legenda asal usul pulau belumbak yang berada di tengah sungai kapuas kalimantan barat - News | Good News From Indonesia 2024

Legenda Asal Usul Pulau Belumbak yang Berada di Tengah Sungai Kapuas, Kalimantan Barat

Legenda Asal Usul Pulau Belumbak yang Berada di Tengah Sungai Kapuas, Kalimantan Barat
images info

Pulau Belumbak merupakan nama pulau yang berada di tengah Sungai Kapuas, Kalimantan Barat. Terdapat sebuah legenda yang menceritakan asal usul dari Pulau Belumbak tersebut.

Bagaimana kisah dari legenda asal usul Pulau Belumbak yang ada di Sungai Kapuas, Kalimantan Barat?

Legenda Asal Usul Pulau Belumbak di Sungai Kapuas

Dikutip dari buku 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara: Cerita Kepahlawanan, Mitos, Legenda, Dongeng, & Fabel dari 33 Provinsi, pada zaman dahulu terdapat sebuah kota yang berada di antara Sanggau dan Tayan di tanah Kalimantan. Kota ini dihuni oleh penduduk dengan jumlah tidak terlalu banyak.

Di kota tersebut, hidup seorang ibu beserta kedua orang anaknya. Keluarga kecil ini hidup dalam taraf kemiskinan.

Pada suatu hari, kedua anaknya ini ingin mengubah situasi yang mereka hadapi. Mereka kemudian memutuskan untuk pergi merantau dan keluar dari kota tersebut.

Kedua anak ini menitipkan ayam jago yang sudah mereka rawat sejak kecil kepada ibu mereka. Sang ibu yang mendengar niat dari kedua anaknya tidak bisa berbuat apa-apa.

Sang ibu akhirnya membuat makanan untuk bekal perjalanan kedua anaknya. Akhirnya ibu ini hanya bisa bersedih melepas kepergian kedua anaknya yang merantau keluar dari kota tersebut.

Beberapa tahun kemudian, kedua anaknya ini ternyata berhasil meraih kesuksesan di negeri orang. Mereka juga sudah menikah dan memiliki istri yang cantik jelita.

Pada suatu waktu, kedua saudara ini memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya. Dengan mengendarai kapal yang megah, mereka melewati Sungai Kapuas yang membentang di Kalimantan.

Mereka kemudian memutuskan untuk bersandar dan beristirahat di Sanggau. Kedatangan dua bersaudara kaya raya ini tentu membuat heboh masyarakat yang ada di kota tersebut.

Kabar ini ternyata sampai ke telinga sang ibu. Dirinya meyakini bahwa dua saudara kaya raya yang tengah singgah di Sanggau merupakan anak-anaknya.

Akhirnya sang ibu membawa kedua ayam jago yang dititipkan kepada dirinya dan membawa beberapa makanan. Sang ibu kemudian berangkat menuju Sanggau untuk menemui dua saudara kaya raya tersebut.

Benar saja, ketika sang ibu sampai di Sanggau, ternyata benar bahwa kedua saudara kaya tersebut merupakan anaknya. Akhirnya sang ibu berlari dan langsung memeluk si sulung.

Si sulung kaget karena tiba-tiba seorang ibu tua memeluk dirinya. Sebenarnya si sulung tau bahwa wanita tua tersebut adalah ibunya.

Namun dia malu mengakui bahwa orang tersebut adalah ibunya. Akhirnya si sulung mendorong sang ibu dan berkata bahwa wanita tersebut bukan ibunya.

Sang ibu terperangah mendengar ucapan si sulung. Dirinya kemudian menunjukkan ayam jago yang dititipkan oleh anak-anaknya.

Akan tetapi, si sulung tetap tidak mengakuinya. Sang ibu kemudian menangis dan menghampiri si bungsu.

Meskipun demikian, perlakuan yang diterima oleh sang ibu tetap sama. Si bungsu ternyata juga malu untuk mengakui bahwa dirinya merupakan ibu mereka.

Akhirnya sang ibu pergi dari tempat tersebut dengan perasaan sedih. Dirinya kemudian berdoa dan meminta kepada Tuhan untuk menjatuhkan hukuman jika memang kedua saudara kaya tersebut merupakan anaknya.

Beberapa hari kemudian, kedua saudara ini kembali melanjutkan perjalanan. Kapal-kapal mereka kembali berlayar di Sungai Kapuas.

Tidak lama kemudian, langit langsung berubah kelam. Angin badai tiba-tiba berhembus dan menerjang kedua kapal bersaudara ini.

Kapal tersebut hancur menjadi berpuing-puing. Kedua saudara ini menyadari kesalahan mereka dan meminta ampun.

Namun semua permintaan maaf tersebut sudah terlambat. Kedua saudara ini akhirnya tenggelam bersama seluruh kekayaannya.

Beberapa tahun kemudian, dua buah pulau muncul di bekas kapal tenggelam tersebut. Masyarakat setempat akhirnya memberi nama pulau tersebut sebagai Pulau Belumbak.

Penamaan ini berdasarkan posisi kedua pulau yang sejajar, seolah-olah seperti kapal yang sedang berlomba.

Sumber:
- Reza, Marina Asril. 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara: Cerita Kepahlawanan, Mitos, Legenda, Dongeng, & Fabel dari 33 Provinsi. Visimedia, 2010.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Irfan Jumadil Aslam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Irfan Jumadil Aslam.

IJ
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.