Setiap tahun, umat Islam di seluruh dunia memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW dalam perayaan yang dikenal sebagai Maulid Nabi atau Maulud. Peristiwa yang jatuh pada tanggal 12 Rabi'ul Awal dalam kalender Hijriah ini bukan sekadar ritual tahunan biasa, melainkan momen istimewa untuk mengenang dan merenungkan kembali kehidupan, ajaran, nilai-nilai, dan teladan Nabi Muhammad Rasulullah SAW.
Maulid Nabi menjadi perayaan berharga bagi umat Islam di seluruh dunia untuk menghidupkan kembali semangat cinta kepada Nabi Muhammad SAW dan memperkuat kecintaan terhadap sosoknya serta dalam mengikuti jejaknya.
Perayaan Maulid Nabi memiliki sejarah panjang yang berakar pada abad ke-12 Masehi, ketika penguasa Dinasti Fatimiyah di Mesir mulai memperingatinya secara resmi. Sejak saat itu, tradisi ini menyebar ke berbagai penjuru dunia Islam, dengan bentuk dan cara perayaan yang beragam sesuai dengan budaya setempat.
Di Indonesia misalnya, Maulid Nabi sering ditandai dengan pembacaan kitab Al-Barzanji, yang berisi syair-syair pujian kepada Nabi Muhammad SAW.
Meskipun ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hukum perayaan Maulid Nabi, mayoritas umat Islam melihatnya sebagai momentum berharga untuk memperdalam kecintaan kepada Rasulullah dan mempelajari kembali nilai-nilai Islam yang beliau ajarkan. Peringatan ini bukan sekadar nostalgia sejarah, melainkan momen refleksi dan muhasabah (introspeksi diri).
TPQ Daarul Huda dari awal yang sederhana hingga menjadi pelopor dalam pendidikan alternatif, institusi ini telah membuktikan bahwa pembelajaran tidak terbatas pada ruang kelas konvensional. Melalui program-program imajinatif dan kolaborasi yang luas, mereka telah membuka jalan bagi ribuan orang untuk mengejar pendidikan agama, seperti yang dibuktikan oleh ribuan lulusan yang mampu mengimplementasikan nilai-nilai pelajaran Islam, budaya, dan patriotisme dalam hubungan sosial mereka.
Untuk mendukung semua ini, salah satu program jadwal tahunan, tepatnya Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, sekali lagi diadakan oleh lembaga TPQ Daarul Huda.
Maulid Nabi Sebagai Kekuatan Membangun Solidaritas
Di tengah perbedaan etnis, agama, dan masyarakat yang kaya di Indonesia, peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW menjadi momen yang pas untuk merenungkan makna solidaritas dalam perbedaan. Tema "Satu Dalam Beda Esa Dalam Raga" mengajak kita untuk merenungkan pelajaran dari Nabi Muhammad SAW yang menjaga nilai-nilai kemanusiaan, ketahanan, dan solidaritas.
Peringatan Hari Lahir Nabi bukan hanya sebuah tradisi tahunan bagi umat Muslim, tetapi juga kesempatan bagi seluruh bangsa untuk merasakan semangat persatuan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad. Beliau bisa menjadi sosok yang mampu menyatukan berbagai suku dan kelompok dalam masyarakat pluralistik di Madinah sehingga menjadi sebuah masyarakat yang harmonis, yang kemudian dikenal sebagai "Piagam Madinah."
Dalam merayakan pengabdian selama tiga dekade, TPQ Daarul Huda sekali lagi mengadakan acara tahunan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad. Tema tahun ini adalah "Satu Dalam Beda Esa Dalam Ragam." Representasi dari sebuah ayat: "Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti." (QS. Al-Hujurat: 13), yang akan dilaksanakan pada 17 September 2024, pukul 15:30 WIB hingga selesai.
Peringatan tahun ini atas kelahiran Nabi Muhammad SAW menjadi momentum untuk memperkuat ikatan persaudaraan di antara kita, merayakan perbedaan, dan membangun masyarakat Indonesia yang lebih kokoh dalam solidaritas. Dengan memahami makna "Satu Dalam Beda Esa Dalam Ragam" siap untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang bersatu dalam perbedaan, seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Mari kita jadikan peringatan kelahiran Nabi Muhammad tahun ini sebagai titik balik untuk membangun Indonesia yang lebih komprehensif, toleran, dan bersatu. Karena sebenarnya, di dalam perbedaan itulah terletak kekuatan sejati negara kita, di mana perbedaan dihargai dan solidaritas dijaga.
Semoga lewat artikel ini dapat membangkitkan lebih banyak orang untuk mendukung dan berkontribusi melalui pendidikan berkualitas yang holistik berdasarkan nilai-nilai keagamaan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News