Apakah Kawan GNFI pernah merasa insecure? Dalam bahasa Inggris, insecure atau minder adalah perasaan kurang nyaman dan kurang percaya diri yang muncul karena sesuatu hal.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, minder adalah rendah diri. Perasaan ini bisa dialami oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Apakah perasaan minder sebenarnya penting?
Di satu sisi, perasaan ini sebenarnya penting, karena menunjukkan kenyataan diri kita sebagai manusia. Namun, di sisi lain, apabila perasaan minder dibiarkan, dapat menghambat seseorang dalam berkarya.
Jadi, Kawan boleh-boleh saja merasa insecure. Namun, perasaan itu juga perlu diatasi, ya. Lalu, bagaimana cara mengatasi insecure? Jangan khawatir, Kawan! Di bawah ini, ada beberapa tips sederhana yang dapat Kawan GNFI lakukan untuk mengatasi insecure.
Mengenal dan Memahami Diri Sendiri
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengenal dan memahami diri sendiri. Hal ini tidak mudah untuk dilakukan, mengingat proses dalam mengenal dan memahami diri sendiri memerlukan waktu.
Memerangi Rasa Insecure Dengan Self-Love
Seseorang bertumbuh dan berkembang sesuai dengan jati diri, potensi, dan kekhasan dirinya. Kawan GNFI bisa mengenal kelebihan dan kekurangan yang terdapat dalam diri.
Ingat, tidak ada manusia yang sempurna. Jadi, apabila ada kekurangan dan kelebihan, hal itu sifatnya wajar dan manusiawi, Kawan GNFI.
Membuat Self-journaling
Apakah Kawan GNFI suka membuat self-journaling? Kalau suka, itu keren sekali! Self-journaling dapat dilakukan dengan menuliskan atau menggambar apa yang dirasakan.
Kawan juga boleh menuliskan hal-hal positif atau momen-momen terbaik yang pernah dilakukan. Apapun itu, tuliskanlah!
Melakukan Hobi atau Aktivitas yang Disukai
Melakukan hobi atau aktivitas yang disukai dapat mengurangi intensitas perasaan minder seseorang. Bahkan, kegiatan tersebut dapat menguraikan ketegangan yang terdapat dalam diri, misalnya memasak, menyanyi, menulis, dan sebagainya.
Kegiatan tersebut dapat membantu seseorang untuk berproses sesuai kekhasan dirinya. Seseorang menjadi lebih fokus dan nyaman terhadap dirinya sendiri, dan mengabaikan komentar yang sifatnya mendiskreditkan.
Mengembangkan Hobi menjadi Passion
Kawan GNFI tentu memiliki beberapa hobi yang apabila dikembangkan lebih lanjut, dapat menjadi passion. Apakah sulit mengembangkan hobi? Tentu saja, harus dijalani dengan penuh kesabaran dan ketekunan.
Pentingnya Mengenal dan Terapkan Self-Love Agar Hidup Lebih Baik
Membaca Buku Self-improvement
Buku-buku yang bergenre self-improvement dapat membantu Kawan GNFI untuk merangkul dan menguatkan diri sendiri. Ada kalanya, insecurity datang menghampiri secara tiba-tiba.
Namun, hal tersebut dapat diantisipasi dengan membaca buku-buku self-improvement. Ada beberapa buku bergenre pengembangan diri yang dapat dibaca pada waktu yang senggang, di antaranya: Insecurity is My Middle Nama karya Alvi Syahrin, Filosofi Teras karya Henry Manampiring, dan sebagainya.
Buku-buku tersebut dapat memberikan insight yang keren dan luas bagi Kawan, mengenai proses menerima dan merangkul diri sendiri.
Menulis Refleksi Diri
Ketika Kawan GNFI merasa marah, sedih, ataupun cemas terhadap hal-hal tertentu, kamu dapat menuliskan perasaan itu ke dalam buku diary atau catatan. Ekspresikan saja apapun yang menjadi keresahan hati. Dengan menulis, Kawan bisa menguraikan apa yang menjadi emosi atau ketegangan.
Mendengarkan Lagu yang Bertema Self-love
Kawan GNFI yang sedang insecure, bisa mendengarkan lagu-lagu yang bertema self-love atau penguatan diri. Biasanya, lagu seperti ini memiliki alunan nada yang dapat menenangkan dan meneduhkan hati.
Menerima Ketidaksempurnaan
Sebagai manusia, tentu tidak bisa dilepaskan dari adanya kekurangan di dalam diri. Namun, keberadaan kekurangan tersebut, tidak boleh dipandang sebagai tantangan yang membelenggu diri untuk berkarya, melainkan sebagai kekuatan untuk belajar.
Ketidaksempurnaan memberikan makna bahwa setiap manusia sedang berproses untuk belajar.
Pembukaan MSIB GNFI Batch 7, Mahasiswa Belajar Data Analis dan Visualisasi untuk Jurnalis Digital
Tidak Membanding-bandingkan Diri
Ketika scroll media sosial, Kawan melihat postingan seseorang, entah prestasi, penampian, pencapaian, jabatan, dan sebagainya, ini dapat memunculkan rasa insecure. Kemudian, muncul penilaian terhadap diri sendiri. Kok, aku masih stuck, ya? Mengapa aku belum bisa seperti dirinya?
Pertanyaan-pertanyaan itu mungkin memenuhi kepala Kawan hingga membuat diri menjadi overthinking. Jika terjadi demikian, hal yang perlu pelan-pelan diyakini adalah proses setiap individu berbeda-beda. Maka, tidak perlu saling membanding-bandingkan.
Mengapresiasi Diri Sendiri
Yuk, Kawan! Berterima kasih pada diri sendiri, karena telah bertahan, telah melangkah atau berusaha, telah percaya, dan banyak berdoa. Kawan GNFI telah melakukan hal terbaik, sehingga hal-hal apapun patut untuk dirayakan dan diapresiasi.
Daftar Pustaka
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/minder
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News