Papua punya alam yang begitu kaya. Salah satu wujudnya adalag beragamnya sumber pangan lokal di sana.
Berbicara soal pangan lokal Papua. Selama ini mungkin yang pertama kali terlintas di kepala banyak orang adalah sagu. Tidak salah memang, namun perlu diketahui pula masih banyak lagi sumber pangan lokal Papua yang biasa disantap masyarakat setempat.
Hal itu dibahas dalam diskusi IdeaTalks bertajuk "Di Balik Dapur Makan Siang Bergizi: Dari Ladang Hingga ke Piring" yang diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian acara IDEAFEST 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) pada Sabtu (28/9/2024). Stephanie Cindy Wangko selaku penutur pangan lokal Papua menjelaskan bahwa selain sagu, berbagai umbi-umbian juga dikonsumsi masyarakat Papua sebagai sumber karbohidrat.
"Yang utama memang sagu, tetapu ada yabg lain, misal umbi-umbian, keladi atau talas, ubi jalar. Umbi-umbian itu sebenarnya adalah salah satu pangan yang jadi sumber karbohidrat yang bagus dan itu dikonsumai oleh masyarakat lokal," ujar Cindy.
Di Papua, aneka sumber pangan lokal diolah menjadi menu khas, misalnya talas tumbuk yang dimakan dengan ikan suwir dan sayur kangkung campur daun pepaya. Selain karbohidrat, menu tersebut membutukan sayur dan sumber protein yang tentunya juga banyak tersedia.
"Kalau protein, selain daging buruan, di sana banyak ikan. Ada ikan gastor atau ikan gabus yang albuminnya juga tinggi. Ada mujair atau nila, kemudian adat ulat sagu yang proteinnya sangat tinggi." lanjut Cindy.
"Sayur mayur beraneka ragam juga. Ada pakis, daun nemo, daun ubi dan lain sebagainya," lanjutnya.
Daftar Lengkap Makanan Khas Papua dan Jajanan Oleh-Oleh (6 Provinsi)
Pangan Lokal Papua Perlu Dikembangkan
Menurut Cindy, beragamnya sumber pangan lokal di Papua perlu dikembangkan. Sebab, kualitas sumber pangan lokal tidak kalah dibandingkan yang berasal dari luar daerah.
"Kita sudah terkonsep bahwa kenyang (adalah) kalau selalu makan nasi. Sagu padahal tidak ada gluten dan seratnya tinggi." tutur Cindy.
Menurutnya, pengembangan sumber pangan lokal Papua itu pula yang kini menjadi tantangan. Apalagi, yang terjadi adalah saat ini pemerintah justru punya proyek mencetak jutaan hektare sawah di Papua. Tak cuma meminggirkan sumber pangan lokal, hal itu juga dianggap bakal mengusik budaya dan kepercayaan masyarakat setempat karena akan ada hutan yang tergusur. Sebab, tak hanya sebagai tempat di mana sumber daya untuk menyambung hidup tersedia, hutan juga diposisikan sebagai tempat sakral.
"Itu adalah ancaman karena hutan bagi orang Papua seperti itu yang menyediakan semua yang nereka butuhkan." papar Cindy.
10 Makanan Khas Papua Barat yang Paling Enak, Lebih dari Sekadar Papeda
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News