rasa buah bentuk bunga dan karakteristik pohon kecombrang - News | Good News From Indonesia 2024

Mengenal Rasa Buah, Bentuk Bunga dan Karakteristik Pohon kecombrang

Mengenal Rasa Buah, Bentuk Bunga dan Karakteristik Pohon kecombrang
images info

Harum, asam dan menyegarkan, itulah kata-kata yang paling tepat untuk menggambarkan tanaman kecombrang. Dari buah, bunga, hingga bunganya, telah lama dimanfaatkan sebagai rempah penyedap , tanaman hias hingga obat tradisional, oleh masyarakat Indonesia.

Bagi Kawan yang menyukai hidangan berbahan kecombrang atau bahkan belum pernah mencobanya, mari mengenal lebih jauh mengenai rasa buah dan bunga hingga karakteristik pohon kecombrang disini!

Apa itu Pohon Kecombrang dan Ciri-Cirinya?

Kecombrang merupakan tanaman tropis yang berasal dari Asia Tenggara khususnya Indonesia, Thailand Selatan dan Malaysia. Di Indonesia sendiri, tanaman bernama latin Etlingera elatior yang masih satu famili dengan Zingiberaceae ( jahe-jahean ) ini, banyak ditemukan di daerah pegunungan di Pulau Sumatera dan Jawa.

Pohon kecombrang masuk ke dalam kategori tanaman terna (tahunan) yang memiliki siklus hidup panjang yakni lebih dari dua tahun.

Menjadi tanaman khas yang banyak dimanfaatkan, kecombrang memiliki julukan tersendiri di tiap daerah loh Kawan. Ia disebut Honje oleh suku Sunda, Kincung oleh orang Medan, Bungong Kala oleh orang Aceh, Combrang oleh Suku Jawa, Sambuang oleh suku Minangkabau, Patikala oleh orang Sulawesi Selatan, Kecicang oleh orang Bali, hingga Lucu oleh orang Banyuwangi.

Bagaimana dengan di negara Asia Tenggara lainnya? Di Thailand kecombrang dikenal dengan Bunga Kantan sementara di Thailand ia dinamai Daalaa.

Bukan hanya karena wanginya yang harum dan rasa asamnya yang menyegarkan, kecombrang juga mudah dikenali karena karakteristik tanamannya yang unik.

Pohon kecombrang memiliki batang yang menjulang tinggi yang tingginya bisa mencapai 3 hingga 5 meter. Batang pohon kecombrang masuk dalam kategori batang semu gilig yang tidak berkayu dan tersusun atas pelepah daun yang saling menyelimuti dengan rapat. Meskipun demikian, batang semu pada pohon kecombrang tetap memiliki fungsi sebagai penopang tanaman dan sebagai tempat melekatnya daun, bunga, dan buah dari tanaman ini.

Ciri khas lainnya adalah batang pohon kecombrang membesar di bagian pangkalnya dan tumbuh saling berdekatan antara satu dengan yang lainnya membentuk rumpun jarang. Dan ketika batang tanaman ini menua akan membuatnya tampak seperti tanaman jahe atau lengkuas.

Batang pohon ini tumbuh keluar dari rimpangnya yang menjalar di bawah tanah. Pohon kecombrang sendiri memiliki rimpang yang tebal mirip dengan rimpang jahe dan memiliki warna krem kemerah-jambuan ketika masih muda.

Tiap batang pohon kecombrang dihiasi oleh 15 hingga 30 helai daun besar berwarna hijau mengkilap dengan panjang 20–90 cm dan lebar 10–20 cm yang tersusun dalam dua baris berselang-seling. Daunnya berbentuk jantung dengan ujung meruncing dan tepian bergelombang.

Bukan hanya pohonnya yang menjulang, bagian lain yang membuat tanaman ini mudah dikenali, apalagi jika bukan bunganya yang besar dengan warna merahnya yang begitu mencolok.

Bukan hanya bunganya yang menggoda, buah dari tanaman kecombrang juga tak kalah unik.

Buah kecombrang berukuran 2-2,5 cm yang tumbuh bergerombol di dalam sebuah bongkol yang berbentuk bulat agak lonjong dengan diameter 10–20 cm. Bongkol buah kecombrang ini menempel pada batang pohon kecombrang dan berada diantara daunnya yang lebat.

Jika masih di dalam bongkolnya, buah kecombrang sekilas akan mirip dengan nanas, namun bedanya, buah kecombrang memiliki rambut halus di bagian luar dan berwarna hijau saat masih muda dan merah saat telah masak. Saat dibuka, buah kecombrang mirip dengan markisa yang berbiji banyak dengan warna coklat kehitaman namun memiliki salut biji (arilus) putih bening atau kemerahan yang memiliki cita rasa asam.

Bagaimana Bentuk Bunga Kecombrang

Tak salah jika Orang Barat menyebut kecombrang sebagai Torch Ginger atau Torch Lily, karena secara visual, bunga kecombrang akan mengingatkan kita dengan obor (torch) yang menyala.

Yang paling unik, bunga kecombrang nampak seperti karangan bunga-bunga kecil yang tersusun begitu rapat dan rapi.

Kelopak bunga kecombrang berbentuk tabung dengan panjang 3-3,5 cm dan terbagi menjadi 3 bagian atau taju. Saat masih muda atau belum mekar, kelopak akan menutup rapat dan berwarna merah muda agak putih. Barulah kemudian ketika mekar, kelopak bunga kecombrang akan terbuka dan memperlihatkan bagian dalam bunga dan memancarkan warna merah yang lebih terang.

Untuk bagian mahkotanya, berbentuk tabung berukuran 4 cm dengan ujung sedikit meruncing dan bertekstur lembut sedikit berdaging. Warna mahkota bunganya bervariasi dari merah muda pucat hingga merah tua yang pekat.

Terdapat juga daun pelindung bunga kecombrang yang berbentuk jorong dengan ukuran yang cukup besar yakni dengan panjang sekitar 7-18 cm dan lebar 1-7 cm. Daun pelindung pada bunga kecombrang berwarna merah muda hingga merah terang dengan tekstur yang licin berdaging dan akan melengkung membalik ke arah luar ketika mekar.

Rasa Bunga dan Buah Kecombrang

Hampir semua bagian kecombrang dapat dimanfaatkan, namun bagian yang paling umum dikonsumsi atau ditambahkan sebagai bahan masakan adalah bagian buah dan bunganya.

Rasa bunga kecombrang cukup unik yang merupakan perpaduan antara rasa asam layaknya buah lemon, pedas layaknya jahe dan beraroma harum seperti serai.

Sementara untuk buahnya, memiliki rasa yang cenderung asam dan sedikit manis berbalut aroma yang segar khas bunganya. Tekstur buahnya agak keras saat muda, namun akan menjadi lebih lunak saat telah matang.

Masakan Berbahan Kecombrang

Sejak dulu, Kecombrang biasa digunakan pada berbagai olahan masakan, khususnya pada sambal serta olahan ikan dan daging. Berikut beberapa contoh hidangan nusantara yang berbahan kecombrang:

Di Sulawesi Selatan, kecombrang digunakan sebagai rempah penyedap Pallumara atau ikan kuah kuning untuk memberikan sensasi asam yang menyegarkan.

Di Jawa Barat kecombrang umumnya akan dikonsumsi langsung bersama sambal sebagai lalapan. Jika digunakan sebagai lalapan, biasanya yang dikonsumsi adalah bunga kecombrang yang masih muda dan menguncup.

Di Purwokerto, Jawa Tengah, ada Pecel Kecombrang yang begitu legendaris dan semakin langka keberadaannya. Berbeda dengan pecel pada umumnya, pecel ini begitu spesial karena ditambah dengan irisan bunga kecombrang rebus yang pastinya menggoyang lidah.

Penggunaan bunga Kecombrang juga bisa Kawan temukan pada Sambal Andaliman Rias khas suku Batak. Bunga kecombrang berpadu bersama bahan-bahan lainnya seperti cabai segar dan bawang merah yang sukses menghasilkan sambal bercita rasa unik dan menggugah selera.

Gulai Unji merupakan hidangan nusantara lainnya yang menggunakan unji ( sebutan untuk bunga kecombrang di Bengkulu ) sebagai bahan pelengkapnya. Berbahan dasar ikan asap, penambahan bunga kecombrang pada sajian inilah yang membuat cita rasanya menjadi spesial.

Bagaimana? Menjadi rindu untuk kembali merasakan cita rasa khas dari kecombrang atau justru menjadi penasaran untuk mencobanya? Yang jelas, bunga maupun buah kecombrang memang menawarkan sensasi rasa yang unik dan sulit untuk dilupakan. Bagi Kawan yang belum pernah mencobanya, yuk agendakan untuk mencicipi hidangan berbahan kecombrang sesuai daerah Kawan!

Baca juga : Tak Sekedar Sedap, Inilah 7 Manfaat Kecombrang yang Menakjubkan

Sumber:
https://media.neliti.com/media/publications-test/142159-kecombrang-etlingera-elatior-sebuah-tinj-ad1e7f11.pdf
https://repository.poltekkespim.ac.id/id/eprint/778/5/Bab%20II%20-%20AUDRY%20REGITA%20AYU%20FARDI.pdf
https://repository.unimus.ac.id/2317/3/BAB%20II.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Kecombrang
https://indonesia.go.id/kategori/seni/427/kecombrang-si-wangi-penuh-manfaat?lang=1
https://lindungihutan.com/blog/manfaat-bunga-kecombrang/
https://www.mongabay.co.id/2021/04/01/kecombrang-tumbuhan-khas-indonesia-yang-kaya-manfaat/
https://ijbs-udayana.org/index.php/ijbs/article/view/480
https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_Indonesian_dishes
https://www.indoindians.com/sambal-kecombrang-torch-ginger-sambal/
https://sadabhumi.com/wikiherbal/kecombrang
https://www.kompasiana.com/wardhanahendra/552e41a86ea83468318b45a5/mencicipi-pecel-bunga-kecombrang-yang-unik-dan-langka-di-purwokerto
https://www.rri.co.id/daerah/104933/gulai-unji-khas-daerah-kaur

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel inisepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

RW
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.