5 jenis sampah yang paling banyak dihasilkan di indonesia - News | Good News From Indonesia 2024

5 Jenis Sampah yang Paling Banyak Dihasilkan di Indonesia

5 Jenis Sampah yang Paling Banyak Dihasilkan di Indonesia
images info

Indonesia merupakan negara dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, menjadikannya sebagai negara yang memiliki populasi terbanyak nomor tiga di dunia. Tingginya populasi menyebabkan tingginya jumlah sampah yang dihasilkan setiap harinya. Sampah menjadi masalah lingkungan yang signifikan di Indonesia, terutama karena pengelolaan sampah yang belum optimal. Berikut adalah lima jenis sampah yang paling banyak di Indonesia.

Sampah Organik

Sampah organik, yang meliputi sisa makanan, daun, dan material alami lainnya, adalah jenis sampah yang paling banyak dihasilkan di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2022, komposisi sampah didominasi oleh sampah organik, yaitu mencapai 41,27% dari total sampah.

sampah organik
info gambar

Meskipun sampah organik lebih mudah terurai dibandingkan dengan sampah plastik, pengelolaan yang tidak tepat dapat menyebabkan masalah lingkungan, seperti pencemaran air tanah dan pembentukan gas metana yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.

Pengolahan sampah organik secara benar melalui kompos atau biogas dapat mengurangi dampak negatifnya. Namun, praktik pengelolaan sampah organik yang efektif masih belum diterapkan secara luas di seluruh Indonesia. Edukasi dan fasilitasi bagi masyarakat untuk memanfaatkan sampah organik menjadi produk yang bernilai, seperti kompos, sangat diperlukan.

Sampah Plastik

Indonesia merupakan penyumbang sampah plastik terbesar di dunia yang menduduki peringkat kedua, sebesar 5.4 juta ton per tahun, menurut data Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-bangsa (UNEP). Sampah plastik sulit terurai dan dapat bertahan selama ratusan tahun di lingkungan. Plastik yang tidak terkelola dengan baik dapat merusak kehidupan laut dan mencemari perairan.

botol plastik
info gambar

Menurut data statistik persampahan domestik Indonesia, sekitar 3,2 juta ton sampah plastik dihasilkan setiap tahun di Indonesia. Sayangnya, sebagian besar dari sampah ini tidak terkelola dengan baik. Produk plastik sekali pakai seperti kantong plastik, botol air, dan kemasan makanan menjadi penyumbang terbesar.

Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan berbagai regulasi seperti pembatasan penggunaan kantong plastik di toko-toko ritel dan kampanye pengurangan penggunaan plastik sekali pakai. Namun, upaya ini masih memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat agar benar-benar efektif.

Sampah Kertas

Sampah kertas menjadi sampah yang paling banyak dihasilkan di Indonesia yang berada di urutan ketiga, yaitu sebesar 11,3%, menurut data KLHK tahun 2022. Kertas berasal dari berbagai sumber, termasuk surat kabar, majalah, kotak kemasan, dan dokumen. Seiring dengan pertumbuhan industri dan kebutuhan administrasi, jumlah sampah kertas terus meningkat setiap tahunnya.

sampah kertas
info gambar

Meskipun kertas lebih mudah didaur ulang dibandingkan dengan plastik, tingkat daur ulang kertas di Indonesia masih relatif rendah. Sampah kertas yang tidak terkelola dengan baik dapat mencemari lingkungan. Untuk mengurangi sampah kertas, perlu adanya penggunaan teknologi digital yang menggantikan dokumen fisik dan peningkatan kegiatan daur ulang.

Sampah Logam

Sampah logam, termasuk kaleng minuman, alat rumah tangga bekas, dan material konstruksi, merupakan salah satu jenis sampah yang cukup banyak dihasilkan di Indonesia. Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) KLHK tahun 2022, volume sampah logam sebesar 3%.

Logam memiliki nilai ekonomi tinggi karena bisa didaur ulang dan digunakan kembali untuk berbagai keperluan industri. Tetapi, di Indonesia, daur ulang logam belum dilakukan secara maksimal.

Sampah logam
info gambar

Kurangnya fasilitas daur ulang dan rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya daur ulang logam menjadi hambatan utama. Sampah logam yang tidak didaur ulang dapat menyebabkan pencemaran tanah dan air jika terkontaminasi oleh bahan kimia berbahaya.

Sampah Elektronik (E-Waste)

Seiring berkembangnya teknologi dan konsumsi barang elektronik, sampah elektronik atau e-waste menjadi masalah yang semakin krusial di Indonesia. E-waste terdiri dari berbagai jenis perangkat elektronik yang sudah tidak digunakan lagi, seperti ponsel, komputer, dan peralatan rumah tangga. Di Indonesia, jumlah timbunan sampah elektronik berdasarkan data KLHK tahun 2022 mencapai 2 juta ton.

Sampah elektronik
info gambar

Sampah elektronik mengandung bahan berbahaya seperti merkuri, timbal, dan kadmium yang dapat mencemari lingkungan dan berdampak negatif pada kesehatan manusia. Sayangnya, pengelolaan e-waste di Indonesia masih belum optimal, dengan sebagian besar sampah elektronik berakhir di tempat pembuangan akhir atau didaur ulang secara ilegal.

Baca juga:Begini Cara Efektif Mengelola Sampah Elektronik agar Lebih Ramah Lingkungan

Diperlukan perhatian serius dalam pengelolaan kelima sampah di atas. Tanpa tindakan yang tepat, sampah-sampah ini akan terus mencemari lingkungan dan mengancam kelangsungan ekosistem. Upaya pemerintah dan partisipasi masyarakat sangat penting untuk mengurangi dampak negatif sampah dan mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan sehat di Indonesia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DM
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.