Indonesia merupakan negeri yang kaya akan pemandangan lanskap alam dan pegunungannya. Hal ini bisa dilihat dari peningkatan minat masyarakat umum terhadap aktivitas di area gunung.
Baik meningkatnya jumlah tempat wisata ataupun hobi masyarakat kepada aktivitas mendaki semakin bertambah. Namun ini semua tidak selamanya berdampak baik bagi ekosistem. Sebagian besar gunung yang dijadikan area wisata umumnya terlalu dieksploisasi berlebihan, dan kerap kali masyarakat yang mengunjungi pegunungan acuh dan mengeluarkan sifat joroknya dan lambat laun merusak keindahan lanskap pegunungan.
Sehubungan dengan isu tersebut, seniman visioner Prabu Prabu mengajak penikmat seni lukisan untuk mengeksplorasi hal-hal yang transformatif kekuatan lanskap kontemporer dan seni pegunungan. Diambil dari kata pengantarnya, Perjalanan artistik Prabu merupakan salah satu eksplorasi dan melampaui sekedar representasi, menggali ke dalam hubungan psikologis dan emosional mendalam yang kita miliki dengan lanskap yang mengelilingi kita.
Inti dari "Beyond Horizons" adalah kemampuan Prabu untuk menangkap esensi luhur pegunungan dan lanskap. Kadang lukisan-lukisannya membangkitkan rasa kagum dan takjub dalam melukiskan kemegahan dan keagungan pemandangan alam dengan perhatian yang tajam kepada detail dan palet yang cerah.
Tak hanya sekadar representasi visual, karya ini memberikan pengalaman emosional yang mengundang setiap yang melihat karyanya tenggelam dalam pemandangan luas dan tekstur rumit.
Creart 2024: Pameran dari 12 Galeri Seni Tentang Lift Up Your Life
Melalui lensa ini, Prabu menjelajahi hubungan antara manusia dan alam secara kompleks, mendorong untuk mempertimbangkan peran dan tanggung jawab setiap orang dalam melestarikan lingkungan hidup. Tidak hanya sekedar pesta visual, tetapi pameran ini juga menyuguhkan sebuah perjalanan intelektual.
Dipenuhi dengan narasi yang kaya dan makna berlapis, karya Prabu mendorong pengunjung untuk terlibat dengannya pada berbagai tingkatan. Ada sebuah cerita dan momen yang membeku dalam waktu pada setiap karyanya, namun tema eksplorasi, penemuan, dan refleksi abadi tetap digemingkan untuk diutarakan.
Ini bukan kali pertama Prabu melukiskan lanskap alam dengan gaya kontemporer. Sebelumnya dia sudah melukiskan beberapa karya terkait isu yang sama sejak 2021 dan kala itu dipamerkan pada pameran seni bersama Bijaba #2 Sintesis di Bandung.
Kembali bersuara di V&V Gallery, Wisma Geha, Jakarta Pusat dengan topik yang punya beberapa kesamaan isu dengan beberapa pameran sebelumnya, pembeda dari karya-karyanya, kali ini Prabu lebih menggunakan keberagaman warna untuk segala detail yang dia sajikan disetiap lukisannya.
Pameran Pasang Surut yang Bernuansa Lautan di Wisma Geha
Pada setiap lukisannya, Prabu selalu menyuguhan sebuah lanskap alam di hari yang cerah yang digambarkan lewat langit yang dominan menggunakan warna biru muda dengan awan-awan putih, hamparan tanah subur dengan bunga-bunga yang kaya akan warna dan mempunyai kesan overgrow, lalu ada beberapa objek buatan manusia yang terlihat sudah hancur dan tersisa hanya puing-puingnya.
Tak hanya lukisan lanskap, beberapa lukisan Prabu menyampaikan sebuah pesan lewat judul lukisannya seperti pada lukisan yang berjudul 'Save Me' yang menampilkan ilustrasi berangkas tua di tengah rerumputan liar, ada juga lukisan yang judulnya 'My Dream They aren’t as Empty' yang menunjukan ilustrasi sisa puing papan reklame yang masih menancap di sebuah hamparan luas, dan ada yang berjudul 'Turn Me On' dengan ilustrasi kepala gitar yang tertimbun tanah di depan sebuah gunung.
Pada beberapa lukisan ini, Prabu tidak hanya menyampaikan pesan tersirat, melainkan juga memvisualisasi objek yang relate dengan judul namun masih menggunakan objek umum. Dari kedua jenis lukisannya penulis menyimpulkan sebuah pesan tentang bagaimana alam bisa mengakuisisi dan menjadi kembali dominan walau manusia meninggalkan jejak-jejak berupa sampah.
Pameran Beyond Horizons: Modern Vistas of Mountains and Landscapes bisa kalian kunjungi di V&V Gallery, Wisma Geha dari 24 Agustus hingga 21 September 2024.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News