Tarian tradisional merupakan salah satu ciri khas yang hampir dimiliki oleh tiap daerah di Indonesia. Jikalau Bali memiliki tari kecak dan Aceh mempunyai tari saman, Jakarta terkenal dengan tari ondel-ondelnya.
Tari ondel-ondel biasa dibawakan untuk memeriahkan beragam acara besar khas Betawi. Pada mulanya, ondel-ondel sendiri hanya digunakan sebagai simbol kekhasan masyarakat Betawi. Namun, seiring berkembangnya waktu, ondel-ondel kini dimanfaatkan sebagai seni pertunjukkan, yang salah satunya melalui tari ondel-ondel.
Meskipun dinamakan tari ondel-ondel, para penari tidak menggunakan atribut ondel-ondel. Para penari menggantinya dengan tampah kecil berhiaskan wajah khas ondel-ondel yang dibawa masing-masing. Selain itu, terkadang para penari menggantinya hanya dengan karton, atau bahkan tidak sama sekali.
Sejarah Singkat Ondel-Ondel
Berdasarkan catatan seorang pedagang asal Inggris bernama W. Scott, ondel-ondel sudah ada di Sunda Kelapa (nama sebelum Jakarta) sebelum tahun 1600 Masehi. Dalam catatan perjalanannya, ia mengatakan bahwa ia melihat kebudayaan unik berupa boneka raksasa yang digunakan dalam upacara adat di sana. Meski tidak disebutkan secara eksplisit, para ahli meyakini bahwa yang dimaksud dengan boneka raksasa di Sunda Kelapa adalah ondel-ondel.
Menurut sejarah, ondel-ondel mulanya diciptakan untuk keperluan upacara adat tolak bala. Upacara adat tolak bala sendiri merupakan ritual untuk mengusir wabah penyakit yang diyakini berasal dari roh-roh jahat. Ondel-ondel mulanya dianggap sebagai perwujudan dewa penolong yang akan mengusir roh-roh jahat tersebut.
Kesenian ondel-ondel awalnya hanyalah miliki masyarakat Betawi pinggir sebagai ritual pencegah wabah penyakit. Sementara itu, masyarakat Betawi kota hanyalah menganggap ondel-ondel sebagai hiburan saja.
Lambat laun, pengelompokkan masyarakat tersebut mulai terkikis dan bahkan hilang. Kini, tidak ada lagi istilah Betawi pinggir, Betawi kota, ataupun Betawi udik. Maka dari itu, kini kesenian ondel-ondel menjadi milik seluruh masyarakat Betawi bersama.
Tari Ondel-Ondel
Tarian ondel-ondel merupakan tarian tradisional khas Betawi yang terinspirasi dari ondel-ondel. tarian ini biasa dibawakan secara berkelompok yang seluruhnya merupakan perempuan. Namun, seiring perkembangannya, tarian ini juga ditampilkan oleh laki-laki dan perempuan secara berpasangan.
Biasanya, jumlah penari tari ondel-ondel berbeda-beda tetapi tidak kurang dari dua orang. Gerakan dalam tarian ini didasari oleh gerakan dasar pada tari Betawi. Namun, pada pelaksanaannya, gerakan tari ondel-ondel dapat berubah menyesuaikan kebutuhannya.
Beberapa gerakan pada tarian ini menyerupai cara ondel-ondel berjalan yang tampak tertatih-tatih ke kiri dan kanan. Selain itu, ada juga koreografi yang menambahkan gerakan pencak pada tarian ini. Adapun mengenai musik pengiringnya, tarian ini biasa menggunakan musik tanjidor ataupun gambang kromong sebagai pengiringnya.
Makna Tari Ondel-Ondel
Tari ondel-ondel sebagai salah satu tarian tradisional khas Betawi ternyata juga mengandung makna dan nilai-nilai kearifan lokal loh! Makna ini berkaitan erat dengan sisi historis dari ondel-ondel itu sendiri.
Tari ondel-ondel diyakini sebagai salah satu simbol ajakan kepada masyarakat untuk bersama-sama hidup bersih dari kejahatan yang dapat mengganggu stabilitas kehidupan masyarakat.
Sesuai denga asal usulnya, tari ondel-ondel dulunya merupakan perantara untuk mengusir roh-roh jahat yang mengganggu warga. Tak heran jika kesenian ini kerap dikatikan dengan hal-hal mistis.
Selain itu, tiap bagian dalam boneka ondel-ondel memiliki maknanya masing-masing. Bentuk ondel-ondel yang tinggi dan besar diyakini dapat mengusir roh-roh jahat.
Mata melotot, kumis tebal, kulit berwarna merah, serta senyuman menyeringai pada ondel-ondel laki-laki menyimbolkan sikap semangat dan berani. Semantara itu, mata besar, mulut tersenyum, serta kulit berwarna putih pada ondel-ondel perempuan, diyakini melambangkan energi baik dan kesucian.
Dalam sumber lain, juga dikatakan bahwa tarian ini terinspirasi dari seorang gadis kecil yang baru dibolehkan mengikuti sebuah pesta. Oleh karena itu, tarian ini cenderung bernuansa ceria sebagaimana bahagianya gadis tersebut ketika mengikuti pesta.
Sumber:
- https://kumparan.com/berita-hari-ini/makna-tari-ondel-ondel-sebagai-warisan-budaya-masyarakat-betawi-1zMP1dvAmz5/full
- https://www.traveloka.com/id-id/explore/destination/tarian-betawi-acc/327956
- https://www.sinergipapers.com/sejarah-budaya/pr-2874763709/sejarah-dan-makna-tari-ondel-ondel-tarian-khas-ibu-kota-indonesia
- https://kikomunal-beta.dgip.go.id/home/explore/cultural/29614
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News