Nama "Pasuruan" diyakini berasal dari kata "suruh," yang merujuk pada daun sirih.
Menurut cerita, ketika Raja Hayam Wuruk dari Kerajaan Majapahit berkunjung ke wilayah ini, ia sangat menikmati sirih yang diberikan oleh Mpu Sindok, sehingga mengucapkan "Pasuruhan" berulang kali.
Secara etimologi, Pasuruan juga dapat diartikan sebagai "tempat tumbuhnya tanaman suruh" dalam bahasa lokal. Nama ini mencerminkan keterkaitan sejarah dan budaya masyarakat setempat dengan tanaman tersebut.
Gedung Pancasila Pasuruan, Kuak Kisah Masa Lalu yang Tak Terungkap
Terdapat beberapa legenda yang mengisahkan asal mula nama Pasuruan. Salah satunya terjadi pada masa Kerajaan Majapahit, ketika Raja Hayam Wuruk datang berkunjung dan diberi sirih oleh Mpu Sindok.
Raja merasa gembira dan terus mengucapkan "Pasuruhan," yang kemudian diartikan sebagai tempat tumbuhnya tanaman sirih. Selain itu, dalam kitab Kakawin, nama Pasuruan juga dikaitkan dengan kata "suruh," yang berarti perintah atau lokasi pelaksanaan perintah.
Keterkaitan Pasuruan dengan Majapahit
Pasuruan memiliki keterkaitan yang kuat dengan Kerajaan Majapahit, terutama melalui cerita tentang Raja Hayam Wuruk yang mencari pengobatan untuk penyakitnya.
Dalam perjalanannya, ia bertemu Mpu Sindok di Pasuruan, yang menyuguhkan daun sirih. Raja merasa bahagia dan mengucapkan "Pasuruhan," nama yang kemudian dicatat dalam Kitab Negara Kertagama sebagai tempat tumbuhnya tanaman sirih.
Selain itu, Pasuruan juga menjadi lokasi strategis dan pusat perdagangan pada masa itu, menunjukkan pentingnya wilayah ini dalam sejarah Jawa Timur.
Liburan Seru di Pasuruan, 10 Tempat Wisata Paling Instagramable!
Peran Pasuruan dalam Penyebaran Agama Islam
Pasuruan memiliki peran penting dalam penyebaran agama Islam di Jawa Timur, yang tercermin dalam beberapa periode sejarah yang signifikan. Pada abad ke-15, meskipun mayoritas penduduk Jawa Timur masih menganut Hindu-Buddha, Pasuruan sudah menjadi salah satu kota yang lebih awal menerima Islam, seperti yang dicatat dalam "Suma Oriental" karya Tome Pirez.
Selain itu, daerah Sidogiri di Pasuruan diyakini sebagai tempat awal dakwah Sunan Giri, yang mendirikan langgar dan pondok pesantren, menjadikan Pondok Pesantren Sidogiri sebagai salah satu yang tertua di Indonesia.
6 Air Terjun di Pasuruan, Surga Alam yang Tersembunyi
Selanjutnya, pada masa Kerajaan Demak, Pasuruan memainkan peran krusial dalam menyebarluaskan agama Islam; Adipati Pasuruan berhasil memperluas wilayah kekuasaannya hingga Kediri, yang berkontribusi pada peningkatan pengaruh Islam di Jawa Timur.
Setelah penaklukan Pasuruan oleh Sultan Trenggana dari Demak pada tahun 1535, daerah ini menjadi basis strategis untuk menguasai Blambangan di timur. Meskipun mengalami pergantian penguasa, Pasuruan tetap loyal terhadap Islam dan berperan dalam mempertahankan agama tersebut dari ancaman non-Islam di wilayah sekitarnya.
Dengan sejarah yang kaya, Pasuruan telah menjadi pusat penting dalam proses penyebaran agama Islam, terutama pada periode awal perkembangan Islam di Jawa Timur.
Perkembangan Islam di Pasuruan dari abad ke-7 hingga ke-16 dapat dibagi menjadi beberapa fase penting. Pada abad ke-7, meskipun tidak ada catatan sejarah yang jelas, diyakini bahwa situs Islam pertama di Pasuruan sudah ada, ditandai dengan makam yang memiliki nisan bertuliskan Arab, yang menunjukkan bahwa komunitas Muslim telah ada sejak zaman klasik.
Masuk ke abad ke-13 dan 14, wilayah Pasuruan masih sangat dipengaruhi oleh agama Hindu-Buddha, dengan peninggalan candi dan prasasti yang menjadi bukti dominasi kedua agama tersebut pada masa itu.
Memasuki abad ke-15, Islam mulai memasuki Pasuruan melalui para pedagang dan penyebar agama, yang menjadikan proses Islamisasi berlangsung secara bertahap, serta membawa perubahan signifikan dalam budaya dan masyarakat setempat.
Pada awal abad ke-16, Islam mulai mendominasi Pasuruan, terutama setelah penaklukan oleh Sultan Demak. Salah satu tokoh penyebar Islam yang terkenal di Pasuruan adalah Mbah Sholeh, cucu dari Sunan Gunung Jati.
Selain itu, pembangunan Masjid Jami' Al-Anwar pada tahun 1630 menandakan perkembangan yang signifikan dalam penyebaran Islam di wilayah ini.
Perkembangan Islam di Pasuruan mencerminkan proses gradual penyebaran agama yang dipengaruhi oleh interaksi budaya dan perdagangan dengan dunia Arab-Persia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News