mengenal asal usul makassar pusat perdagangan maritim di indonesia abad 16 - News | Good News From Indonesia 2024

Mengenal Asal Usul Makassar, Pusat Perdagangan Maritim di Indonesia Abad 16

Mengenal Asal Usul Makassar, Pusat Perdagangan Maritim di Indonesia Abad 16
images info

Makassar merupakan kota maritim di pesisir selatan pulau Sulawesi yang konon menjadi pusat perdagangan laut di abad ke-16. Dalam sejarah pelayaran dan perdagangan di Kepulauan Nusantara, Makassar memiliki peran penting dalam aspek perniagaan.

Pernah memiliki armada maritim yang kuat, pelabuhan Makassar dulunya menjadi tempat bersandarnya kapal-kapal dari berbagai penjuru dunia. Kemasyhuran jejak pelaut dalam sejarah maritim di masa lalu, membuat wilayah pesisir Makassar sampai saat ini menjadi titik temu antara jalur perdagangan wilayah timur dan barat Indonesia.

Legenda Asal Usul Nama Makassar

Dilansir dari sulawesinetwork.com, nama Makassar pertama kali dicetuskan dari sebuah kisah tutur lisan masyarakat. Dikisahkan bahwa pada malam Jum'at, 9 Jumadil Awal 1014 H atau 22 September 1605, seorang pria berjubah putih melabuhkan perahu kecilnya di Pantai Tallo.

Warga sekitar menyaksikannya dengan keheranan, sebab pria itu melakukan gerakan-gerakan yang asing dipandang warga (gerakan asing tersebut belakangan diketahui adalah gerakan sholat). Segera warga sekitar melaporkan hal itu kepada Raja Tallo. Keesokan harinya, Raja Tallo bergegas hendak pergi ke pesisir Pantai Tallo untuk melihatnya.

Baru saja Raja keluar istana, tiba-tiba sosok pria itu yang konon tubuhnya memancarkan kilau cahaya, datang menemui Raja di depan gerbang istana dan meraih tangan raja untuk bersalaman. Tepat setelah mereka bersalaman, tertinggal bekas tulisan berbahasa Arab di telapak tangan Raja Tallo yang ia sendiri tak ketahui artinya.

Pria berjubah putih itu meminta Raja Tallo untuk memperlihatkan tulisan di tangannya itu kepada seorang pria yang sebentar lagi akan berlabuh ke bibir pantai. Begitu memberi informasi tersebut, pria berjubah putih itu langsung menghilang.

Bergegas Raja Tallo mengikuti arahan pria itu. Ternyata perkataan pria itu benar. Seorang pria bernama Datuk Ri Bandang asal Minangkabau datang dari bibir Pantai Tallo untuk menemuinya. Raja Tallo langsung menunjukkan tulisan Arab yang ada di tangannya yang ternyata setelah Datuk melihatnya, itu merupakan tulisan syahadat.

Maka, atas kedatangan Datuk Ri Bandang, maka resmilah Raja Tallo menerima ajaran Islam dan berganti nama menjadi Sultan Abdullah Awaluddin Awawul Islam Karaeng Tallo Tumenanga ri Agamana. Peristiwa itu sekaligus menandai diterimanya agama Islam di kerajaan Tallo dan seluruh masyarakat sekitar.

Kisah munculnya sosok pria bercahaya dan berjubah putih tersebut oleh masyarakat disebut dengan istilah Akkasaraki, yang artinya menampakkan diri. Maka, muncullah nama wilayah Makassar yang akar katanya berasal dari Akkasaraki.

Sejarah Singkat Kota Makassar

Bandar Makassar secara geografis memang berada di muara Sungai Tallo berdampingan dengan pelabuhan niaga kecil. Dikutip dari makassar.go.id, Bandar Tallo awalnya berada di bawah Kerajaan Siang di sekitar wilayah Pangkajene. Pada pertengahan abad 16, Tallo bersatu dengan sebuah kerajaan kecil lainnya bernama Gowa dan mulai melepaskan diri dari kerajaan Siang.

Setelah itu Kerajaan Gowa dan Tallo mengekspansi kekuatannya dengan menaklukkan kerajaan-kerajaan sekitarnya yang umumnya berbasis agraris. Sehingga, Makassar menguasai kawasan pertanian yang relatif luas dan berhasil membujuk para saudagar di kerajaan sekitarnya untuk berpindah ke Makassar.

Masifnya aktivitas pertanian di muara Tallo setelah bersatunya kerajaan-kerajaan tersebut membuat bandar dari muara Sungai Tallo mengalami pendangkalan sehingga harus berpindah ke muara sungai Jeneberang.

Baca juga:Menelisik Kembali Interaksi Masa Lalu Pelaut-pelaut Makassar dengan Suku Aborigin Australia

Perpindahan itu sekaligus memicu pembangunan kekuasaan kawasan istana oleh para ningrat Gowa-Tallo yang kemudian membangun pertahanan benteng Somba Opu, lalu disusul dengan pembangunan benteng Jumpandang di masa pemerintahan Raja Gowa abad 16 sehingga kawasan itu menjadi wilayah inti Makassar.

Di masa itu, aktivitas perdagangan dalam skala lokal, regional dan internasional meningkat pesat hingga membuat kegiatan perdagangan semakin terkonsentrasi di bandar niaga baru Makassar. 

Bahkan, ketika pusat utama jaringan perdagangan di Malaka dan Jawa Utara berhasil ditaklukkan oleh Kompeni Dagang Belanda (VOC) tahun 1641, banyak pedagang Portugis ikut pindah ke Makassar. Mobilisasi komoditi terus mengalami kenaikan sejalan dengan meningkatnya roda perekonomian dan pertambahan penduduk. Bandar Makassar berubah menjadi pelabuhan Internasional.

Sayangnya, sekitar tahun 1667, ambisi kerajaan Gowa-Tallo untuk memperluas wilayah kekuasaan harus terhenti akibat pengaruh VOC. Kompeni VOC berhasil mempengaruhi wilayah-wilayah yang telah ditaklukkan oleh Gowa-Tallo untuk menjatuhkan Kerajaan Gowa Tallo hingga keruntuhan tersebut menghasilkan perjanjian Bongaya, yang salah satu isinya meminta benteng Jumpandang diserahkan kepada VOC. 

Dibawah kekuasaan VOC, sistem pemerintahan berubah dan pelabuhan Makassar ditutup untuk kapal-kapal asing. Pusat pemerintahan yang ada di benteng Jumpandang berganti arsitektur dan nama menjadi Fort Rotterdam dibawah komando Cornelis J.Speelman. 

Selama dikuasai VOC, Makassar menjadi kota yang terlupakan dan menjadi kampung kompeni setelah dihancurkan. Seperti sekelompok perkampungan di pesisir pantai yang mengelilingi benteng Rotterdam. 

Namun, setelah perang dunia ke dua, yang mana juga ditandai dengan masa-masa menuju kemerdekaan dan pendirian Republik Indonesia, wajah Makassar kembali berubah. Terjadi perubahan dan pembangunan kembali tata kota seiring berjalannya waktu. Jumlah penduduk pun meningkat pesat. Setelah sempat berganti nama Ujung Pandang, tahun 1999 nama Makassar untuk kota itu kembali digunakan sampai saat ini.

 

Referensi:

https://www.sulawesinetwork.com/info-sulawesi/6529010788/akkasaraki-beginilah-asal-usul-nama-kota-makassar-yang-sebenarnya?page=3

https://makassarkota.go.id/sejarah-kota-makassar/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.