mengenal sejarah kota bandung dari awal kemerdekaan indonesia hingga saat ini - News | Good News From Indonesia 2024

Mengenal Sejarah Kota Bandung dari Awal Kemerdekaan Indonesia Hingga Saat Ini

Mengenal Sejarah Kota Bandung dari Awal Kemerdekaan Indonesia Hingga Saat Ini
images info

Kawan GNFI, kita sudah membahas sejarah Kota Bandung sejak pertama kali berdiri hingga di masa Hindia Belanda di artikel sebelumnya. Di artikel ini, kita akan membahas sejarah Kota Bandung di awal kemerdekaan Indonesia hingga saat ini.

Sejarah Kota Bandung di Awal Kemerdekaan

Seusai Belanda menyerah kepada Jepang pada 8 Maret 1942, Indonesia dikuasai oleh Jepang yang tak kalah kejam daripada Belanda. Rakyat Indonesia dieksploitasi habis-habisan untuk kepentingan Jepang dalam menghadapi Perang Dunia II.

Baca Juga: Mengenal Sejarah Kota Bandung Sejak Pertama Kali Berdiri Hingga di Masa Hindia Belanda

Oleh karena itu, pengumuman kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II pada 15 Agustus 1945 dilihat para pejuang Indonesia sebagai kesempatan untuk meraih kemerdekaan bangsa mereka. Dua hari kemudian, bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya.

Akan tetapi, proklamasi itu bukan akhir dari perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sebab, Belanda datang kembali dengan memboncengi tentara Sekutu yang mendarat di Jakarta pada 29 September 1945.

Awalnya, tentara Sekutu datang untuk melucuti tentara Jepang dan membebaskan orang Eropa yang jadi tawanan perang. Namun, mereka kemudian menguasai daerah-daerah di Indonesia termasuk Kota Bandung.

Pada saat itu, Kota Bandung terbagi menjadi dua wilayah. Bagian utara kota dikuasai Sekutu, sedangkan bagian selatan kota dikuasai Indonesia. Keduanya dipisahkan oleh jalur rel kereta yang melintasi kota dari timur ke barat.

Sekutu memberikan ultimatum kepada pihak Indonesia untuk mengosongkan kota ini dari tentara mereka. Pihak Indonesia merespons ultimatum ini dengan membakar Kota Bandung sebelum mengosongkan kota tersebut pada 24 Maret 1946. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan nama Bandung Lautan Api.

Stadion GBLA (Gelora Bandung Lautan Api)
info gambar

Sejarah Kota Bandung Ketika Menjadi Tuan Rumah Konferensi Asia Afrika

Perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaannya akhirnya membuahkan hasil. Pada 27 Desember 1949, Belanda mengakui kedaulatan Indonesia. Dengan pengakuan ini, Indonesia bisa fokus untuk menjalankan pemerintahan.

Di masa ini, Indonesia membuat sebuah gebrakan dengan mengadakan konferensi yang akan dihadiri negara-negara dari Asia dan Afrika. Menurut Presiden Soekarno, konferensi ini adalah cita-cita bersama bangsa Asia dan Afrika untuk membangun solidaritas melawan penjajah.

Awalnya, konferensi itu diragukan banyak pihak mengingat kondisi politik dan ekonomi Indonesia yang belum stabil. Namun, berkat bantuan berbagai pihak, Indonesia akhirnya berhasil mengadakan Konferensi Asia Afrika yang dihadiri 29 negara di Asia dan Afrika.

Konferensi ini tidak hanya berhasil diadakan, tapi juga membuktikan peran Indonesia yang masih muda dalam politik internasional. Dari konferensi ini, muncul gerakan kemerdekaan negara-negara di Afrika dan Gerakan Nonblok yang menentang dominasi Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Gedung Merdeka tahun 1955
info gambar
Baca Juga: Akan Diperingati Juli Ini, Apa Itu Konferensi Asia Afrika 1955?

Sejarah Kota Bandung di Tahun 1960-1970

Pada tahun 1961, jumlah penduduk Kota Bandung telah mencapai 973 ribu jiwa. Jumlah ini meningkat empat kali lipat dari tahun 1940 yang berjumlah sekitar 224 ribu jiwa.

Peningkatan ini terjadi akibat adanya konflik DI/TII, gerakan separatis yang ingin mendirikan negara islam di Indonesia, di daerah-daerah di Jawa Barat. Konflik ini mendorong urbanisasi besar-besaran ke Kota Bandung yang dinilai lebih aman.

Sayangnya, urbanisasi ini tak diimbangi dengan ketersediaan lahan atau tempat tinggal yang layak di Kota Bandung. Akibatnya, gubuk-gubuk mulai didirikan di beberapa tempat seperti pinggir jalan.

Di samping itu, perkembangan Kota Bandung selama masa ini juga terhambat. Hal ini merupakan imbas dari ketidakstabilan politik Indonesia di pengujung pemerintahan Soekarno.

Sejarah Kota Bandung di Tahun 1980-2000

Perekonomian Kota Bandung mulai tumbuh pada tahun 1980-an. Pada saat itu, usaha tekstil dan pakaian jadi mulai bermunculan. Beberapa tempat di kota ini pun mulai dikenal dengan produk yang dijualnya, seperti sentra jeans Cihampelas dan sentra sepatu Cibaduyut.

Krisis moneter yang menghantam Indonesia di akhir tahun 1990-an mendorong perkembangan usaha pakaian di Kota Bandung. Pada masa ini, muncul beberapa macam usaha baru di bidang ini.

Salah satunya adalah FO (Factory Outlet), toko yang menjual pakaian-pakaian sisa ekspor. Lalu, ada juga distro (distribution outlet) yang berfokus pada pakaian-pakaian produksi brand lokal. Kemunculan toko-toko ini membuat Kota Bandung sempat menjadi tujuan wisata untuk belanja pakaian.

Memasuki tahun 2000-an, Jakarta dan Bandung tersambung oleh jalan tol Cipularang yang mempersingkat jarak tempuh antara keduanya. Berkat jalan tol ini, Kota Bandung selalu dibanjiri wisatawan terutama dari Jakarta setiap akhir pekan.

Kota Bandung Saat Ini

Kota Bandung yang dulunya hanya berupa desa kecil di tengah hutan kini telah berubah menjadi salah satu kota besar di Indonesia. Wilayahnya telah meluas menjadi 167,31 km2 dan penduduknya pun telah bertambah menjadi sekitar 2,5 juta jiwa pada tahun 2023.

Sebagai kota besar, Bandung menghadapi berbagai macam masalah seperti kemacetan, banjir, dan sampah. Namun, kota ini memiliki pesona yang menarik orang-orang untuk berkunjung ke sini. Tak heran, kota ini masih menjadi salah satu tujuan favorit para wisatawan.

Baca Juga: Sering Ramai oleh Wisatawan, Apa Daya Tarik Wisata Kota Bandung?

Kawan GNFI, demikian sejarah Kota Bandung dari awal kemerdekaan Indonesia hingga saat ini. Berhubung sebentar lagi adalah hari jadi Kota Bandung, mari kita doakan semoga kota ini semakin maju, aman, dan nyaman.

Sumber:

  • BPS Kota Bandung. (2024). Kota Bandung dalam Angka 2024. Bandung: BPS Kota Bandung.
  • Patria, Teguh Amor. (2014). Telusur Bandung. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  • Suganda, Her. (2007). Jendela Bandung: Pengalaman Bersama Kompas. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
  • https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/sejarah-kota-bandung-dari-masa-kolonial-hingga-awal-kemerdekaan
  • https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/sejarah-konferensi-asia-afrika-bangkitnya-kekuatan-dari-bandung
  • https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/sejarah-peristiwa-bandung-lautan-api

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MI
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.