Pulau Belitung menjadi rumah bagi ikan temelayar kaca (Gymnochanda verae). Tubuhnya tembus pandang dengan garis-garis hitam melintang tanpa sisik.
Ikan temelayar kaca merupakan ikan hias yang berkerabat dengan Gymnochanda filamentosa, yang banyak ditemukan di Riau.
Masyarakat Belitung menyebutnya ikan kaca-kaca, ikan kaca, atau temelayar kaca—huruf a terakhir menjadi e (kace). Ikan ini berukuran kecil, hanya sekitar 2–4 cm.
Temelayar kaca jantan dan betina dapat dibedakan dari warna siripnya. Jika ujung sirip merah maka dipastikan jantan, sementara jika ujungnya putih itu betina.
Penemuan temelayar kaca di Belitung
Penemuan ikan temelayar kaca diungkap oleh dua peneliti dari National University of Singapore pada 2011. Mereka adalah Heok Hui Tan dan Kelvin K. P. Lim.
Nama verae diambil dari Vera Kasim, sosok yang membangu para peneliti dalam hal logistik saat riset terhadap ikan temelayar kaca dilakukan.
Heok dan Kelvin menjelaskan, populasi temelayar kaca berada di Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung. Namun, ikan ini makin sulit ditemukan karena sungai-sungai yang menjadi habitatnya tercemar limbah tambang timah.
Baca juga Ikan Siklid Menghukum Anaknya karena Malas, Marmoset demi Kekuasaan!
Terancam punah
Ikan temelayar kaca merupakan tipe schooling fish—ikan yang bergerombol ke arah yang sama dalam satu kelompok. Kebiasaan ini mengundang predator, tetapi juga bentuk pertahanan dari serangan pemangsa.
Adapun pemangsa utama temelayar kaca adalah ikan toman. Predator ini juga baru ditemui beberapa tahun terakhir di Sungai Lenggang, Kepulauan Bangka Belitung.
Status ikan temelayar kaca dalam International Union for Conservation of Nature (IUCN) adalah Genting (Endangered) sejak November 2019? Meski terancam limbah, statusnya belum dilindungi.
Baca juga Punya Kepala Transparan, Mata Ikan Barreleye juga Bisa Berputar 360 Derajat!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
