sejarah kampung kungfu di surabaya jago loncat atap rumah hingga buat belanda kewalahan - News | Good News From Indonesia 2024

Sejarah Kampung Kungfu di Surabaya, Jago Loncat Atap Rumah hingga Buat Belanda Kewalahan

Sejarah Kampung Kungfu di Surabaya, Jago Loncat Atap Rumah hingga Buat Belanda Kewalahan
images info

Kampung Kungfu yang berada di Kapasan Dalam, Simokerto, Surabaya telah menjadi bagian sejarah dari ibu kota Jawa Timur ini. Kampung Kungfu telah menjadi bagian dari Kampung Wisata Pecinan Surabaya.

Dinukil dari Detik, Michael Wijaya yang merupakan Wakil Ketua Kampung Wisata Pecinan Surabaya menyebutkan bahwa Kampung Kungfu telah ada sejak munculnya permukiman di sekitar Cagar Budaya kelenteng Boen Bio pada abad ke-18.

Menelusuri Kisah Pasar Gede Solo Menuju Satu Abad

“Sejak kelenteng Boen Bio ada sekitar abad ke 18, kampung pecinan berdiri. Terus dikenal Kampung Kungfu itu. Jadi ceritanya dulu perantauan dari Cina itu datang ke sini, ke Surabaya. Itu ada yang datangnya di Kembang Jepun, ada yang sekitar Kembang Jepun, tapi tinggalnya di sini, di Kapasan Dalam,” kata Michael.

Kampung kungfu

Michael menjelaskan ada sejumlah perantau asal Cina yang menemui pemilik klenteng Boen Bio. Mereka menyatakan hendak menumpang tinggal di sekitar klenteng tersebut hingga akhirnya diberi tanah untuk mendirikan rumah.

“Karena sudah ada klenteng, dan yang punya klenteng ini orangnya baik, baik perantau ini dikasih pinjam tanah. Tanahnya kan luas di belakang klenteng itu. Terus yang sudah bermukim ndek sini, ngomong ndek konco-koncone. Akhire mulai akeh sing datang ndek sini. Ya begitu cerita terbentuknya kampung,” kata Michael.

Mengenal Lebih Dekat 5 Kawasan Pecinan di Indonesia

Michel lalu menjelaskan mengenai para jagoan yang ada di Kampung Kungfu. Bagaimana saat bertarung mereka bisa lompat loncat tinggi hingga ke atap rumah kemudian bisa loncat dari genting ke genting sambil melancarkan jurus.

“Kalau cerita versi tetangga-tetangga saya, zaman dulu itu kalau kungfu itu memang kayak di tivi-tivi (televisi) gitu. Jadi bisa loncat tinggi sampai naik genting. Jadi kalau tarung itu di genting-genting gitu. Sekarang latihan kungfunya masih ada. Tapi nggak sehebat dulu,” jelas Michael.

Melawan Belanda

Michel menjelaskan keahlian kungfu yang dimiliki orang-orang di kampung itu digunakan untuk melawan Belanda. Selain karena orang Belanda sering mengusik, warga di Kampung Kungfu juga mempunyai pedoman Indonesia tetap Indonesia.

Pemerintah Belanda pada masa itu tidak mampu menaklukkan Kampung Kungfu hingga membuat politik pecah belah. Saat itu, Pemerintah Belanda mengubah nama Kampung Kapasan dengan Kampung Cina.

Menikmati Kopi dan Kisahnya di Dharma Boutique Roastery, Penyangraian Kopi Tertua Semarang

Michael menjelaskan mengapa orang-orang di sana tak lagi sehebat dulu. Hal ini karena latihan kungfu pada awal-awal kampung berdiri benar-benar fokus. Mulai dari latihan kuda-kuda, latihan pernapasan, bahkan latihan fisik.

“Kata kakek saya itu latihannya benar-benar harus fokus. Kayak latihan kuda-kuda. Itu bisa berjam-jam. Nah kalau sekarang, latihannya difokuskan gitu bisa semaput kabeh arek-arek iku. Latihan kuda-kuda ae 5 menit sudah ngeluh,” ujar Michael.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.