Dono Pradana adalah komika Surabaya yang menempatkan namanya di dunia stand up comedy Indonesia. Kariernya yang mulus sebagai komedian membuat ia merambah industri lain.
Film misalnya. Sejumlah film pernah dibintangi Dono salah satunya Yowis Ben3 pada 2021 lalu.
Di bawah panggung stand up dan di balik layar produksi film Dono juga berkarya. Ia dikenal sebagai sebagai podcaster dan content creator andal meski tetap predikatnya sebagai stand up comedian adalah yang paling sering ditonjolkan.
Lalu, bagaimanakah kisah awal Dono menjejakkan karier sebagai komika?
Awal Pengalaman Jadi Komika
Tidak semua komika langsung menjadi komika ulung, begitu juga yang dialami Dono Pradana. Ia harus menjalani proses dari pengamatan, penilaian diri, dan belajar dari yang lebih ahli.
Karena merasa sudah menjadi pribadi yang lucu akhirnya Dono memberanikan diri mengikuti workshop menjadi komika yang diadakan Stand Up Indo-Surabaya pada 2011. Kegiatan sharing ilmu pun diterimanya. Pengalaman demi pengalaman pun didapatkan termasuk mengenai ekspektasinya kalau peserta yang datang memiliki paras ala pelawak.
“Pas ketemu lihat mereka tuh enggak ada muka-muka pelawak sama sekali. Muka-mukanya tuh anak-anak kuliahan terus orang-orang kantoran. Saya tuh ngebayangin mukanya muka pelawak,” ucap Dono kepada Good News From Indonesia dalam segmen GoodTalk.
Setelah mengikuti sesi sharing ilmu itu Dono pun tersadar bahwa stand up comedy berbeda dengan genre komedi pada umumnya. Di situ ia tidak hanya belajar mengocok perut penonton, tapi juga public speaking.
Sudah berbekal ilmu dari pelatihan, rasa kepercayaan diri pun bertambah. Dono lalu memberanikan diri open mic di Kafe Matchbox, Surabaya yang ditonton banyak orang.
Rasa percaya diri yang sudah tertanam lantas berubah menjadi rasa gugup. Di depan banyak penonton jokes Dono sama sekali tidak ada yang kena. Candaan gombal pun akhirnya ia keluarkan ke penonton perempuan di kursi depan.
“Mbaknya bawa flashdisk enggak buat mentransfer hatiku ke hatimu,” ucap Dono dengan jurus gombalannya.
Penonton tersenyum, tapi tidak terpingkal. Nahasnya jokes yang lebih pecah justru datang dari penonton perempuan tersebut.
“’Masnya bawa sepeda motor?’, ‘iya bawa’, ‘muliho saiki po (pulang aja kalau begitu)’. Penonton ketawa, lebih lucu dia,” kata pemilik nama lengkap Aditya Rahman Pradana itu.
Dono turun dari panggung dengan perasaan minder. Akan tetapi, ia tidak menyerah untuk menjadi komika. Rasa penasarannya besar terhadap stand up comedy yang dianggapnya bisa menjadi karier dan kesuksesan.
“Kalau misalkan waktu itu saya nyerah kayaknya enggak bakal ada di posisi sekarang,” ucap Dono yang kini dikenal dengan seri web dokumenter Bondo Wani.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News