Dalam rangka melaksanakan salah satu pilar perguruan tinggi, yaitu pengabdian masyarakat, Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menggelar KKN-PPM tahun 2024 di Kecamatan Sungai Kakap dan Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat.
Program ini merupakan kelanjutan dari KKN yang telah dilaksanakan pada periode tahun-tahun sebelumnya.
KKN-PPM yang dilaksanakan pada periode Juli hingga Agustus ini bertujuan untuk melanjutkan pemberdayaan masyarakat serta pembangunan berkelanjutan di kedua kecamatan tersebut.
Sedikit berbeda dari tahun sebelumnya, lokasi pelaksanaan KKN-PPM tahun ini berfokus pada tiga desa, yaitu Desa Sungai Kakap, Desa Punggur Kapuas, dan Desa Pematang Tujuh.
Program ini mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendestrans) yang berfokus pada pengembangan di kawasan Rasau.
Selain itu, Bappeda Kubu Raya dan Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) Kalimantan Barat turut digandeng pada pelaksanaan program ini.
Sebanyak 21 mahasiswa UGM dari berbagai fakultas diterjunkan dalam program KKN-PPM ini. Mereka akan mengabdikan diri selama kurang lebih 50 hari (1 Juli 2024–19 Agustus 2024) dengan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan dan menunjang kualitas hidup masyarakat setempat.
Sebelum pelaksanaan KKN-PPM, mahasiswa sudah mempersiapkan segala kebutuhan termasuk susunan program kerja yang akan diimplementasikan di masyarakat.
Beberapa program unggulan yang akan dilaksanakan meliputi peningkatan kesehatan masyarakat, pemberdayaan ekonomi, pelatihan teknologi informasi, dan pengembangan sektor pertanian.
Dr. Dwi Ertiningsih, S.Si., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN-PPM UGM di Kab. Kubu Raya, menyatakan bahwa program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat di tiga desa tersebut.
"Kami berupaya untuk melibatkan masyarakat secara aktif dalam setiap kegiatan. sehingga mereka dapat merasakan manfaat langsung dari program ini dan dapat mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh setelah mahasiswa KKN kembali ke kampus," ujarnya.
Dengan menggandeng Kemendestrans memungkinkan adanya fokus khusus pada pengembangan di kawasan Rasau, termasuk peningkatan infrastruktur dan fasilitas publik. Sementara itu, dukungan dari Bappeda Kubu Raya akan memastikan bahwa program KKN-PPM ini sejalan dengan rencana pembangunan daerah.
Kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk memastikan bahwa program-program yang dijalankan dapat berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Selain itu, Kagama Kalbar turut berperan aktif dalam mendukung kegiatan KKN-PPM ini, dengan memberikan berbagai bentuk bantuan dan bimbingan kepada mahasiswa.
Diharapkan kontribusi dari para alumni UGM yang ada di Kalimantan Barat dapat memperkaya pengalaman mahasiswa KKN dan memberikan dampak positif yang lebih luas.
Selama 50 hari ke depan, para mahasiswa KKN akan tinggal bersama masyarakat di tiga desa tersebut. Mereka diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang mampu memberikan solusi atas berbagai permasalahan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang ada.
Dengan semangat gotong royong dan inovasi, program KKN-PPM UGM 2024 ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Kecamatan Sungai Kakap dan Kecamatan Rasau Jaya.
“Dengan adanya KKN dari mahasiswa, ini sangat membantu karena saling menguatkan satu sama lain antara perangkat desa dan mahasiswa dalam membangun desa,” pungkas Anwar selaku Kepala Desa Punggur Kapuas (5 Juli).
Dengan demikian, penerjunan KKN-PPM UGM 2024 ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran bagi mahasiswa, tetapi juga menjadi momentum penting dalam upaya pemberdayaan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Kubu Raya.
Penulis : Riris Adelia dan Citra Nur Haliimah
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News


