Sangkuriang merupakan tokoh Sunda yang ceritanya sangat melekat di warga Indonesia khususnya, Jawa Barat. Sangkuriang diyakini sebagai sosok dibalik terciptanya Gunung Tangkuban Perahu yang berada di kawasan Bandung.
Banyak tempat yang diyakini sebagai peninggalan Sangkuriang, salah satunya tapak kaki yang membekas pada sebongkah batu di tengah sungai di Kampung Mekarsari, Desa Sawit, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta.
Kisah Dayang Sumbi hingga Rahasia Kecantikannya
Sebongkah batu tempat telapak kaki Sangkuriang ini berukuran besar. Namun warga setempat sendiri tidak mengetahui kapan pastinya batu tersebut ditemukan. Tetapi mereka mempercayainya sebagai situs peninggalan sejarah, bahkan memiliki kekuatan magis.
“Tidak tahu sejak kapan disebut sebagai telapak kaki Sangkuriang, yang pasti hingga kini dipercaya dan ada warga yang sering melakukan ritual,” Kata Samsudin, salah satu warga setempat yang dimuat Ayobandung.
Usia batu 15 juta
Tokoh masyarakat, Ahmad Fadil menyatakan pada zaman dulu batu itu digunakan untuk menyaksikan bulan madu antara Sangkuriang jika berhasil menikah dengan Dayang Sumbi. Tetapi ada juga yang meyakini batu itu sebagai tempat musyawarah atau bale sawala.
“Maka dari itu masyarakat menyebutnya batu kursi. Batu kursi ini hanya dapat dilihat ketika debit air Waduk Jatiluhur surut,” ungkapnya.
Sesar Lembang dan Legenda Sangkuriang
Samsudin mengatakan pernah ada peneliti dari Masyarakat Geografi Nasional Indonesia dan Kelompok Riset Cekungan Bandung yang melakukan penelitian dan memperkirakan usia batu ini 5-15 juta tahun.
“Menurut mereka awalnya tersusun endapan. Endapan paling bawah paling awal mengendap,” katanya.
Jadi pariwisata
Karena itu, dirinya berharap ada yang meneliti dan menjelaskan asal usul batu tersebut lebih detail. Terlepas dari hasil buatan manusia ataupun terbentuk secara alami, hasil penelitian itu bisa jadi modal utama untuk mengembangkan sektor pariwisata.
“Batu kursi ini memiliki nilai sejarah, akan tetapi harus dibuktikan oleh yang berwenang untuk mengetahui kebenarannya, yang pasti kami memang saat ini masih menunggu,” katanya.
Walau saat ini akses jalan ke lokasi belum ada, tetapi ke depan akses jalan akan dibuka. Apalagi lokasi situs batu kursi tidak jauh dari lokasi situs batu yang menyerupai benteng keraton yang tersusun rapi.
Sangkuriang Agrihorti, Inovasi Baru Varietas Kentang
Masyarakat menduga lokasi batu peti itu sebagai Kerajaan Sangkuriang dan tempat pembuatan perahu yang menyebabkan peristiwa Tangkuban Perahu terjadi sampai menjadi gunung saat ini.
“Percaya atau tidak, itulah cerita yang berkembang di sini secara turun temurun, untuk membuktikan kebenarannya memang perlu penelitian dari ahlinya, yang kemudian akan dibuka akses jalan untuk sektor pariwisata,” ujar Ahmad,
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News