belajar menjadi manusia yang bijaksana melalui lagu lihatlah lebih dekat - News | Good News From Indonesia 2024

Belajar jadi Manusia yang Bijaksana Lewat Lagu ‘Lihatlah Lebih Dekat’

Belajar jadi Manusia yang Bijaksana Lewat Lagu ‘Lihatlah Lebih Dekat’
images info

Saat merasa bimbang atau sedih, apa yang Kawan lakukan? Semua bergantung pada cara masing-masing. Sebagai manusia, tentu ada beberapa pilihan dan pertimbangan, sesuai dengan kenyamanan setiap individu. Oleh karena itu, hal ini harus disikapi dengan bijaksana.

Kawan GNFI, kehidupan manusia tidak selamanya berjalan dengan mulus. Ada tantangan yang terkadang harus dihadapi. Keadaan yang memaksa seseorang menjadi dewasa. Tentu, semuanya tidak enak, mengingat hal tersebut menjadi bumerang bagi seseorang jika terjebak secara dalam. Oleh karena itu, diperlukan adanya keluasan dan kebijaksanaan dalam melihat segala sesuatu.

Keluasan dan kebijaksaan dengan menggunakan berbagai perspektif dalam berpikir, bertindak, dan merasakan dapat mendorong seseorang menjadi pribadi yang dewasa, rendah hati, dan bertanggung jawab. Individu ini tidak akan bertindak secara langsung, tetapi menggunakan pertimbangan yang cermat dan mendalam. Dengan demikian, hal tersebut dapat meminimalisasi terjadinya risiko dari tindakan yang dilakukan.

Hal di atas memiliki kaitan erat ketika seseorang menilai segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Karena manusia seringkali dipenuhi oleh emosi kesal, jengkel, dan sebagainya, maka ia mudah untuk memberikan penilaian secara langsung tanpa mengetahui apal yang sebenarnya terjadi.

Stoisisme dan Lagu 'Dunia Tipu-Tipu', Kekuatan terhadap Resistensi Kehidupan

Sebagai manusia, emosi marah, sedih, senang, dan perasaan lainnya adalah hal yang wajar dan manusiawi, tetapi jangan sampai emosi tersebut membelenggu manusia dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian, apakah terdapat cara yang perlu dilakukan untuk menghadapi segala sesuatu yang seringkali berbeda dengan apa yang manusia harapkan? Tentu saja ada.

Tulisan ini akan mengupas lebih lanjut mengenai berbagai cara untuk menyikapi hal-hal yang berada di luar kendali manusia. Namun, juga akan menggarisbawahi mengenai pentingnya melihat segala sesuatu secara mendalam dan bijaksana.

Gambar 1. Belajar berempati atas apa yang dirasakan oleh orang lain
info gambar

Kehidupan Manusia yang Serba Dinamis

Kawan GNFI, kehidupan manusia bersifat berjalan secara dinamis. Ada kalanya manusia berada di atas, tetapi ada kalanya manusia berada di bawah. Manusia pernah merasakan senang, tetapi ada saatnya merasakan sedih.

Meskipun demikian, hal tersebut sifatnya wajar, karena tidak ada satupun manusia di dunia ini yang sempurna. Hanyalah Sang Pencipta yang memiliki kesempurnaan. Namun, manusia sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial terkadang terjebak dalam penilaian diri sendiri tanpa mengetahui hal yang sifatnya benar. Hal ini dapat menimbulkan kecemasan dan pikiran yang berlebihan di dalam diri.

Sebagai manusia, tentu penting untuk melihat dari perspektif diri sebagai benteng untuk melindungi dari hal-hal yang sifatnya toxic. Manusia juga perlu dalam membuat batasan, demi menjaga kenyamanan dan keamanan baik dalam fisik maupun psikis. Oleh karena itu, manusia perlu mengenali dirinya sendiri tanpa menjustifikasi.

AT Mahmud, Sang Legenda Lagu Anak Indonesia Menyapa di Laman Google Doodle Hari Ini

Menurut buku Zero Limits yang ditulis oleh Joe Vitale dan Ihakeakala Hew Len, terapis mental, emosi manusia dapat berdampak bagi kehidupannya. Terdapat salah teknik untuk membersihkan memori negatif yakni teknik Ho’oponopono.

Teknik ini pernah dilakukan oleh Dr. Hew Len ketika ditugaskan menjadi tenaga ahli di rumah sakit jiwa di Hawaii. Di sana, beliau berhadapan dengan pasien yang mengalami persoalan mental yang masif, seperti melakukan tindakan pemerkosaan, pembunuhan, dan sebagainya.

Sebagai terapis, Dr. Hew Len memberikan perawatan dengan cara yang sederhana. Uniknya, beliau tidak bertatap muka secara langsung, tetapi membaca-baca daftar nama pasien beserta riwayat penyakit pasien satu per satu.

Hal ini dilakukannya sambil mengucapkan mantra Ho’oponopono yang berisi empat kalimat sederhana, yakni I love you, i’m sorry, please, forgive me, thank you, atau ada yang mengatakan hanya satu kalimat sederhana saja dan berulang-ulang.

Beberapa waktu kemudian, terjadi perubahan. Perilaku pasien yang semula memberontak perlahan mulai melunak. Pengawasan pada pasien mulai dilonggarkan. Jika dilihat lebih lanjut, ternyata bukan kalimatnya ajaib, tetapi Dr. Hew Len yang mengucapkan kalimat itu dengan penuh kesadaran.

Beliau memindahkan ketidaknyamanan yang dialami oleh pasien ke dalam dirinya. Beliau membereskan gejolak yang ada di dalam diri, maka hal yang terdapat di luar ikut beres dengan sendirinya.

Mengambil Alih Lagi Diri Sendiri lewat Lagu 'Bermekaran dan Mewangi', Pendarra

Berdasarkan tulisan di atas, teknik Ho’oponopono menjadi salah satu cara yang efektif dan sederhana yang bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika manusia merasa sedih, cemas, dan marah atas kehidupannya, maka hal yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan teknik tersebut.

Teknik ini membantu manusia untuk menguraikan ketegangan dan emosi di dalam diri. Dengan demikian, emosi negatif yang terdapat dalam jiwa dan raga dapat teruraikan. 

Menurut buku Happiness Inside karya Gobind Vashdev, tubuh dan pikiran manusia yang terjadi pada hari ini karena apa yang dilakukan dan dipikirkan oleh manusia pada masa yang sebelumnya, pikiran dan tubuh yang ingin dilihat oleh manusia pada masa depan tergantung pada apa yang dipikirkan dan dilakukan oleh manusia pada hari ini.

Berkaitan dengan hal tersebut, tubuh dan pikiran manusia adalah kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Apabila ada bagian yang mengalami sakit, maka bagian yang lain juga mengalami sakit. Oleh sebab itu, diperlukan adanya upaya untuk memeluk dan mencintai diri.

Gambar 2. Mendengarkan dan memahami perasaan diri dan sesama
info gambar

Belajar Bijaksana melalui Lagu Lihatlah Lebih Dekat

Pergilah Sedih, pergilah resah

Jauhkanlah aku dari salah prasangka

Pergilah gundah, jauhkan resah

Lihat segalanya lebih dekat

Dan ku bisa menilai lebih bijaksana

Seperti yang dilansir dari detik.com, salah satu lagu yang terdapat dalam serial Petualangan Sherina kini dinyanyikan kembali oleh Yura Yunita. Penyanyi berbakat tersebut mampu membawakan lagu yang diciptakan oleh Elfa Secioria dan Mira Lesmana.

Berdasarkan laman kompas.com, lagu tersebut sebelumnya dibawakan oleh Sherina Munaf. Lagu ini tidak hanya sekadar alunan musik yang biasa, tetapi memiliki pesan yang kuat dan bermakna atas kehidupan.

Lagu ini mengajak manusia tidak hanya dari permukaan, tetapi lebih mendalam. Artinya, manusia perlu memiliki sikap empati, yakni mengerti dan memahami apa yang dirasakan oleh orang lain.

Seseorang tidak boleh menilai dari penampilan luarnya saja, tetapi perlu bijaksana dalam melihat dan menyikapi atas segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Kebijaksanaan dapat diasah dengan cara sadar dan peduli terhadap diri sendiri, sesama manusia, makhluk hidup, dan alam semesta.

Kawan GNFI, melalui kebijaksanaan, seseorang dapat belajar dan berproses untuk mengenali dirinya sendiri. Keterbatasan dalam diri merupakan hal yang sifatnya wajar dan manusiawi, maka tidak perlu dianggap sebagai penghalang untuk mengembangkan diri sendiri. Proses manusia itu berbeda, sehingga tidak perlu dibanding-bandingkan.

Setiap manusia itu unik dan berharga. Ketika manusia mengalami kegagalan, hal itu sifatnya biasa. Reda Gaudiamo dalam bukunya yang berjudul Hai Nak! memiliki pesan bahwa lebih baik mencoba dan gagal, daripada tidak mencoba sama sekali.

Kegagalan, kekalahan, dan berada di titik terbawah merupakan bagian dari proses hidup yang mengajarkan manusia untuk belajar mengenali diri sendiri. Dengan demikian, seseorang diharapkan dapat tumbuh menjadi pribadi yang rendah hati dan bijaksana dalam kehidupan sehari-hari.

 

 

Daftar Pustaka:

  • Gaudiamo, Reza. 2023. Hai Nak!. Yogyakarta: Shira Media
  • Vitale, J dan Len, I.H. 2009. Zero Limits: Metode Rahasia Hawaii untuk Memperoleh Kekayaab, Kesehatan, Kedamaian, dan Banyak Lagi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
  • Vasdhev, Gobind. 2012. Happiness Inside. Jakarta Selatan: Penerbit Noura Books
  • https://www.detik.com/jogja/budaya/d-6956016/lirik-lagu-lihatlah-lebih-dekat-ost-film-petualangan-sherina-2
  • https://entertainment.kompas.com/read/2023/09/23/064910166/lagu-lagu-ost-petualangan-sherina-2?page=all

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MD
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.