kreatif mahasiswa kkn uns kelompok 16 kelola sampah lewat bank sampah dan budidaya maggot - News | Good News From Indonesia 2024

Kreatif! Mahasiswa KKN UNS Kelompok 16 Kelola Sampah Lewat Bank Sampah dan Budidaya Maggot

Kreatif! Mahasiswa KKN UNS Kelompok 16 Kelola Sampah Lewat Bank Sampah dan Budidaya Maggot
images info

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Kelompok 16 berhasil mengimplementasikan program pengelolaan sampah yang inovatif di Desa Kapuan, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora. Program ini mencakup dua kegiatan utama yaitu, pendirian bank sampah dan budidaya maggot yang bertujuan untuk mendorong masyarakat Desa Kapuan agar tidak lagi membuang sampah sembarangan atau membakarnya, yang dapat menyebabkan polusi lingkungan.

Kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang benar masih perlu ditingkatkan. Masih banyak masyarakat yang terbiasa membuang sampah sembarangan atau membakarnya, tanpa menyadari dampak buruknya terhadap lingkungan, seperti polusi udara dan tanah.

Menyikapi situasi ini, Mahasiswa KKN UNS Kelompok 16 menginisiasi program kerja yang dapat mengedukasi dan melibatkan masyarakat dalam program pengelolaan sampah yang lebih baik. Program ini terdiri dari bank sampah untuk memfasilitasi pengumpulan dan pengelolaan sampah secara terstruktur, serta budidaya maggot sebagai solusi pengolahan sampah organik.

Melalui kedua program ini, masyarakat tidak hanya diajak untuk lebih peduli terhadap lingkungan, tetapi juga diberikan peluang untuk mendapatkan nilai ekonomi dari pengelolaan sampah yang lebih bijak.

Bank sampah dibangun bersama dengan warga setempat pada Minggu (28/7/2024) di Desa Kapuan sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan sampah anorganik. Bank sampah ini menjadi tempat pengumpulan sampah anorganik dari masyarakat, yang kemudian dipilah berdasarkan jenisnya, seperti plastik, kaleng, dan kertas.

Pahlawan Pendidikan dari Delta Mahakam, Indriati, Guru dan Bunga Tauladan di SD 014 Anggana

Kegiatan ini dilakukan dengan penuh semangat oleh warga setempat yang mulai memahami pentingnya memilah sampah sejak dari rumah. Mahasiswa KKN UNS Kelompok 16 juga bekerja sama dengan perangkat Desa Kapuan dalam membentuk tim pengelola bank sampah untuk memastikan program ini berjalan berkelanjutan.

Tim ini bertugas mengumpulkan sampah yang sudah dipilah dari setiap rumah warga, menimbangnya, dan kemudian mengantarkannya ke bank sampah. Sementara itu, sampah organik yang dikumpulkan dari rumah warga akan dibawa ke tempat budidaya maggot untuk diolah lebih lanjut.

Sumber: Dokumentasi Pribadi
info gambar

Mahasiswa KKN UNS Kelompok 16 juga memperkenalkan budidaya maggot sebagai solusi untuk pengelolaan sampah organik. Sosialisasi dan pelatihan budidaya maggot dilaksanakan pada Kamis (8/8/2024) di Desa Kapuan.

Maggot merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut pakan ternak yang berasal dari larva lalat, yang memiliki kemampuan tinggi dalam menguraikan limbah organik, menjadikannya solusi efektif untuk mengurangi sampah organik.

Sampah organik yang dikumpulkan dari rumah-rumah warga dibawa ke tempat budidaya maggot, di mana sampah tersebut diolah menjadi pakan bagi maggot. Sampah organik akan didegradasi oleh maggot menjadi partikel yang lebih kecil dan juga kasgot.

Maggot yang dipanen dapat dijadikan sumber pakan protein tinggi untuk hewan ternak, seperti ikan, ayam, dan burung. Sedangkan sisa pakan atau kasgot dapat dimanfaatkan sebagai pupuk.

Program budidaya maggot ini tidak hanya membantu mengurangi volume sampah organik secara signifikan saja, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat melalui produk sampingan yang bernilai.

Tim KKN-PPM UGM 2024 Ciptakan Terobosan Spektakuler: Rumah Inovasi Salak Ubah Wajah Desa Tamanayu!
Sumber: Dokumentasi Pribadi
info gambar

Upaya yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN UNS Kelompok 16 menunjukkan bahwa dengan kolaborasi dan partisipasi aktif dari masyarakat, masalah sampah yang kompleks dapat diatasi dengan solusi yang kreatif dan inovatif.

Program bank sampah dan budidaya maggot tidak hanya bertujuan untuk menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik serta peluang ekonomi yang dapat dihasilkan. Keberhasilan ini menjadi langkah awal menuju Desa Kapuan yang lebih bersih, sehat, dan sejahtera.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

FR
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

đŸš« AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.