pameran hari batik nasional 2024 rayakan bangga berbatik bersama kemenperin dan ybi - News | Good News From Indonesia 2024

Pameran Hari Batik Nasional 2024, Rayakan "Bangga Berbatik" bersama Kemenperin dan YBI

Pameran Hari Batik Nasional 2024, Rayakan "Bangga Berbatik" bersama Kemenperin dan YBI
images info

Siapa yang tak kenal batik? Kain bercorak khas dengan makna mendalam ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Namun, lebih dari sekadar kain yang kita kenakan untuk acara formal atau seragam kerja, batik memiliki peranan besar dalam memajukan ekonomi dan melestarikan budaya bangsa.

Perayaan Hari Batik Nasional (HBN) yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober menjadi momen penting untuk merayakan karya seni ini dan mendukung para perajinnya. Tahun ini, tema “Bangga Berbatik” hadir sebagai ajakan agar masyarakat semakin sering membeli, menggunakan, dan memperkenalkan batik di setiap kesempatan.

Jadi, faktor apa yang membuat industri batik begitu berharga, dan bagaimana peranannya dalam perekonomian Indonesia? Lalu, penasaran ada acara apa saja di perayaan Bangga Berbatik ini? Yuk, Kawan GNFI, kita bahas lebih lanjut!

Industri Batik: Bertahan di Tengah Tantangan Global

Meskipun perekonomian Indonesia sempat goyah karena pandemi yang terjadi beberapa tahun terakhir, tetapi untungnyaindustri batik tetap kuat bertahan, dan bahkan kini semakin berkembang pesat.

Bukan hanya memberikan nilai tambah pada produk lokal, industri batik juga berkontribusi secara signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Data menunjukkan bahwa industri padat karya ini mampu menyerap hingga 200 ribu tenaga kerja.

Sebagai upaya untuk menjaga daya saing dan keberlanjutan industri batik, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen IKMA) secara rutin mengadakan berbagai kegiatan untuk mendukung pertumbuhan sektor ini.

Salah satunya adalah perayaan Hari Batik Nasional yang digelar bersama Yayasan Batik Indonesia (YBI). Pada perayaan tahun ini, Ditjen IKMA dan YBI mengadakan pameran “Bangga Berbatik” yang berlangsung dari tanggal 2-6 Oktober di Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan.

Baca juga: Program “Satu Batik Sejuta Senyuman” Ajak Masyarakat Donasi Batik Tak Terpakai

Merayakan Bangga Berbatik Melalui Pameran dan Edukasi

Pameran ini menjadi ajang untuk memperkenalkan produk-produk batik asli karya 45 pelaku industri kecil dan menengah (IKM) dari seluruh penjuru Indonesia. Para pengunjung dapat menyaksikan peragaan busana (fashion show), mengikuti talk showsociopreneur bertema “Inklusivitas Batik Berkelanjutan”, serta berbelanja di bazar yang menampilkan beragam produk batik.

Tak hanya itu, pameran ini juga menghadirkan rilis buku “Batik Berkelanjutan: Rantai Pasok Industri 4.0”, yang membahas bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan untuk mendukung keberlanjutan produksi batik. Pada puncak acara, akan diadakan Batik Fun Run and Walkpada Minggu, 6 Oktober 2024.

Acara ini menjadi sarana yang menyenangkan untuk lebih dekat dengan batik, mempopulerkannya, dan mengajak masyarakat luas untuk bangga mengenakan batik dalam setiap aktivitas. Selain itu, dihadirkan pula event Industrial Festival Edisi Batik untuk lebih mengenalkan batik kepada generasi muda. Harapannya, anak-anak muda bisa mewarisi tradisi kecintaan terhadap batik sebagai salah satu kekayaan budaya Indonesia.

Ilustrasi Pameran Batik | Photo by Choo Yut Shing, via Flickr
info gambar

Mendorong Perkembangan Industri dan Perlindungan Budaya

Ditjen IKMA tidak hanya berfokus pada promosi batik, tetapi juga pada pengembangan industri melalui pelatihan dan pendampingan teknis. Salah satu pencapaian yang patut diapresiasi adalah fasilitasi pendampingan dalam proses permohonan pelindungan Indikasi Geografis (IG) Batik Tulis Tenun Gedog Tuban.

Batik Gedog Tuban ini telah ditetapkan sebagai ikon Hari Batik Nasional 2024. Keunikan dari Batik Gedog ini, yaitu menampilkan akulturasi budaya pesisir Tuban dengan budaya Tiongkok, dengan ciri khas motif burung phoenix, serta proses pembuatannya yang masih menggunakan alat tenun gedog tradisional.

Dilansir dari Kemenperin.go.id, dipaparkan oleh Ditjen IKMA, Reni Yanita, bahwa pihaknya juga terus mendorong peningkatan potensi pasar ekspor batik. Hal ini terbukti dari capaian nilai ekspor batik dan produknya sepanjang tahun 2023 yang mencapai USD 17,5 juta, sementara pada semester pertama tahun ini saja sudah mencapai USD 9,45 juta berdasarkan hitungan Badan Pusat Statistik (BPS).

Potensi ekspor yang menjanjikan ini tak lepas dari semakin fleksibelnya batik yang kini tidak hanya digunakan sebagai pakaian formal, tetapi juga diolah menjadi produk kerajinan, dekorasi rumah, hingga aksesoris yang cocok digunakan dalam berbagai kesempatan.

Sentra Industri Batik di Berbagai Provinsi

Pengembangan industri batik tidak terpusat di satu wilayah saja. Menurut Direktori Sentra Industri yang diterbitkan BPS pada tahun 2020, terdapat 201 sentra industri batik yang tersebar di 11 provinsi.

Jawa Tengah menjadi provinsi dengan sentra terbanyak, yakni 72 sentra, diikuti oleh Jawa Timur dengan 62 sentra. Secara keseluruhan, terdapat 5.946 industri batik di seluruh provinsi. Jumlah ini membuktikan bahwa hampir setiap wilayah di Indonesia mempunyai potensi untuk menjadi pusat pengembangan batik yang unik, sesuai dengan kearifan lokal masing-masing.

Proses Pembuatan Batik Tulis | Photo by Ivuvisual, via Wikimedia Commons
info gambar

Menyongsong Masa Depan Industri Batik yang Berkelanjutan

Melihat potensi besar dan peran penting industri batik dalam perekonomian dan pelestarian budaya, Ditjen IKMA akan terus mengembangkan program-program yang mendukung keberlanjutan industri ini. Di antaranya adalah pameran dan business matching, serta fasilitasi sertifikasi Batikmark, dan workshop proses produksi seragam batik jemaah Haji yang rencananya akan digelar pada November 2024.

“Perayaan HBN 2024 ini juga menjadi spesial karena bertepatan dengan ulang tahun ke-30 Yayasan Batik Indonesia (YBI),” ungkap Ketua Umum YBI, Gita Pratama Kartasasmita. Dalam pameran ini, pengunjung dapat menikmati instalasi modern berupa multimedia tunnel yang menampilkan animasi batik dari berbagai daerah, seperti Batik Nitik, Batik Besurek, Batik Complongan, Batik Sarung Pekalongan, dan Batik Lasem.

Baca juga: Kisah Orang Belanda yang Jadi Pengusaha Batik Sukses di Pesisir Jawa pada Abad 19

Yuk, Lestarikan Batik!

Kawan GNFI, penting untuk kita semua mendukung keberlanjutan industri batik dengan membeli produk-produk batik dari perajin lokal. Tak perlu menunggu acara formal atau hari khusus, kenakan saja batik dalam kegiatan sehari-hari untuk menunjukkan kecintaan kita pada warisan budaya ini.

Dengan memakai dan mengenalkan batik, kita turut membantu melestarikan warisan nenek moyang, dan memberi dukungan nyata bagi keberlangsungan hidup para perajin batik. Jadi, sudahkah Kawan berbatik hari ini? Yuk, bangga berbatik dan terus dukung industri batik Indonesia!

 

Sumber Referensi:

  • https://mail.bbt.kemenperin.go.id/blog/gelar-aneka-kegiatan-menarik,-kemenperin-ybi-populerkan-bangga-berbatik
  • https://www.instagram.com/ybi.official

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NR
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.