinding, sehingga menciptakan suasana terbuka. Atapnya terbuat dari rumbai daun pohan, yang dalam bahasa Bawean disebut "deun."

Dhurung berfungsi sebagai tempat istirahat bagi petani setelah seharian bekerja di ladang atau sawah.

Selain itu, rumah ini juga digunakan sebagai lokasi untuk bersosialisasi dengan tetangga, bahkan kadang-kadang dijadikan tempat untuk mencari jodoh. 

Dhurung biasanya dibangun di samping ladang atau di depan rumah, terutama di desa-desa pedesaan seperti Kecamatan Sangkapura, Kecamatan Tambak, dan Kabupaten Gresik.

Dengan ukuran yang cukup besar, rumah ini dapat dimanfaatkan sebagai penyimpanan padi. Di dalamnya, sering kali terdapat penjebak tikus untuk menjaga agar tikus liar tidak mencuri padi.

Dhurung adalah contoh arsitektur tradisional yang sangat relevan dengan kebutuhan sehari-hari masyarakat pedalaman Jawa Timur, menekankan pentingnya interaksi sosial dan komunitas dalam kehidupan mereka.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NH
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.