Tahukah Kawan GNFI bahwa terdapat salah satu minuman tradisional khas Makassar yang bernama sarabba? Yuk, simak artikel ini sampai selesai biar makin tahu!
Asal Sarabba
Sarabba merupakan minuman tradisional kebanggan masyarakat Bugis yang berasal dari Pulau Sulawesi, tepatnya Makassar. Hingga saat ini, walaupun muncul banyak minuman asing, minuman ini tetap eksis di hati masyarakat Bugis, seolah memiliki tempatnya tersendiri.
Mengenai muara awal kemunculan minuman ini, tidak ada literatur yang mengatakan asal muasalnya. Beberapa literatur menyebutkan bahwa sarabba berasal dari Arab Saudi karena mirip dengan sajian yang biasa diberikan ketika bulan puasa di Mekkah. Diyakini bahwa minuman ini biasa disajikan bersama kurma ketika berbuka puasa di Mekkah.
Selain itu, literatur lainnya mengatakan bahwa minuman ini pertama kali ditemukan di kerajaan Gowa-Tallo. Terlepas dari perdebatan tersebut, minuman ini sudah lama dikenal sebagai minuman tradisional khas Makassar.
Cara Membuat Sarabba
Minuman ini merupakan minuman favorit bagi warga Bugis. Kombinasi rempah-rempah khas Indonesia yang disajikan dalam segelas sarabba dinilai sangat cocok dinikmati di tengah dinginnya langit Makassar.
Bahan atau rempah-rempah untuk membuat segelas sarabba antara lain jahe, gula aren, merica bubuk, santan, dan kuning telur. Beberapa orang juga biasa menambahkan cengkeh dan kayu manis dalam minuman ini untuk menambah aromanya yang khas. Kombinasi bahan-bahan tersebut menciptakan rasa khas minuman ini yang pedas dan manis.
Sekilas mungkin sarabba tampak serupa dengan wedang jahe asal Jawa karena berwarna kecoklatan dan berbahan dasar jahe. Adapun perbedaan jelasnya terletak pada tekstur sarabba yang lebih kental karena adanya tambahan bahan berupa santan dan gula aren.
Selain itu, diyakini bahwa untuk membuat minuman ini harus memiliki keahlian dan ada tahapan khusus hingga menghasilkan rasa yang sempurna. Bahkan, ada beberapa sumber yang mengatakan bahwa terdapat ritual khusus dalam pembuatannya yang mewakili nilai-nilai budaya dan kebersamaan.
Dalam tradisi masyarakat Makassar, minuman ini biasa disantap bersamaan dengan hidangan tradisional khas Makassar, antara lain kue apem, pisang ape, pisang goreng, dan ubi goreng.
Sarabba Dewasa Ini
Mungkin bagi sebagian orang, kata sarabba masih terdengar asing di telinga, terlebih masyarakat yang tinggal di luar Pulau Sulawesi. Hal ini disebabkan minuman tradisional ini masih jarang ditemui di luar Pulau Sulawesi.
Meskipun begitu, kita dengan mudah akan menemukan minuman ini di Makassar, Manado, Kendari, dan beberapa wilayah Sulawesi lainnya. Warung-warung di sana tampak berjejeran, menjual salah satu minuman tradisional khas Bugis ini.
Selain itu, kita juga akan mudah menemukan minuman ini di acara-acara besar bernuansa budaya Bugis, seperti pernikahan, pertemuan keluarga, dan bahkan acara keagamaan. Hal tersebut tentunya disebabkan sarabba telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Bugis itu sendiri.
Bahkan, sarabba diyakini telah menjadi simbol kebersamaan dan tradisi masyarakat Bugis. Hal tersebut tampak dari proses pembuatannya yang melibatkan ritual khusus, yang mewakili nilai- nilai budaya.
Selain itu, kepopuleran minuman ini juga disebabkan khasiatnya yang melimpah. Diyakini kandungan dari rempah-rempah minuman ini dapat membantu mengobati beberapa masalah kesehatan.
Jahe dalam sarabba dapat melancarkan peredaran darah dan mengobati migrain. Sementara itu, gula aren dalam minuman ini dapat mencegah anemia dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Dengan rasanya yang nikmat, sejarahnya yang panjang, serta khasiatnya yang melimpah, apakah Kawan GNFI makin tertarik untuk menikmati segelas sarabba hangat?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News