Warga Majalengka pada masa sekarang selalu mengeluh karena tak bisa menonton bioskop di daerah mereka. Supaya bisa menyaksikan film bioskop, warga dari Kota Angin itu perlu pergi ke Kota Cirebon atau Kabupaten Cirebon.
Padahal pada tahun 1970-an, bioskop pernah memenuhi daerah Kabupaten Majalengka dengan kehadiran Bioskop Serbaguna, Bioskop Galaxy dan Bioskop Semaria. Hal yang menarik, salah satu dari bioskop itu dimiliki oleh kakek dari Menteri BUMN, Erick Thohir.
Wajib Dicoba! Inilah 7 Rekomendasi Kuliner Malam di Majalengka
Bioskop Serbaguna ini berlokasi di Jalan Raya Cirebon-Bandung atau tepatnya di sebelah selatan lampu merah Kadipaten. Sekarang gedung bioskop tersebut masih bisa berdiri walau tak lagi terawat.
“Ibu saya lahir di sini, dulu ayahnya (kakek Eric Thohir) punya beberapa usaha. Salah satunya ini bioskop,” kata Erick Thohir yang dimuat dari Times Indonesia.
Masa kejayaan
Pada tahun 1970-1990 an memang menjadi era kejayaan dari bioskop di Kabupaten Majalengka. Pada awalnya, hadir tontonan untuk rakyat berupa layar tancap dan misbar atau gerimis bubar.
Tetapi penyedia tontonan misbar mengubahnya menjadi bioskop yaitu Gedung Bioskop Serbaguna. Ali, salah seorang karyawan dari Bioskop Serbaguna juga ikut berjualan es mambo ketika ibu-ibu datang membawa anaknya untuk menonton film.
Sudah Ditempati 553 Tahun Silam, Desa Tradisional Ini Lebih Tua daripada Majalengka
“Paling ramai itu film India. Tapi masih kalah dengan film Rhoma Irama, itu legendaris sekali,” ungkapnya.
Ali mengaku warga selalu hadir untuk menonton film Rhoma Irama. Bahkan mengalahkan film action dari Hollywood. Sedangkan untuk film Mandarin, animonya tidak terlalu tinggi walau masih ada warga yang menonton.
“Peminatnya tetap ada. Mereka menyebutnya dengan istilah silat pedang.” jelasnya.
Kalah pamor
Berawal dari misbar, bioskop itu kemudian berubah menjadi gedung yang dilengkapi balkon untuk penonton. Gedung bioskop ini juga dilengkapi jadwal dan film terbaik yang diputar saat itu.
Tetapi setelah 11 tahun, Ali bersama seluruh karyawan dikumpulkan pada suatu hari. Waktu itu penanggung jawab menyampaikan kepada para karyawan bahwa gedung bioskop itu akan dijual.
Akhirnya seluruh karyawan pun diberhentikan dan Gedung Bioskop Serbaguna Theater mengakhiri operasionalnya. Sekaligus menjadi tanda berakhirnya kejayaan dari gedung pertunjukan di Kabupaten Majalengka.
“Nggak tahu sekarang siapa yang punyanya. Udah nggak berfungsi kayaknya ya. Cuma pas tahun 80-an mah masih jalan, tapi itu juga hidup dan mati gitu,” ucap Sulaeman, warga Kadipaten Cirebon.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News