rumah joglo darmo wongso rumah adat tertua yang ada di ngawi - News | Good News From Indonesia 2024

Rumah Joglo Darmo Wongso, Rumah Adat Tertua yang Ada di Ngawi

Rumah Joglo Darmo Wongso, Rumah Adat Tertua yang Ada di Ngawi
images info

Rumah joglo darmo wongso, atau dikenal sebagai omah joglo darmo menggolo, merupakan rumah tradisional tertua di Ngawi yang dibangun pada tahun 1750. Rumah ini adalah situs warisan budaya yang usianya lebih tua dari benteng Van Den Bosch.

Rumah tersebut dibangun di atas tanah pemberian Keraton Kartasura sebagai penghormatan kepada KRMA Aryo Amijoyo, leluhur dari pengurus saat ini, Raden Agung Kusumo Wahyu Wibowo.

Saat ini, bangunan tersebut berfungsi sebagai pusat budaya yang aktif, menyelenggarakan berbagai kegiatan seni dan pelatihan keterampilan bagi pemuda setempat, meskipun belum mendapatkan pengakuan resmi sebagai situs warisan budaya dari pemerintah daerah.

Mengenal Ragam Hias Rumah Joglo

Omah joglo darmo menggolo menampilkan beberapa keunikan arsitektur yang mencolok. Salah satunya adalah soko guru, yaitu empat tiang utama yang menjulang tinggi.

Tiang-tiang ini melambangkan kekuatan yang berasal dari empat penjuru mata angin, memberikan stabilitas pada bangunan. Pintu utama yang terletak di tengah menjadi simbol keterbukaan dan kedekatan antara penghuni dan tamu, sekaligus menggambarkan bentuk kupu-kupu.

Teras yang luas berfungsi sebagai ruang interaksi sosial, berbeda dari rumah modern yang cenderung tertutup. Setiap ruangan dalam rumah ini juga memiliki fungsi tertentu, seperti pendopo yang digunakan untuk menyambut tamu dan senthong yang memberikan privasi bagi keluarga.

Penataan ruangan di omah joglo darmo menggolo mencerminkan filosofi budaya Jawa yang mendalam. Pendopo berfungsi sebagai ruang terbuka yang melambangkan keramahan dan keterbukaan, serta menjadi tempat untuk interaksi sosial dan acara adat.

Pringgitan berperan sebagai ruang transisi yang menghubungkan dunia luar dan dalam, menciptakan keseimbangan antara area publik dan pribadi. Dalem adalah ruang privat yang menggambarkan keharmonisan keluarga, dengan senthong yang dibagi untuk anggota keluarga.

Soko guru, sebagai tiang penyangga utama, melambangkan stabilitas serta hubungan antara manusia, Tuhan, dan alam.

Rumah Joglo : Mengenal Ciri Khas, Makna, dan Jenis Rumah Tradisional Jawa

Dahulu, rumah ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga menjadi saksi sejarah, berperan sebagai markas selama masa penjajahan dan perjuangan untuk meraih kemerdekaan.

Sampai saat ini, rumah ini dirawat oleh keturunannya dan masih digunakan untuk berbagai kegiatan budaya dan seni.

Perlu Kawan ketahui, omah joglo darmo menggolo lebih tua dibandingkan dengan Benteng Van Den Bosch, yang dibangun antara tahun 1839 dan 1845, sedangkan omah joglo didirikan pada tahun 1750.

Rumah ini adalah hadiah tanah dari Keraton Kartasura kepada KRMA Aryo Amijoyo, yang memiliki peran penting dalam meredakan pemberontakan di Jawa Timur.

Sejak didirikan, omah joglo darmo menggolo telah menjadi saksi sejarah dan terus dirawat oleh keturunannya hingga saat ini.

Ada Joglo di Tengah-tengah Eropa

Di bangunan ini, sering diadakan berbagai kegiatan budaya untuk melestarikan tradisi dan mengembangkan keterampilan generasi muda.

Kegiatan tersebut meliputi kelas tari yang mengajarkan tarian tradisional Jawa, kelas musik yang memfasilitasi pembelajaran alat musik tradisional, serta pertunjukan seni yang menjadi tempat untuk menyajikan wayang kulit dan seni lainnya.

Selain itu, terdapat juga kegiatan komunitas yang menyediakan ruang bagi kelompok seni untuk berkumpul, dan kelas makeup artist yang bertujuan mengembangkan keterampilan di bidang kecantikan.

Semua kegiatan ini diselenggarakan secara gratis dan bertujuan untuk meningkatkan semangat pelestarian budaya di kalangan generasi muda.

Omah joglo darmo menggolo menyelenggarakan berbagai acara khusus, di antaranya adalah Festival Sumpah Pemuda, yang digelar untuk merayakan Hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.

Dalam festival ini, Sanggar Omah Joglo mengusung tema "Kreativitas bagi Generasi Penerus" dan menyelenggarakan berbagai lomba, seperti lukisan, fashion show, dan rias pengantin, dengan kehadiran Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono.

Selain acara-acara besar, omah joglo darmo menggolo juga aktif dalam promosi budaya dan kegiatan edukatif. Mereka menyediakan berbagai kelas gratis, seperti tari, musik, dan makeup artist, untuk meningkatkan keterampilan dan minat generasi muda dalam seni dan budaya.

Omah Joglo Darmo Menggolo bukan hanya sekadar monumen sejarah, tetapi juga berfungsi sebagai pusat aktivitas budaya yang dinamis dan progresif.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NH
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.