Halo, sobat GNFI! Salam sehat dari kami, Tim KKN-PPM Cahea Busel 2024, di Kabupaten Buton Selatan. Kami menjalankan program kerja di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Lapandewa dan Sampolawa tepatnya di Desa Gaya Baru dan Desa Gerak Makmur.
Program kerja yang kami bawakan merupakan gabungan dari empat klaster, yaitu Medika (Medis dan Kesehatan), Saintek (Sains dan Teknologi), Soshum (Sosial Humaniora), serta Agro (Pertanian, Peternakan, dan Perikanan).
Pada hari Selasa (16/07/2024) kemarin, klaster Medika berhasil menjalankan salah satu program kerja yaitu pengenalan pengelolaan sampah berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan pemilahan sampah di lingkungan sekolah dengan sasaran siswa-siswi SDN 1 dan SDN 2 Gerak Makmur.
Selama masa observasi, masih banyak ditemukan masyarakat yang membuang sampah ke laut dengan alasan sampah tersebut akan hilang ditelan laut. Selain itu, fasilitas di Desa Gerak Makmur untuk mengumpulkan, mengangkut, dan mengelola sampah masih terbatas dan kurang memadai.
Hal ini mengakibatkan sebagian besar sampah berakhir di lokasi pembuangan akhir (TPA) dan tidak terkelola dengan baik. Rendahnya kesadaran masyarakat terkait pengelolaan sampah menjadi salah satu alasan kami dalam mengangkat topik ini untuk mengajak mereka berkontribusi langsung dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Meriahnya Kolaborasi Perayaan 17 Agustus KKN UGM dan Warga Dusun Jombor, Bandungan
Program Pengenalan Pengelolaan Sampah Berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan Pemilahan Sampaholeh Tim Medika KKN-PPM UGM Cahea Busel 2024
Dalam rangka mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), kami mengadakan program kerja yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan sikap peduli siswa-siswi terhadap lingkungan sekitar serta meminimalisasi terjadinya pencemaran lingkungan.
Program ini disampaikan dalam bentuk kegiatan sosialisasi berupa edukasi terkait pentingnya perilaku 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan pemilahan sampah melalui media cetak berupa poster. Konten yang tertera di dalam poster meliputi penjelasan perilaku 3R dan mempersuasif pelajar untuk mulai memilah sampah berdasarkan kategori organik dan anorganik sejak dini.
Program kerja ini merupakan bentuk implementasi dari SDGs ke-3, 4, 6, dan 13. Selain itu, kegiatan yang dilakukan tidak hanya berhenti dalam bentuk sosialisasi saja, tetapi juga berkolaborasi dengan program kerja lain yang dijalankan dalam bentuk aksi, seperti melukis botol plastik untuk dijadikan tempat penyimpanan barang (Reuse), mengolah limbah plastik menjadi ecobrick (Reduce), serta pemanfaatan limbah minyak jelantah menjadi lilin (Recycle).
Kolaborasi dengan Pihak Sekolah dan Puskesmas Gerak Makmur
Program kerja kami tidak akan terlaksana dengan baik tanpa dukungan dari pihak sekolah dan tenaga kesehatan Puskesmas Gerak Makmur. Kerja sama ini diharapkan tidak hanya berjalan di tahun ini saja, melainkan juga berjalan secara berkelanjutan pada tahun-tahun berikutnya.
Thraustochytrids, si Kecil yang Berpotensi menjadi Alternatif Omega-3
Pihak sekolah dan puskesmas sangat proaktif dan responsif dalam mengumpulkan peserta serta menyediakan tempat untuk pelaksanaan program kami. Dalam menjalankan program kerja ini, siswa-siswi sangat antusias dalam mendapatkan pengetahuan baru terkait perilaku-perilaku 3R yang ditunjukkan melalui keaktifan para siswa ketika sosialisasi berlangsung. Keaktifan tersebut ditunjukkan dalam bentuk tanya jawab antara siswa-siswi dengan mahasiswa KKN yang melakukan sosialisasi.
Dengan diadakannya edukasi pengenalan perilaku 3R dan pemilahan sampah, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat serta mengurangi risiko penyebaran penyakit tertentu.
Beberapa penyakit yang dapat timbul akibat pengelolaan limbah yang tidak tepat adalah diare, penyakit kulit, dan ISPA. Oleh karena itu, mari kita terapkan pengelolaan limbah berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle) guna menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News