Perkembangan dunia digital saat ini tidak dapat terelakan lagi. Situasi itu membawa perubahan yang signifikan dalam memasarkan sebuah produk. Perkembangan marketplace di Indonesia menyebabkan 2 (dua) dampak yang berbeda: di satu sisi menjadi peluang dan di sisi lain menjadi tantangan.
Para pelaku usaha yang dapat mengikuti perkembangan dunia digital dan memanfaatkan marketplace dengan baik tentunya berpotensi akan meningkatkan pendapatannya. Namun, berbeda bagi pelaku usaha yang kesulitan dengan digitalisasi, tentu akan tertinggal oleh para pesaingnya.
Para pelaku UMKM, yang mana umumnya selama ini berjualan secara offline, harus dapat memasuki era pemasaran produk melalui marketplace. Namun, tantangan yang dihadapi adalah para pelaku UMKM masih minim pengetahuan dalam teknologi.
Hal ini juga dihadapi oleh para pelaku UMKM di Bojonggede; umumnya mereka masih kesulitan dalam memanfaatkan platform marketplace, salah satunya Shopee, dalam menambah jalur pemasaran produk mereka.
Tim KKN-PPM UGM Menginisiasikan Program Pekan Pelatihan Bisnis bagi UMKM di Tanara
Oleh sebab itu, perlu pengetahuan dan keterampilan khusus lewat edukasi. Civitas Akademis Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI), Fakultas Ekonomi dan Bisnis, melakukan pelatihan bertema “Tips Sukses Berjualan di Shopee". Tujuannya agar anggota UMKM Bojonggede bisa mengetahui bagaimana cara berjualan yang baik di salah satu aplikasi berlogo 'oren' tersebut.
Gambar diambil dari dokumentasi pribadi
Pelatihan ini dilakukan pada tanggal 5 Oktober 2024, bertempat di kantor UMKM Bojonggede. Materi yang dibahas dibuat padat, dari bagaimana tutorial membuat akun di Shopee, cara menampilkan produk jualan di aplikasi, hingga membuat kata kunci agar produk mereka mudah ditemukan oleh pembeli.
Pelatihan ini diikuti oleh anggota UMKM Bojonggede dan dilakukan oleh empat orang dosen Universitas Bina Sarana Informatika Jakarta, yaitu Vina Islami, S.Pi, M.M., Rani, S.Pd, M.M., Aris Kurniawan, S.E, M.M., dan Syahrir, S.Sos, M.M. Acara tersebut juga dibantu oleh dua orang mahasiswa, yaitu Rina Febriyanti dan Leli Nurpatmawati.
Pelatihan berjalan cukup interaktif, di mana banyak peserta yang langsung bertanya ketika mengalami kendala dalam melakukan pendaftaran di Shopee. Ini menunjukkan bahwa para peserta sangat bersemangat untuk belajar dan menerapkan pengetahuan baru yang mereka dapatkan.
Bisnis Kematian, Kisah Inspiratif Filemon, Pengusaha Peti Mati
Di akhir pelatihan, mereka merasa sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini. Para partisipan mengungkapkan rasa syukur mereka atas kesempatan untuk belajar dari para ahli dan berharap pelatihan seperti ini dilakukan berkesinambungan. Hal tersebut agar mereka bisa terus meningkatkan penjualan mereka di tengah persaingan yang semakin meningkat di era digital.
Gambar diambil dari dokumentasi pribadi
Selain itu, pelatihan ini juga memberikan peluang bagi peserta untuk saling berbagi pengalaman dan strategi yang telah mereka terapkan. Diskusi kelompok dan tanya jawab menciptakan suasana kolaboratif, di mana peserta bisa saling mendukung dan memberikan masukan satu sama lain.
Dalam konteks ini, penting bagi pelaku UMKM untuk tidak hanya belajar tentang aspek teknis penggunaan marketplace. Namun, juga mengembangkan mindset yang terbuka terhadap perubahan dan inovasi.
Ke depannya, untuk memaksimalkan potensi UMKM di Bojonggede dan daerah lainnya, diperlukan upaya bersama antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas bisnis. Kolaborasi ini bisa menghasilkan program-program yang lebih terstruktur dan berkelanjutan.
Menilik Pangsa Pasar Bisnis Retail di Indonesia, Semakin Menjanjikan?
Dengan demikian, pelaku UMKM tidak hanya mampu beradaptasi, tetapi juga bisa tumbuh dan bersaing dengan lebih baik di pasar yang semakin digital.
Diharapkan, pelatihan semacam ini dapat membantu memperkuat ekosistem bisnis di Indonesia dan menciptakan peluang ekonomi yang lebih luas bagi semua pelaku usaha.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News