budaya minangkabau dalam komunikasi antarpribadi - News | Good News From Indonesia 2024

Budaya Minangkabau dalam Komunikasi Antarpribadi

Budaya Minangkabau dalam Komunikasi Antarpribadi
images info

Budaya memiliki peran penting dalam aspek kehidupan manusia. Budaya juga merupakan bentuk komunikasi yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya sehingga menciptakan kebiasaan seseorang maupun kelompok.

Dalam konteks budaya, komunikasi antarpribadi tidak pernah terpisahkan dari budaya sehingga dapat tercermin bagaimana sifat, tingkah laku dan gaya hidup seseorang.

Seperti yang kita tahu bahwasanya beragam jenis budaya yang ada di Indonesia. Setiap budaya memiliki ciri khas, seperti aturan, norma dan nilai. Hal tersebut menjadi cetakan untuk membentuk karakter seseorang dalam suatu budaya.

Salah satunya yaitu budaya Minangkabau yang tidak hanya kaya akan tradisi, tapi juga menawarkan pola komunikasi yang unik yang dipengaruhi oleh nilai-nilai adat dan ajaran agama.

Budaya Minangkabau terkenal akan pepatah yang filosofis. Salah satunya pepatah yang berbunyi adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah, yang berarti adat bersandar pada syariat Islam, syariat Islam bersandar pada Kitabullah (Al-Qur'an). Nilai ini menjadi dasar bagaimana tingkah laku ataupun gaya hidup masyarakat Minangkabau terutama dalam berkomunikasi antarpribadi.

Nilai ini juga menuntut masyarakat Minangkabau untuk bertutur kata yang baik, sopan, santun dan hati-hati dalam berbicara. Budaya Minangkabau menekankan pentingnya menjaga martabat dan harga diri, sehingga masyarakat Minangkabau tersebut cenderung berhati-hati dalam menyampaikan ide ataupun pendapatnya baik secara formal maupun non-formal.

Sebagai contoh, dalam budaya Minangkabau kita mengenal adanya kato nan ampek, yang berarti empat kata. Kato nan ampek ini berisikan bentuk-bentuk komunikasi masyarakat Minangkabau kepada individu lain. Di dalam kato nan ampek ini terdapat beberapa bagian;

  1. Kato mandaki, digunakan untuk orang yang lebih dihormati ataupun orang yang lebih tua seperti ayah, ibu, kakek, dan nenek. Merupakan cara berkomunikasi kepada orang yang lebih tua sehingga kita harus sopan dan lemah lembut dalam bertutur kata.
  2. Kato manurun, kebalikan dari kato mandaki. Kata ini ditujukan kepada seseorang yang lebih muda, seperti seorang kakak berbicara kepada adik. Kato manurun diterapkan dengan tutur kata lemah lembut dan kasih sayang agar lawan bicara yang lebih muda merasa nyaman saat berkomunikasi.
  3. Kato mandata, merupakan bagaimana cara bertutur kata dengan teman sebaya, bisa dibilang kato mandata merupakan kata-kata yang biasa diucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berkomunikasi kato mandata akan menciptakan komunikasi yang penuh rasa persahabatan saling mendukung tergantung situasi. Penggunaan kato mandata ini diharapkan agar semakin erat hubungan antara seseorang dengan teman-temannya.
  4. Kato malereang, ini merupakan cara berkomunikasi khusus yang digunakan seseorang kepada sosok yang cukup dihargai. Seperti tokoh agama, tokoh adat dan sejenisnya. Kato malereang ini juga diperuntukkan kepada orang yang lebih tua, tetapi tidak memiliki hubungan darah seperti ipar, mertua dan menantu.

Menurut buku The Interpersonal Communication Book, pesan dapat tersampaikan tidak hanya melalui kata-kata secara langsung, melainkan pesan juga dapat disampaikan secara tidak langsung secara tersirat. Seperti bahasa tubuh, sikap, dan konteks sosial.

Menurut saya ini sangat erat kaitannya dengan budaya Minangkabau. Pada budaya Minangkabau kita menyampaikan pesan tidak harus diungkapkan melalui kata-kata, tetapi juga dapat melalui bahasa tubuh kita, baik berupa tatapan mata maupun gerak-gerik tubuh.

Membicarakan soal komunikasi, tentu setiap budaya memiliki perbedaaan. Baik dalam bermasyarakat maupun dalam sosial budaya. Budaya Minangkabau memiliki keunikan tersendiri dalam bermasyarakat terutama dalam mengambil keputusan.

Dalam budaya Minangkabau masalah yang berkaitan dengan masalah keluarga atau masyarakat biasanya akan dibicarakan bersama melalui proses musyawarah. Suara niniakmamak dalam mengambil keputusan sangat menentukan keputusan dan langkah kita selanjutnya.

Akan tetapi Kawan jangan khawatir, pada budaya Minangkabau ini tidak melarang kita untuk menyampaikan pendapat. Diskusi dan pertimbangan kolektif sangat dihargai dalam proses musyawarah. Setiap anggota kelompok diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya. Pada akhirnya keputusan dapat diambil berdasarkan kesepakatan bersama.

Dari contoh pengambilan keputusan tadi, dapat dikatakan bahwa kesejahteraan kelompok lebih diutamakan daripada kepentingan individu. Namun, suara individu dapat menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam musyawarah.

Hal ini mengajarkan masyarakat Minangkabau untuk menghargai pendapat orang lain, mendengarkan secara aktif, berpikiran terbuka dan berbicara penuh pertimbangan agar tidak menyinggung orang lain. Komunikasi ini memperlihatkan pentingnya kesadaran budaya dalam komunikasi antarpribadi.

Pada budaya Minangkabau, garis keturunan diambil dari pihak ibu dengan kata lain matrilineal. Ini memberikan posisi penting bagi perempuan minang dalam mengambil keputusan. Dalam konteks komunikasi pribadi, dapat diartikan perempuan memiliki pengaruh besar dalam membentuk dinamika keluarga dan interaksi sosial.

Meskipun perempuan dalam keluarga Minangkabau memiliki peran penting dalam bermasyarakat. Nyatanya komunikasi dalam mengambil keputusan tetap didominasi oleh laki-laki. Laki-laki sering kali menempati posisi menjadi pemimpin dan juru bicara dalam budaya Minangkabau.

Dapat dilihat masyarakat Minangkabau memiliki jarak kekuasaan yang cukup signifikan, peran-peran tertentu dalam komunikasi musyawarah ditentukan oleh struktur yang ada. Namun teman-teman tidak perlu sedih, dalam komunikasi antarpribadi perempuan dan laki-laki dapat saling berdiskusi dan beragumen dalam mengambil keputusan.

Sama halnya dengan budaya lainnya. Budaya Minangkabau memiliki tantangan tersendiri terutama pada era modern ini. Media sosial bukan menjadi satu-satunya faktor yang menimbulkan tantangan dalam budaya Minangkabau.

Marantau, merupakan tradisi Minangkabau sekaligus dapat menjadi tantangan baru. Marantau ini mendorang masyarakat Minangkabau khususnya laki-laki untuk meninggalkan dan mencari penghidupan di luar daerah.

Ada pepatah Minangkabau yang berbunyi dima bumi dipijak, di situ langik dijunjuang. Pepatah ini mengajarkan pentingnya menyesuaikan diri dengan norma dan adat istiadat ditempat kita berada, tetapi tetap menghormati dan memegang teguh nilai-nilai di mana tempat kita berasal.

Contohnya saat marantau ke luar daerah, kita harus mengikuti norma dan adat istiadat ditempat kita merantau tersebut. Bagi Sebagian orang terutama kalangan muda, kurangnya batasan diri dalam memilah baik maupun buruk budaya lain, dapat memicu terjadinya konflik antara generasi muda dengan generasi yang sebelumnya, misalkan ada seorang anak yang berasal dari Padang marantau ke Jakarta, di sana banyak perbedaan seperti dalam berpakaian dan juga dalam berkomunikasi sehari-hari lebih gaul.

Menurut saya tidak ada masalah dengan hal tersebut, tapi kita harus ingat lagi pepatah dima bumi dipijak, disitu langik di junjuang. Boleh bertutur kata gaul, tetapi kita harus lihat kepada siapa kita berbicara.

Jangan sampai bertutur kata yang gaul dan terkesan tidak sopan kepada orang yang lebih tua, terutama saat pulang kampung ke daerah asal. Diperlukan keimanan bagi seseorang saat marantau agar tetap berada pada jalan yang lurus sesuai dengan adat Minangkabau dan agama islam.

Pada akhirnya tantangan ini mencerminkankonsep komunikasi antarpribadi yang dijelaskan dalam The interpersonal Communication Book, bahwa meskipun komunikasi sangat dipengaruhi oleh budaya, keterampilan adaptasi adalah kunci untuk membangun hubungan yang efektif di tengah keberagaman budaya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MR
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.