aksi nyata mahasiswa melalui program klinik industrial edupreneur memadukan kearifan lokal dan teknologi untuk meningkatkan kemandirian ekonomi pkk desa kemiri - News | Good News From Indonesia 2024

Program Klinik Industrial Edupreneur Padukan Kearifan Lokal dan Teknologi untuk Tingkatkan Kemandirian Ekonomi PKK Desa Kemiri

Program Klinik Industrial Edupreneur Padukan Kearifan Lokal dan Teknologi untuk Tingkatkan Kemandirian Ekonomi PKK Desa Kemiri
images info

Program Klinik Industrial Edupreneur Padukan Kearifan Lokal dan Teknologi untuk Tingkatkan Kemandirian Ekonomi PKK Desa Kemiri


3 Agustus hingga Agustus 2024, Program Klinik Industrial Edupreneur yang digagas oleh Nur Indah Agustina, M.Pd., Ketua Jurusan Kimia Universitas Negeri Malang (UM), sukses dilaksanakan di Desa Kemiri. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat setempat dengan memanfaatkan potensi lokal, khususnya susu dan kopi, melalui pengembangan teknologi yang menciptakan produk baru.

Tim pelaksana program ini melibatkan Deni, Ainur Rokhim, M.Pd., dan Nurin Fitriana, M.Pd., yang bekerja sama untuk menjalankan kegiatan yang berdampak positif pada masyarakat desa.

Design by NM Creative Work
info gambar

Design by NM Creative Work


Fokus utama dari program ini adalah memanfaatkan bahan baku lokal Desa Kemiri, yaitu susu dan kopi, untuk menghasilkan produk inovatif yang bernilai tambah. Salah satu produk yang diperkenalkan adalah teh herbal berbahan dasar kulit kopi, sebuah inovasi yang memadukan kearifan lokal dengan teknologi modern.

Program ini memberikan pelatihan kepada anggota PKK Desa Kemiri tentang bagaimana cara mengolah bahan-bahan tersebut secara efektif dan berkelanjutan. Pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan keterampilan masyarakat dalam memproduksi produk berkualitas yang dapat bersaing di pasar.

Pada sebuah wawancara, Nur Indah Agustina menyampaikan visi program ini dengan jelas. "Kami ingin menunjukkan bahwa kearifan lokal dan teknologi dapat berjalan beriringan. Melalui penggabungan kedua aspek ini, kami berharap dapat membantu masyarakat Desa Kemiri untuk lebih mandiri secara ekonomi dan memperkenalkan produk unggulan mereka ke pasar yang lebih luas," ujarnya. Pernyataan ini mencerminkan semangat program untuk memberdayakan masyarakat desa melalui pendekatan berbasis potensi lokal dan inovasi.

Salah satu peserta pelatihan, Ibu Siti Nurhaliza, mengungkapkan rasa terima kasihnya terhadap program ini. "Program ini sangat bermanfaat bagi kami. Kami belajar cara baru untuk mengolah bahan-bahan lokal dan menghasilkan produk yang berkualitas. Ini adalah langkah besar untuk meningkatkan perekonomian kami," katanya.

Testimoni ini menunjukkan dampak positif langsung dari pelatihan yang diberikan, yang tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis peserta, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat desa.

Program Klinik Industrial Edupreneur ini mendapat dukungan pendanaan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Malang, yang memungkinkan pelaksanaan program secara komprehensif dan efektif. Dukungan ini berperan penting dalam keberhasilan program, memberikan masyarakat Desa Kemiri kesempatan untuk belajar dan mengembangkan keterampilan baru yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, pendanaan dari LPPM memastikan bahwa program ini dapat berjalan lancar dan mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

Melalui program ini, diharapkan Desa Kemiri akan mengalami peningkatan signifikan dalam hal kemandirian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Inovasi teknologi yang diperkenalkan, digabungkan dengan pemanfaatan bahan baku lokal, memberikan potensi besar bagi desa untuk tumbuh secara ekonomi.

Melalui adanya produk unggulan seperti teh herbal dari kulit kopi, Desa Kemiri dapat memperluas pasarnya dan menjadi contoh keberhasilan dalam mengintegrasikan kearifan lokal dengan teknologi modern.

Keberhasilan Program Klinik Industrial Edupreneur di Desa Kemiri diharapkan dapat menjadi teladan bagi desa-desa lain yang ingin memanfaatkan potensi lokal mereka untuk menciptakan peluang ekonomi baru. Program ini menunjukkan bahwa kemandirian ekonomi dapat dicapai melalui kolaborasi antara masyarakat, akademisi, dan institusi pendukung, seperti universitas dan lembaga penelitian.

Di Desa Kemiri, pemanfaatan bahan lokal seperti susu dan kopi bukan hanya sekadar melestarikan kearifan lokal, tetapi juga menciptakan produk inovatif yang memiliki nilai tambah dan daya saing di pasar.

Pendekatan yang digunakan dalam program ini, yakni kolaborasi antara teknologi dan kearifan lokal, sangat relevan bagi desa-desa lain yang memiliki kekayaan sumber daya alam, tetapi belum optimal dalam mengelolanya. Desa-desa ini bisa terinspirasi untuk melakukan hal serupa: memanfaatkan apa yang mereka miliki secara berkelanjutan, sambil terus mencari cara inovatif untuk meningkatkan nilai ekonomi dari produk-produk lokal.

Kolaborasi dengan pihak luar, seperti perguruan tinggi dan lembaga penelitian, dapat membantu desa dalam hal pelatihan, penyediaan teknologi, serta pemasaran produk secara lebih luas.

Program ini juga membuktikan bahwa inovasi tidak harus datang dari luar, melainkan dapat muncul dari kombinasi antara pengetahuan lokal dan teknologi yang tepat guna. Transformasi ekonomi di Desa Kemiri, misalnya, tercapai melalui pengembangan produk teh herbal dari kulit kopi—bahan yang sebelumnya mungkin dianggap sebagai limbah.

Ini menunjukkan bahwa desa-desa lain bisa mulai dari potensi sederhana yang ada di sekitar mereka dan mengembangkannya menjadi produk bernilai tinggi, bahkan di pasar global.

Melalui semangat kolaborasi, Desa Kemiri berhasil memanfaatkan dukungan akademisi dan lembaga pendanaan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di desa, khususnya kelompok PKK. Pelatihan ini memperkuat kemampuan masyarakat dalam mengelola bahan baku lokal secara inovatif dan berkelanjutan, yang kemudian menciptakan peluang ekonomi jangka panjang.

Proses pemberdayaan ini, jika diterapkan di desa-desa lain, dapat membantu menciptakan ekonomi lokal yang mandiri, di mana masyarakat tidak lagi bergantung sepenuhnya pada bantuan eksternal atau pekerjaan di luar desa.

Transformasi ekonomi yang dicapai oleh Desa Kemiri adalah langkah strategis dalam mewujudkan kemandirian ekonomi yang berkelanjutan. Melalui inovasi produk dan pendekatan berbasis sumber daya lokal, desa ini menunjukkan bahwa potensi yang selama ini mungkin diabaikan dapat diolah menjadi komoditas bernilai tinggi.

Dengan dukungan yang tepat, desa-desa lain juga dapat mengambil langkah serupa dan mengembangkan strategi ekonomi berbasis potensi lokal mereka.

Inspirasi dari keberhasilan Desa Kemiri terletak pada kemampuannya untuk menggabungkan kearifan lokal dengan inovasi teknologi yang sederhana tapi efektif. Ini menjadi pelajaran penting bagi desa-desa lain bahwa transformasi ekonomi dapat dimulai dari pemanfaatan sumber daya yang ada, dipadukan dengan semangat kolaborasi dan inovasi.

Model ini dapat menjadi solusi jangka panjang untuk menciptakan ekonomi lokal yang lebih kuat dan mandiri, di mana setiap desa mampu mengoptimalkan potensi yang dimilikinya untuk kesejahteraan masyarakatnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NI
KG
Tim Editorarrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.