Cuaca yang mendung menyamarkan garis kelabu di ujung mata ini. Aku menghabiskan waktu, dengan menikmati sekarung nyanyian hina yang tersaji di dalam hati. Aku harus berubah. Demikian kata mereka, agar aku bisa diterima. Sayang, aku tak nyaman. Ada pertentangan, antara hatiku dengan mereka …
Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Eksistensi manusia di dunia menunjukkan bahwa manusia memiliki ruang untuk dirinya sendiri dan sesama. Waktu yang berlangsung selama 24 jam memberikan manusia untuk senantiasa berproses.
Perjalanan yang dilalui oleh tiap manusia tentu saja berbeda. Kendati demikian, setiap pribadi diharapkan untuk mengenal dan menyelami diri.
Sebagai insan yang dianugerahi oleh Sang Pencipta berupa akal budi dan hati, manusia memiliki kemampuan untuk berpikir, bertindak, dan merasakan. Hal inilah yang membedakan manusia dengan makhuk hidup lainnya. Melalui kemampuannya, manusia senantiasa berdinamika dalam kehidupannya. Oleh sebab itu, proses yang dilalui oleh manusia berbeda satu sama lain.
AT Mahmud, Sang Legenda Lagu Anak Indonesia Menyapa di Laman Google Doodle Hari Ini
Berkaitan dengan hal di atas, hidup sering kali menghadirkan gelombang. Kenyataan inilah yang memicu manusia untuk cepat-cepat berbenah, tanpa menyadari kondisi yang ada di dalam dirinya. Manusia menjadi terburu-buru. Rasanya ingin cepat selesai. Akibatnya, manusia merasa lelah, capek, dan sebagainya Bahkan, perasaan yang mengendap di dalam diri dapat memunculkan emosi.
Seperti yang dilansir dari tirto.id, menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, sebanyak lebih dari 19 juta penduduk Indonesia dengan usia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional. Kondisi ini memicu gejala stress di dalam diri yang dapat menghambat individu dalam melakukan aktivitasnya.
Hal tersebut perlu diselesaikan dengan cara yang membuat diri merasa aman dan nyaman. Salah satunya adalah mendengarkan musik yang rileks dan tenang. Alunan musik yang tenang bisa menguraikan ketegangan yang terdapat di dalam diri.
Bahkan, lagu-lagu yang bertema self-love dengan musik yang tenang bisa membantu seseorang dapat mengenal dirinya sendiri. Seseorang yang pada awalnya merasa patah semangat, dapat menemukan harapannya kembali. Salah satu musisi yang menghadirkan karya tentang mencintai diri sendiri adalah Yura Yunita.
Mengambil Alih Lagi Diri Sendiri lewat Lagu 'Bermekaran dan Mewangi', Pendarra
Beberapa lagu Yura Yunita, sebut saja: Tutur Batin, Dunia Tipu-tipu, Keluarga, dan sebagainya menyajikan makna yang indah mengenai arti kehidupan. Melalui lagunya, Yura Yunita ingin menyampaikan pesan bahwa setiap manusia berharga.
Setiap insan telah melalui proses yang tidak mudah dalam kehidupannya, sehingga perjalanan hidup itu tidak bisa dibanding-bandingkan antara satu dengan yang lainnya. Salah satunya adalah Tutur Batin. Di bawah ini, terdapat salah satu bait dalam lagu tersebut.
Aku tak sempurna
Tak perlu sempurna
Akan ku rayakan apa adanya
Lagu ini menceritakan tentang seseorang yang mengalami rasa minder dan tidak percaya diri, tetapi setelah menerima dan menyadari keberadaan dirinya, ia kembali memiliki kekuatan atas dirinya. Seseorang ini merangkul dan menerima diri.
Ia tidak memandang kekurangan dirinya sebagai halangan untuk berkarya. Ia menerima ketidaksempurnaan sebagai hal yang manusiawi. Pada dasarnya, jika manusia mengejar kesempurnaan tentu tidak akan pernah tercapai. Hal itu akan melelahkan bagi dirinya sendiri.
Seseorang perlu berjalan tanpa mengikuti bayang-bayang orang lain. Secara tersirat, Yura Yunita ingin mengajak setiap pribadi untuk kembali memiliki harapan, setelah melalui proses. Ketika ada yang membanding-bandingkan, seseorang perlu mengabaikan hal tersebut. Seseorang perlu memiliki jalan sendiri dan bertanggung jawab atas pilihan tersebut.
Lagu Arbab, Karya Musisi Batak yang Mewarnai Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia
Proses memang tidak mudah, tetapi seseorang diharapkan untuk melangkah. Jika seseorang merasa lelah, dapat beristirahat. Ketika telah memiliki energi, seseorang dapat melanjutkan langahnya kembali. Dengan demikian, seseorang dapat belajar untuk memeluk dan mencintai diri sendiri.
Sumber:
- https://tirto.id/info-data-kesehatan-mental-masyarakat-indonesia-tahun-2023-gQRT
- https://tirto.id/info-data-kesehatan-mental-masyarakat-indonesia-tahun-2023-gSum
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News