PT Kereta Api Indonesia (KAI) terus melakukan pembenahan demi meningkatkan kualitas layanannya. Saat ini Resparking by KAI Services sudah menggunakan fitur canggih.
LPR atau License Plate Recognition, menjadi teknologi mutakhir yang digunakan KAI untuk memberi layanan parkir serba digital.
LPR atau bisa disebut ANPR (Automatic Number Plate Recognition), merupakan sistem pengenalan plat nomor dengan menggunakan teknologi yang dapat memotret atau merekam plat nomor kendaraan menjadi data digital secara real-time.
Kendaraan yang akan masuk atau keluar stasiun dapat dikontrol dengan mudah melalui sistem ini. Selain itu, LPR juga dikolaborasikan dengan pembayaran serba cashless, sehingga pelanggan tidak harus menunggu lama saat melakukan transaksi di parkir KAI Services.
Sudah diterapkan di mana saja?
Saat ini, teknologi LPR belum menyentuh rata pada seluruh stasiun di Indonesia. Melalui postingan yang diunggah di akun resmi milik KAI Services, layanan LPR sudah terpasang di parkir Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Jakarta.
Nantinya, pihak KAI Services akan terus melakukan pengembangan teknologi di beberapa lokasi parkir yang dikelola oleh KAI Services.
Di sisi lain, LPR dianggap memiliki keunggulan dibandingkan sistem parkir biasa. Bagaimana tidak, LPR tidak memerlukan adanya petugas di pos keluar.
Selain itu, proses verifikasi kendaraan juga menggunakan komponen-komponen yang jauh lebih canggih, yaitu kartu uang elektronik, dan nomor polisi hasil pembacaan sistem LPR petugas control room untuk verifikasi yang bermasalah.
Peningkatan layanan dengan LPR juga dapat mempercepat antrean transaksi di pos keluar, meminimalisir kehilangan tiket, keamanan yang terjamin lewat dua faktor pengecekan, mengurangi penggunaan struk parkir, hingga pelanggan yang tidak perlu menerima kembalian karena sistem sudah menggunakan cashless sepenuhnya.
Baca juga: Jadi Kereta dengan Rute Terpanjang di Indonesia, KA Blambangan Ekspres Jadi Pilihan Hemat untuk Wisata ke Banyuwangi
Bagaimana sistem kerjanya?
Saat kendaraan melewati pos masuk, kamera akan menangkap plat nomor dan memasukkannya ke dalam sistem. Menariknya, setiap karakter (huruf dan angka) pada plat nomor akan dipisahkan.
Kemudian, seluruh karakter pada plat akan dikenali dan diterjemahkan menjadi teks lewat penggunaan teknologi OCR. Setelah itu, pelanggan dapat melakukan tap in kartu KMT (Kartu Multi Trip) maupun kartu uang elektronik.
Apabila kartu valid, maka gate akan terbuka secara otomatis. Seluruh data, seperti jam masuk, ID kartu, dan nomor kendaraan akan dicatat dan disimpan oleh sistem.
Lalu, saat pelanggan ingin keluar dari tempat parkir, sistem LPR akan membaca nomor polisi (nopol) dan ditampilkan di sistem pos keluar.
Setelah itu, pelanggan harus melakukan tap out kartu KMT atau kartu uang elektronik. Sistem akan memproses kartu masuk dan kartu keluar secara otomatis.
Sistem juga akan melakukan pencocokan nomor polisi kendaraan yang tercatat di pos masuk dan keluar. Terakhir, sistem turut melakukan pengecekan saldo kartu dan akan dipotong sesuai dengan tarif parkir yang berlaku.
Apabila selama proses terjadi kesalahan, akan ada petugas di control room yang melakukan verifikasi. Verifikasi dapat terjadi jika ada indikasi kartu yang digunakan di pos masuk dan keluar berbeda, nomor polisi yang berbeda, saldo yang kurang, dan memproses pilihan pembayaran menggunakan kartu lain yang terisi saldo.
Baca juga: Manjakan Penumpang, KAI Pangkas Waktu Tempuh Kereta: Perjalanan Jadi Singkat dan Cepat
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News