Mengapa seseorang bisa terjebak dalam lingkaran kecanduan judi online? Pertanyaan ini sering kali muncul ketika kita melihat dampak buruk yang ditimbulkan.
Perilaku kecanduan judi online kini semakin marak di era digital ini, mengintai siapa saja tanpa pandang usia. Tidak hanya berdampak pada keuangan, kecanduan ini juga dapat merusak hubungan sosial dan kesehatan mental.
Agar kita dapat mengatasi masalah ini, penting untuk memahami mekanisme dan tanda-tanda kecanduan judi online. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kecanduan dan mengidentifikasi tanda-tanda yang perlu diwaspadai.
1. Mekanisme Kecanduan Judi Online
Judi online memanfaatkan mekanisme psikologis untuk menarik dan mempertahankan pemainnya. Dengan memahami bagaimana otak kita bereaksi terhadap kemenangan dan kekalahan, kita bisa lebih sadar akan bahaya yang mengintai di balik permainan yang tampaknya tidak berbahaya ini. Berikut mekanisme yang dapat kita pahami, mengapa banyak orang kecanduan judi online.
1) Penguatan Positif
Ketika seseorang mengalami kemenangan atau menerima imbalan finansial dari judi online, hal ini memberikan dorongan positif yang mendorong mereka untuk terus bermain. Keberhasilan tersebut menciptakan rasa euforia yang membuat pemain merasa sulit untuk berhenti.
2) Penguatan Negatif
Judi online sering kali digunakan sebagai pelarian oleh individu yang ingin menghindari masalah pribadi, stres, atau kecemasan. Dalam upaya untuk mencari kenyamanan dan melarikan diri dari situasi yang tidak menyenangkan, mereka menemukan permainan ini sebagai solusi sementara yang menggoda.
3) Sensasi dan Kepuasan
Aktivitas judi online memberikan sensasi dan kepuasan yang merangsang peningkatan kadar dopamin dalam otak. Peningkatan ini mendorong pemain untuk terus mengulangi perilaku berjudi dalam upaya mencari kembali sensasi tersebut, sehingga menciptakan siklus yang sulit diputus.
2. Tanda-Tanda Kecanduan Judi Online
Mengenali tanda-tanda kecanduan judi online bisa menjadi langkah pertama untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Ketika perilaku berjudi mulai mempengaruhi kehidupan sehari-hari, saatnya kita waspada dan mengambil tindakan. Berikut adalah tanda-tanda kecanduan judi online yang wajib kita pahami.
1) Kehilangan Kendali
Orang yang kecanduan judi online sulit mengendalikan keinginan untuk terus bermain, bahkan setelah mengalami kerugian besar. Mereka merasa terperangkap dalam siklus perjudian yang sulit dihentikan, meskipun sadar akan dampak negatifnya.
2) Prioritas yang Salah
Pecandu judi online sering kali mengabaikan tanggung jawab pribadi, pekerjaan, atau hubungan sosial demi memprioritaskan perjudian. Keasyikan dalam dunia maya ini menyebabkan mereka menunda atau mengesampingkan hal-hal penting dalam kehidupan sehari-hari.
3) Ketergantungan Emosional
Mereka mengembangkan ketergantungan emosional pada judi online, merasa gelisah, cemas, atau tidak nyaman ketika tidak dapat bermain. Perasaan ini mendorong mereka untuk kembali berjudi sebagai cara mengatasi ketidaknyamanan tersebut.
4) Mengabaikan Konsekuensi Negatif
Meskipun mengalami kerugian finansial atau masalah pribadi akibat judi online, pecandu sering kali menutup mata terhadap konsekuensi negatif ini dan terus bermain. Ketidakmampuan untuk berhenti meskipun dampak buruknya jelas menunjukkan tingkat kecanduan yang parah.
5) Keinginan yang Kuat untuk Berjudi
Seseorang yang kecanduan judi online merasakan dorongan yang kuat dan tak terkendali untuk terus bermain. Ketika tidak berjudi, mereka merasa tidak puas dan selalu mencari kesempatan untuk kembali ke permainan.
6) Kehilangan Minat pada Aktivitas Lain
Kecanduan judi online bisa membuat individu kehilangan minat pada kegiatan lain yang dulu mereka nikmati. Aktivitas yang dulunya menyenangkan menjadi tidak menarik lagi, karena fokus mereka sepenuhnya teralihkan pada perjudian.
7) Pandai Berbobong
Dalam konteks kecanduan judi, individu yang terjerat dalam perilaku ini sering kali merasa tertekan dan enggan untuk mengungkapkan aktivitas berjudi mereka kepada orang-orang terdekat, seperti keluarga dan teman. Beberapa alasan mengapa mereka menjadi pandai berbohong adalah sebagai berikut:
- Menutupi masalah yang ada: Pecandu judi mungkin merasa malu dan menganggap aktivitas berjudi mereka sebagai tanda kelemahan atau kegagalan. Mereka khawatir akan konsekuensi sosial, stigma, atau kemarahan dari orang-orang terdekat. Oleh karena itu, mereka berbohong untuk menutupi masalah tersebut dan melindungi diri sendiri.
- Mempertahankan akses ke sumber daya: Kecanduan judi seringkali berhubungan dengan masalah finansial. Pecandu mungkin telah menghabiskan banyak uang untuk berjudi dan perlu berbohong agar tetap dapat mengakses sumber daya keuangan seperti uang tunai, kartu kredit, atau pinjaman. Dengan berbohong, mereka berharap bisa terus berjudi tanpa terdeteksi.
- Menghindari konflik dan hukuman: Berbohong dapat menjadi cara untuk menghindari konfrontasi atau hukuman dari orang-orang terdekat. Mereka mungkin takut akan kemarahan, kekecewaan, atau penolakan dari keluarga atau teman jika aktivitas berjudi mereka terbongkar. Dengan berbohong, mereka berusaha mempertahankan hubungan dengan orang-orang tersebut tanpa menghadapi konsekuensi negatif.
Walaupun kemampuan berbohong dapat memberikan kelegaan sementara bagi pecandu judi, pada akhirnya hal ini hanya memperburuk situasi. Kebohongan tidak hanya merusak hubungan dengan orang lain, tetapi juga memperkuat siklus kecanduan dan menghambat proses pemulihan.
Penting untuk diingat bahwa kecanduan judi online adalah kondisi yang rumit dan dipengaruhi oleh faktor psikologis, sosial, dan neurobiologis. Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal menunjukkan tanda-tanda kecanduan judi online, sangat penting untuk mencari bantuan profesional dan dukungan untuk mengatasi masalah ini.
Sumber:
Aziz, Ilham. 2024. Berpisah dengan Judi Online: Menciptakan Kehidupan yang Penuh Makna dan Kebahagiaan. Yogyakarta: Cahaya Harapan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
